Tentukan sikap: apa yang harus (dan seharusnya tidak) Anda lakukan untuk menghindari patah tulang, fraktur, dan kerapuhan tulang (bone loss) di sepanjang hidup Anda.
http://nutriweb.org.my/nutriteen/wallpapers/osteoporosis.jpg |
TIDAK peduli berapa pun usia Anda, Anda harus melindungi tulang Anda dengan cara makan yang baik, berlatih gerak badan secara teratur, dan menghindari rokok. Akan tetapi seiring dengan perubahan tubuh, hormon, dan gaya hidup Anda, ada beberapa hal tertentu yang harus Anda lakukan untuk memastikan tulang rangka Anda mendapatkan perlindungan dan bantuan yang diperlukannya. Di bawah ini adalah informasi dekade demi dekade tentang apa yang harus Anda lakukan untuk memastikan bahwa 206 tulang dalam tubuh Anda tetap kuat dan menunjang (supportive) kehidupan Anda.
Nasehat sepanjang waktu
Sepanjang hidup Anda, pastikan:
· Setia pada diet yang ramah untuk tulang. Makanlah banyak buah-buahan, sayur-sayuran, dan susu berkadar lemak rendah. Wanita harus mengkonsumsi 1.000 miligram kalsium dan 400 sampai 800 I.U. (international unit) vitamin D sehari. Setelah menopause, konsumsi harus ditingkatkan
· Teruslah bergerak. Latihan gerak badan mempunyai efek yang lebih besar bagi kekuatan tulang daripada hanya sekedar mengkonsumsi kalsium, menurut hasil penelitian terbaru. Semakin banyak gerak badan semakin baik: lari, angkat berat, dan lompat tali adalah cara menjaga kesehatan tulang yang terbaik.
· Berhenti merokok. Dibandingkan dengan orang yang tidak merokok, wanita yang merokok mempunyai level estrogen yang lebih rendah dan biasanya mencapai menopause lebih dini, yang kedua-duanya bisa menyebabkan menurunnya kepadatan tulang (bone density).
· Kontrol garam. Diet ber-sodium tinggi (lebih dari 2.400 miligram sehari) bisa menyebabkan tubuh Anda melepas kalsium secara berlebihan.
· Hati-hati dengan alkohol. Minum satu minuman beralkohol (setara 12 ons bir, atau 4-5 ons anggur) sehari untuk wanita boleh jadi berguna untuk tulang karena bisa meningkatkan level estrogen; sedangkan minum minuman beralkohol secara berlebihan bisa jadi berbahaya.
Ketahuilah Diagnosis Anda
Di Usia 20-an
- Kontrol berat tubuh Anda. Jika Anda sedang melaksanakan diet, pastikan Anda melakukan latihan gerak tubuh juga. Penelitian menunjukkan melakukan diet tanpa diimbangi dengan latihan gerak badan bisa menyebabkan kerapuhan tulang (bone loss).
- Berlatihlah dengan cerdas. Latihan secara teratur yang memberi tekanan terhadap tulang Anda (idealnya 20 sampai 30 menit sehari) seperti lari dan angkat berat akan membantu menjaga kepadatan tulang dengan merangsang terbentuknya osteoblasts. Tapi jangan berlebihan; jika Anda melakukan latihan secara berlebihan, bisa menyebabkan menstruasi tidak teratur atau terhenti sama sekali, yang dengan demikian bisa meningkatkan resiko kerapuhan tulang prematur.
- Perhatikan menstruasi Anda. Menstruasi yang tidak teratur (kurang dari enam sampai delapan kali setahun) dipandang sebagai akibat dari rendahnya level estrogen dan sering kali juga dengan rendahnya berat tubuh, “yang bisa menjadi perusak ganda bagi tulang,” kata Felicia Cosman, M.D., direktur klinis National Osteoporosis Foundation dan seorang professor medicine di Columbia University. Estrogen adalah teman terbaik tulang Anda karena dia bisa memperlambat kerapuhan tulang. Jadi jika Anda tidak mengalami menstruasi secara teratur, bicarakanlah hal itu dengan seorang ginekolog.
· Pikirkan baik-baik mengenai alat kontrasepsi. Estrogen yang terdapat dalam alat kontrasepsi oral bisa meningkatkan massa tulang. Tapi menggunakan Depo-Provera, alat kontrasepsi suntik sebulan sekali itu, selama lebih dari dua tahun telah terbukti mengurangi produksi estrogen dan bisa menimbulkan kerapuhan tulang pada wanita-wanita muda, kata Cosman mengingatkan.
Dalam Usia 30-an
· Lindungi tulang Anda selama masa kehamilan. Jika Anda kurang mengkonsumsi kalsium ketika sedang hamil, maka bayi Anda akan mengambil kalsium yang dibutuhkannya dari tulang Anda. Tapi jika Anda mengkonsumsi kalsium 1.000 miligram sehari seperti yang direkomendasikan, maka tubuh Anda akan menyerap mineral penguat tulang lebih banyak daripada biasanya. Dan lagi pula, menyusui bayi selama lebih dari setahun bisa berakibat buruk bagi tulang Anda, kata Cosman, “tetapi massa tulang, sebagian besar, bisa dikembalikan kemudian jika Anda mendapat asupan kalsium dan vitamin D yang cukup.”
