Nasehat Keuangan dari Para Miliarder

Indian-origin cabbie steals 40,000 dollars in New York’s biggest rider rip-off
http://www.topnews.in
KETIKA saya memulai menulis kolom ini hampir tiga tahun lalu, salah satu tujuan saya adalah untuk mencari tahu apa yang diketahui oleh orang-orang paling kaya di Amerika dan membagi-bagikannya untuk para pembaca kelas menengah dan kelas menengah atas.
Baru-baru ini, saya menguji ide saya tersebut, dengan menghabiskan waktu di sore hari di kota Manhattan bersama delapan orang kaya yang semuanya merupakan anggota klub investasi yang bernama Tiger 21. Saya berada di sana untuk mendengar sebuah kritik yang terus terang tentang bagaimana saya dan istri saya menabung, membelanjakan berpikir tentang uang.
Masih-masing dari 180 anggota Tiger 21 mempunyai kekayaan bersih sekurangnya $10 juta, membayar iuran keanggotaan $30.000 per tahun dan berkomitmen meluangkan waktu satu hari dalam sebulan untuk berkumpul dengan anggota-anggota lainnya. Hampir semua mereka mendapatkan uangnya dari usaha sendiri—bukan warisan—dan kebanyakan dari mereka adalah laki-laki.
Saya meminta ikut di dalam salah satu sesi perkenalan (signature sessions) dari pertemuan kelompok tersebut, yaitu sesi pertahanan portofolio (portfolio defense), tapi beberapa minggu lalu, para anggota mengundang saya duduk di sesi hot seat. Saya menyambar kesempatan tersebut. Di samping ingin tahu bagaimana menginvestasikan uang, pertahanan portofolio dimaksudkan untuk mendesak para anggota untuk mendiskusikan kekayaan mereka dalam aspek yang lebih luas.
Saya pernah mendengar kisah-kisah mengerikan. Salah satu anggota diberi tahu dia harus mengurangi berat badannya jika dia mau mengajak orang-orang menanamkan modal dalam usahanya yang baru. Anggota yang lain dipaksa  untuk mengatakan pada anak-anaknya bahwa dia telah mengalami kerugian akibat financial crash sehingga dia tidak harus menceritakan pada mereka tentang kekayaannya yang besar.
Michael Sonnenfeldt, sang pendiri Tiger 21, menggunakan istilah “carefrontation” untuk menggambarkan apa yang terjadi dalam sesi pertahanan portofolio. Penilaiannya (assessments) diarahkan pada penilaian yang sejujur-jujurnya, bukan penilaian yang dibagus-baguskan (unsettling) dan mungkin menyakitkan untuk didengar, kata Mr. Sonnenfeldt pada saya. Tapi tujuannya adalah untuk membuat para anggota berpikir secara berbeda tentang apa yang sedang mereka kerjakan dengan investasi mereka dan tentang segala sesuatu  dalam hidup mereka yang dipengaruhi oleh kekayaan mereka, mulai dari keluarga mereka hingga ke masalah sosial.
“Ini tidak ditujukan untuk orang yang penakut,” kata Mr. Sonnenfeldt. Ini adalah sebuah proses yang oleh sebagian orang bisa dianggap mengganggu dan tidak menyenangkan.”
Apa yang saya alami adalah sebuah perlakuan yang kasar, tetapi juga menggugah pikiran. Nilai yang didapat bagi saya—dan bagi siapa saja yang diberi kesempatan serupa—adalah bahwa para anggota menantang segala sesuatu yang saya asumsikan sebagai menabung dan membelanjakan uang. Di bawah ini adalah sebagian dari pelajaran yang saya petik.
KESALAHAN KAMI. Dalam seminggu sebelum saya bergabung dengan kelompok ini, saya bekerja dengan Joel Treisman, seorang pelatih eksekutif  (executive coach) dan pimpinan dari salah satu kelompok Tiger 17, untuk mengumpulkan semua laporan keuangan kami.
