Penggeledahan oleh Badan Keamanan Transportasi, lelang tempat duduk dan biaya yang melonjak tak terkendali telah membuat penerbangan komersial jadi tak nyaman. Pada tahun 1930-an dan 1940-an, naik pesawat terbang dan terbang menuju sebuah tempat yang jauh adalah pengalaman yang mencekam dan glamor dan mewah. Sayangnya, kecuali bagi segelintir orang yang mampu memakai fasilitas penerbangan mewah kelas bisnis, hari-hari kejayaan menumpang pesawat komersial itu telah lama berlalu.
Syukurlah, romansa dan kegembiraan pada masa-masa awal penerbangan komersial itu berlanjut melalui beberapa pengusaha dan arsitek yang cerdas di seluruh dunia yang coba melestarikan sejarah penerbangan yang seksi tersebut dan membangun rumah-rumah dan hotel yang mengagumkan dari bekas badan pesawat yang sudah tak terpakai.
Inilah kehidupan mewah di dalam bodi bekas pesawat terbang. Siap-siaplah lepas landas.
Hotel Costa Verde
Photo: Hotel Costa Verde |
Berada di ketinggian hutan hujan pesisir yang menghadap Samudera Pasifik yang berkilau di Costa Rica, Hotel Costa Verde menawarkan berbagai jenis akomodasi mulai dari kamar-kamar terbuka hingga bungalow-bungalow pribadi dari perut pesawat yang nyaman yang terbuat dari bekas badan pesawat Boeing 727 buatan tahun 1965 yang ditata ulang.
Kamar suite yang nyentrik dan aneh ini, yang dahulu digunakan oleh Avianza Airlines, sekarang hinggap di sebuah hutan di atas tumpuan setinggi 50 kaki dan menawarkan pada para tamu semua kemewahan kamar suite yang tradisional—tapi dengan corak yang serius. Tangga batu-sungai berbentuk spiral mengantar para tamu menuju entrance kamar suite yang ada di perut pesawat dan sepasang dek yang tertutup dengan pemandangan puncak pohon-pohon dan sebuah pemandangan dicelah pohon-pohon palm yang menari.
Photo: Hotel Costa Verde |
Panel-panel penutup yang terbuat dari kayu jati menutupi dinding-dinding dan langit-langit dari seluruh interior, mulai dari cockpit hingga ekor. Dek yang tertutup menyediakan pemandangan jarak dekat dengan beraneka ragam flora dan fauna yang terdapat di hutan hujan tersebut dan ruang tamu yang tertata rapi di dalam bodi pesawat terbang ini menawarkan kenyamaman seperti di dalam rumah. Di ruang duduk terdapat pesawat TV dan dapurnya berangkai dengan ruang makan. Ada dua kamar tidur AC termasuk satu yang mempunyai tempat tidur ganda dan jendela bundar.
Max Power
Photo: Max Power Aero |
Jika beberapa hari berada di dalam perut sebuah pesawat retrofitted di dalam hutan Costa Rica tidaklah cukup untuk memuaskan hasrat Anda untuk tinggal di dalam sebuah pesawat, ada beberapa perusahaan seperti Max Power Aero yang menawarkan penjualan, customisasi dan instalasi bodi pesawat bekas untuk digunakan sebagai rumah yang nyentrik.
Harganya bervariasi mulai dari sekitar $200.000 dan Max Power Aero menawarkan pada pembeli yang potensial pilihan untuk memasang bodi pesawat tersebut di atas tiang yang bisa memutar sehingga memungkinkan bodi pesawat memutar sesuai arah angin.
Jumbo Stay Hostel
Photo: Lioba Schneider |
Pada pintu masuk menuju airport Arlanda di Stockholm, Swedia, pengusaha hostel Oscar Diös mengubah sebuah bodi bekas pesawat Pan Am 747-200 jumbo jet menjadi sebuah hostel yang modern dan shopisticated yang terletak nyaman hanya 10 menit jalan kaki dari terminal check-in bandara internasional tersebut.
Meski sedikit bagian-bagian dan nama pesawat tersebut masih tetap dipertahankan, namun sebagian besar interior pesawat tersebut telah dibuang dan diganti dengan 27 kabin individual dengan berbagai konfigurasi. Total ada sembilan kamar mandi di dalam pesawat ini, beberapa di antaranya komunal.
Photo: Lioba Schneider |
Di samping ruang lounge kelas satu yang terletak di kabin bagian atas dan dihiasi dengan tempat duduk kelas satu yang asli, hotel jumbo stay ini menawarkan pada tamu (dan pengunjung) sebuah café on-board di bagian hidung pesawat di mana makanan pre-packaged dihidangkan dengan cara seperti berada dalam penerbangan yang sebenarnya dengan talam plastik kecil oleh para pelayan yang memakai seragam pramugari. ( By Mark David, MainStreet, May 10, 2011)
0 comments:
Post a Comment