· Ketahuilah pengobatan yang beresiko. Penggunaan corticosteroids (untuk mengobati astma, penyakit radang perut (inflammatory bowel disease), rheumatoid arthritis, atau lupus), anticonvulsants (untuk mengobati seizure disorders (seperti serangan jantung)), atau GnRH agonists (untuk mengobati endometriosis) bisa menyebabkan timbulnya kerapuhan tulang dengan cepat, kata David Hamerman, M.D., direktur Pusat Kesehatan Tulang di Montefiore Medical Centre, di New York City . Penggunaan proton pump inhibitor, sebagai obat untuk mengatasi acid reflux, dalam dosis tinggi bisa berakibat buruk bagi tulang karena obat tersebut menginterfensi penyerapan kalsium. Jika Anda menggunakan salah satu dari obat di atas, konsultasikan dengan dokter Anda. Dokter Anda mungkin akan memberi Anda bisphosphonates, sejenis obat yang bisa mencegah kerapuhan tulang, kata Hamerman.
· Pandai-pandailah mengatasi stres. Hormon stres, sperti cortisol, bisa menghalangi pertumbuhan tulang dan menyebabkan keretakan tulang. Depresi juga bisa menimbulkan efek yang merusak tulang.
Di usia 40-an
Perhatikan keterlambatan menstruasi Anda. Terlambat menstruasi boleh jadi merupakan pertanda Anda sedang memasuki masa perimenopause, yang berarti sudah tiba waktunya untuk meningkatkan rencana perlindungan tulang Anda, dengan cara melakukan latihan gerak badan lebih keras dan mengkonsumsi suplemen kalsium. “Ketika menstruasi menjadi tidak teratur,” David Hamerman, M.D., direktur Center for Bone Health di Montefiore Medical Center, di New York City, mengatakan, “saat itulah massa tulang mulai berkurang.”
· Awasi perampok tulang yang datang diam-diam. Thyroid yang overaktif bisa mempercepat kerapuhan tulang, dan diabetes tipe 2 bisa meningkatkan resiko fraktur pada tulang Anda. Kondisi seperti ini menjadi lebih umum ketika Anda mencapai usia 40-an.
· Kenali faktor-faktor resiko. Jika Anda pernah mengalami fraktur ketika dewasa, jika Anda mempunyai keluarga yang mempunyai riwayat osteoporosis atau fraktur, jika Anda sangat kurus dan akhir-akhir ini merokok, jika Anda pernah mengalami gangguan makan, atau jika Anda mengalami menopause sebelum memasuki usia 40, maka kecenderungan Anda mengalami osteoporosis meningkat. Ceritakan ini pada dokter Anda; mungkin Anda perlu memeriksakan kepadatan tulang Anda jika Anda belum memasuki masa menopause.
· Diskusikan soal terapi hormon dengan dokter Anda. Terapi penggantian hormon jangka pendek (hormone replacement therapy (HRT)) untuk mengontrol simptom perimenopause, seperti hot flashes, tidak dianggap sebagai beresiko dan bisa berguna untuk tulang, kata Edwards S. Leib, M.D., direktur Osteoporosis Center pada Fletcher Allen Health Care, di Burlington, Vermont. Akan tetapi, seiring perjalanan waktu, HRT bisa meningkatkan resiko serangan jantung atau kanker payudara, jadi diskusikan soal pro dan kontra masalah ini dengan dokter Anda.
Di usia 50-an
· Tingkatkan intake kalsium Anda. Level estrogen menurun ketika memasuki masa menopause, dan rata-rata kerapuhan tulang pun meningkat—mencapai 1 sampai 2 persen per tahun. Inilah masanya menambah masukan kalsium Anda hingga mencapai 1.200 miligram sehari. Sebagian ahli percaya Anda juga perlu juga meningkatkan asupan vitamin D Anda hingga mencapai 1.000 sampai 1.500 I.U. (international unit), tapi bicarakan dengan dokter Anda terlebih dahulu.
· Jangan remehkan sakit pinggang. Sakit pinggang tiba-tiba boleh jadi disebabkan oleh fraktur vertebratal. Hal ini sangat umum terjadi pada wanita di atas 50 (sebagaimana umumnya fraktur sering terjadi) dan sering diabaikan. “Hal itu harus diperiksa oleh dokter,” kata Hamerman, “karena satu kali mengalami fraktur vertebral akan cenderung menyebabkan Anda mengalami yang kedua.”
· Test-lah kepadatan tulang Anda tiga atau empat tahun setelah menopause. Metode standar-emas-nya adalah scan dual-energy X-ray absorptiometry (DEXA), yang secara tipikal mengukur kepadatan tulang pada pinggul, tulang belakang, atau keseluruhan tubuh. Test yang lainnya, termasuk scan high resolution CT (juga dikenal sebagai CAT) atau ultrasound, juga bisa dilakukan; semua jenis test ini tidak berasa sakit, cepat, dan dilindungi oleh asuransi.
· Diskusikan treatment dengan dokter Anda. Begitu Anda mengetahui tingkat kepadatan tulang Anda, susun sebuah rencana tindakan. Meski tidak ada obat osteoporosis, namun seperangkat pengobatan—termasuk bisphosphonate, therapy hormone, dan selective estrogen receptor modulators (SERMs)—bisa membantu mengatasi kerapuhan tulang pada wanita postmenopausal.
Source: Real Simple
0 comments:
Post a Comment