Saya merasa yakin bahwa kelompok tersebut akan mengira bahwa keadaan keuangan saya dan istri saya sedang baik. Kami menabung dalam pesentase yang cukup dari penghasilan kami, kami tidak mempunyai utang di luar cicilan rumah dan mobil. Kami mungkin terlalu banyak membelanjakan uang untuk membeli makanan dan perawatan hewan peliharaan, tapi kami tidak membebankan biaya untuk itu pada kartu kredit dan bon tagihan.
Para anggota bersikap hangat dan menyambut kami dengan baik ketika kami mengisi piring makan kami dengan ikan salem rebus (poached salmon), asparagus panggang dan buffalo mozzarella dari lemari makanan. Tapi begitu kami duduk, semuanya menjadi masalah bisnis. Dan saya segera menjadi defensif.
Ada dua kejutan besar tetapi juga merupakan masehat yang tak berguna dan beberapa pertanyaan cerdas tentang portofolio.
Pertama-tama, kejutan. Kelompok tersebut setuju bahwa kami tidak memiliki asuransi jiwa dan asuransi kecelakaan yang cukup. Kami berdua mempunyai asuransi yang bisa menutupi kebutuhan kami selama tiga atau empat tahun jika salah satu dari kami meninggal dunia. Ini tampaknya cukup untuk bekal selama beberapa tahun sambil mereka-reka rencana selanjutnya. Tapi kelompok tersebut tidak setuju. Beralih dari dua income menjadi satu income saja adalah cara berpikir yang radikal tentang kehidupan kami.
Kami membutuhkan polis-polis yang lebih besar sehingga kami lebih bebas  dalam mereka-reka rencana nantinya. Meski kami mempunyai asuransi kecelakaan, polisnya sudah tua dan tidak menunjukkan income kami yang sekarang. Asuransi tersebut hanya akan menutupi 50 hingga 60 persen dari gaji pokok kami yang lama. Para anggota berpikir kami harus membeli polis individual sebagai tambahan.
Kejutan yang kedua adalah tentang tabungan kami. Kami selama ini menabung sekitar 15 persen dari pendapatan kami setelah pajak. Alan Mantell, seorang pengacara yang menghasilkan uang dari usaha pembangunan dan investasi real estate, mengatakan masalahnya bukanlah berapa banyak yang kami tabung tapi bagaimana pikiran kami tentang membelanjakan uang.
“Anda perlu bertanya, ‘Berapa yang bisa saya tabung versus berapa yang perlu saya tabung?’” katanya. Kita bisa saja menabung lebih banyak uang untuk persiapan pensiun—atau sebagai persiapan untuk hal-hal yang tak terduga—jika kita memotong pengeluaran yang tidak benar-benar kita butuhkan, katanya.
Semua anggota setuju bahwa kami harus menjual kondominium liburan kami. “Anda perlu menjadi lebih likuid,” kata Thomas Gallagher, bekas wakil kepala CIBC World Markets. “Jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, maka lebih mudah memutus pengeluaran untuk membayar seseorang yang bertugas membawa anjing Anda jalan-jalan; tapi menjual sebuah rumah di Naples adalah sesuatu yang tidak mudah.”
Real estate Florida sedang dalam keadaan yang menyedihkan, jadi saya bertanya apa yang akan mereka lakukan dengan sebuah penawaran yang nilainya kurang dari kredir rumah kami?
“Ambil,” kata Mr. Gallagher. “Tulis cek-nya dan selesaikan.”
Akan halnya portofolio saham dan obligasi kami, pertanyaannya lebih mendasar. Leslie C. Quick III, yang uangnya berasal dari Quick & Reilly, sebuah firma pialang diskon (discount brokerage firm), melihat investasi kami—50 persen dalam bentuk ekuitas, 34 persen dalam bentuk income gabungan, 12 persen dalam bentuk komoditas dan real estate dan 4 persen dalam bentuk uang tunai—dan ingin tahu bagaimana kinerja manajer investasi kami di pasar jatuh  (bear market). Dia juga berpendapat kami harus bertanya pada penasehat kami bagaimana cara dia mengimbangi resiko yang ada di dalam pekerjaan kami dengan yang ada dalam portofolio kami.
SOLUSI MASALAH KAMI. Karena saya telah terjun dalam sebuah pertemuan kelompok Tiger 21, saya terkejut dengan kejujuran yang brutal dari kelompok tersebut. Saya keluar dari sana dalam keadaan linglung setelah melakukan pertemuan selama tiga jam dalam. Tapi beberapa hari kemudian, saya menyimpulkan bahwa para anggota kelompok tersebut telah membuat beberapa pokok-pokok yang hebat.
Sebagain dari solusi-solusinya sederhana saja. Kami bisa meningkatkan asuransi jiwa berjangka kami dengan menambah uang yang secara komparatif kecil saja—asuransi jiwa berjangka senilai $1 juta berharga sekitar $700 setahun. Polis asuransi kecelakaan berharga lebih mahal. Barry Lundquist, presiden Dewan Kesadaran Ketidakmampuan Kerja (Council for Disability Awareness), mengatakan bahwa premium tahunan biasanya senilai 1 hingga 3 persen dari gaji yang bersangkutan, tapi payout-nya masih terbatas hingga beberapa persen dari penghasilan yang bersangkutan.
Akan halnya portofolio kami, saya melayangkan sebuah pertanyaan pada penasehat kami, K.C. King of Emerson Investment Management. Saya suka dia tidak menghindar dari pertanyaan tentang bear market . Portofolionya Emerson kinerjanya lebih baik daripada benchmarks pada tahun 2008, tetapi mereka mengalami penurunan nilai segala sesuatu selain uang tunai, emas dan Treasuries (kas).
Tapi ada satu hal yang membuat saya terhibur, yaitu pendapatnya tentang portofolio kami. “Kami sangat berhati-hati sehingga apa yang kami kelola untuk Anda dan kebanyakan klien kami adalah portofolio inti mereka,” kata Mr. King. “Jika seseorang dari kelompok Tiger mengatakan bahwa ini adalah cara yang cukup konservatif dan Anda tidak mendapat manfaat yang besar dari sini, maka kami akan katakan bahwa Anda benar. Ini adalah portofolio yang kami coba simpan untuk pendidikan puteri Anda dan memasuki masa pensiun Anda.
Isu yang diangkat oleh Mr. Mantell tentang pengeluaran uang adalah sebuah isu yang paling berduri (thorniest). Saya dan istri saya tidak mempunyai ilusi bahwa dengan memiliki sebuah kondominium di Florida punya makna secara finansial. Mengurangi pengeluaran di tempat-tempat lain adalah lebih mudah. Tidak mengupah orang lain untuk mengajak  anjing kami berjalan-jalan, sebagai contoh, akan menghemat pengeluaran sebesar $100 seminggu atau $2.500 setahun. 
Namun, pada akhirnya, ada perbedaan yang radikal antara kekayaan para anggota Tiger dengan kekayaan kebanyakan orang Amerika yang membuat sebagian dari nasehat mereka di atas tidak bisa dilaksanakan.
Mr. Sonnenfeldt memperkirakan bahwa 90% dari anggota kelompok Tiger telah melunasi cicilan semua rumah-rumah mereka.
Mereka juga cenderung memandang uang sebagai sesuatu yang tetap daripada berakumulasi. Mr. Sonnenfeldt mengatakan para anggota membelanjakan sekitar 3 persen dari kekayaan mereka setiap tahun, yang dengan demikian memungkinkan prinsipalnya terus bertambah. Tapi dengan jumlah kekayaan  sebesar $10 juta, ini berarti sebesar $300.000 setahun.
Mungkin yang paling penting, tidak ada satupun dari anggota kelompok tersebut yang menjadi kaya dengan cara mengurangi makan di luar. Tapi mereka menjadi kaya dengan cara bekerja di industri yang bergaji tinggi atau dengan membangun bisnis yang kemudian mereka jual.
Sejauh ini, apa yang terbaik dari sesi pertemuan tersebut adalah bahwa tidak ada seorang pun yang menutup-nutupi yang sebenarnya. Kejujuran mereka memaksa kami berpikir keras tentang asumsi yang kami buat. Ya, ini sulit. Tapi sebenarnya,  siapa yang tidak mau menerima nasehat dari mereka yang telah mengalaminya sendiri? (, On Friday June 24, 2011, 1:03 am EDT)

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger