New York Legalkan Pernikahan Sejenis

People celebrate inside of Stonewall Inn after ...
Orang-orang merayakan diberlakukannya undang-undang pernikahan 
sejenis di New York di dalam Stoneall Inn.  
(REUTERS/Lucas Jackson (UNITED STATES - Tags: POLITICS SOCIETY)

ALBANY, New York (Reuters)—Gubernur Andrew Cuomo mengesahkan pernikahan sejenis di New York pada hari Jumat kemarin, sekaligus menandai sebuah kemenangan kunci bagi hak-hak kaum gay, menyongsong pemilu presiden dan pemiihan kongres tahun 2012.

New York akan menjadi negara bagian yang ke-enam dan negara bagian yang paling padat penduduk yang mengesahkan pernikahan sejenis. Senator negara bagian tersebut memenangkan voting 33 melawan 29 pada hari Jumat malam kemarin untuk menyetujui undang-undang kesamaan hak perkawinan, dan Cuomo, seorang anggota Democrat yang memperkenalkan RUU tersebut, menandatanganinya menjadi undang-undang.

“Voting hari ini akan mengirim pesan ke seluruh negeri. Ini adalah jalan yang harus kita tempuh, waktu melaksanakannya adalah sekarang, dan ini bisa diterima; ini bukan lagi hanya mimpi atau aspirasi. Saya kira Anda akan menyaksikan sebuah evolusi yang bergerak cepat,” kata Cuomo, yang baru setahun menjabat, dalam sebuah konferensi pers.

“Kita telah mencapai keadilan sosial dalam tingkatan yang baru,” katanya.

Pernikahan sejenis bisa berlaku di New York dalam 30 hari ke depan, meskipun institusi keagamaan dan kelompok nonprofit keagamaan tidak akan diwajibkan menyelenggarakan upacara perkawinan seperti itu. Undang-undang tersebut juga memberi hak pada pasangan sejenis untuk bercerai.

“Saya harus mendefinisikan bahwa melaksanakan hal-hal yang benar adalah  memperlakukan semua orang secara sama dan bahwa kesamaan itu termasuk dalam hal perkawinan,” kata senator partai Republic, Stephen Saland, sebelum undang-undang tersebut disyahkan. Dia adalah salah satu dari empat anggota Partai Republik yang ikut memilih.

Sorak-sorai kemenangan pecah di dalam ruang galeri Senat di Ibu Kota negara bagian tersebut Albany, dan dalam kerumunan beberapa ratus orang yang berkumpul di luar Stonewall Inn di New York City, tempat di mana terjadi sebuah serangan polisi pada tahun 1969 yang kemudian memicu gerakan hak-hak kaum gay.

“Ini hanya masalah waktu. Saya ingin menikah. Saya menginginkan hak yang sama seperti orang lain,” kata Caroline Jaeger, 36, seorang mahasiswi, yang ikut berkerumun di luar Stonewall Inn.

Tapi uskup Katolik New York mengatakan bahwa mereka “kecewa mendalam dan merasa terganggu” oleh disyahkannya rancangan undang-undang tersebut.

“Kami selalu memperlakukan saudara-saudara dan saudari-saudari homoseksual kami dengan hormat, menghargai dan mencintai mereka. Tapi kami ingin meyakinkan bahwa pernikahan adalah penyatuan seorang laki-laki dengan seorang perempuan,” kata Konferensi Katolik negara bagian tersebut dalam sebuah pernyataannya.

Wali Kota New York Michael Bloomberg, seorang advokat pernikahan sejenis yang melobi para pembuat undang-undang tersebut selama beberapa mingu terakhir ini, mengatakan voting tersebut adalah sebuah “kemenangan bersejarah untuk kesamaan hak dan kebebasan.”

“Bersama-sama, kita telah mengambil langkah besar berikutnya dalam perjalanan nasional kita menuju sebuah union yang lebih sempurna,” katanya dalam sebuah pernyataan.

ISU PEMILU

Persiden Barack Obama, yang ikut dalam acara penggalangan dana untuk Pekan Kebanggaan Kaum Gay di New York pada hari Kamis kemarin, bersikap berhati-hati dalam menanggapi isu-isu soal gay. Para ahli  mengatakan dia bisa kehilangan suara dalam jumlah besar jika dia ikut mendukung secara terang-terangan hal-hal seperti pernikahan gay sebelum pemilu 2012.  

Selama pemilu 2008, Obama mengunduh dukungan penting dari umat Katolik Evangelikal, orang Latin dan orang Afrika-Amerika, yang sebagian di antaranya menentang perkawinan sejenis, yang telah menjadi sebuah isu sosial yang banyak diperdebatkan dari satu negara bagian ke negara bagian lainnya.

Di California seorang hakim tahun lalu membatalkan larangan pernikahan sejenis, tapi tidak ada pernikahan yang bisa dilaksanakan sejauh ini karena  keputusan itu sedang naik banding. Keputusan tersebut bisa menjadi sebuah kebijakan nasional jika nanti menang pada tingkat Mahkamah Agung AS.

Connecticut, Iowa, Massachusetts, New Hampshire, Vermont dan District of Columbia mengijinkan pernikahan sejenis, dan Delaware, Hawaii, Illinois dan New Jersey mengesahkan hubungan sejenis (civil unions). Pernikahan sejenis yang syah di AS terjadi di Massachusetts pada tahun 2004. 

Tapi perkawinan sejenis dilarang di 39 negara bagian.

Di New York sebuah polling Siena terbaru menunjukkan 58 persen warga New York mendukung pernikahan sejenis, sedangkan secara nasional sikap warga AS hampir seimbang, yaitu 45 persen mendukung dan 46 persen menolak, menurut sebuah polling yang dari Pew Research yang dirilis bulan lalu.   

Kelompok wisata dan pemasaran New York City, NYC & Company, mengatakan bahwa mereka siap untuk mengubah kota tersebut menjadi “tujuan pernikahan sejenis.” “Undang-undang baru tersebut adalah khabar baik bagi industri wisata kota ini yang berpenghasilan $31 miliar,” kata Chief executive NYC & Company, George Fettita. 

DPRD New York yang didominasi oleh Democrat memenangkan voting 83 melawan 63 untuk kemenangan RUU pernikahan sejenis minggu lalu dan meloloskan legislasi yang sudah diamandemen tersebut pada hari Jumat dengan angka 82 melawan 47. 

Masalah pokok yang sebelumnya timbul sebagai ganjalan adalah adanya hak pembebasan (exemption) yang akan memungkinkan petugas keagamaan menolak melaksanakan pernikahan sejenis tersebut atau menolak mengijinkan tempatnya dijadikan tempat pernikahan sejenis. Kebanyakan anggota Partai Republik menganggap RUU tersebut tidaklah terlalu kuat, sehingga para pemimpin legislatif bekerja sama dengan Cuomo untuk melakukan amandemen RUU aslinya.

“Tuhan, bukannya Albany, yang telah menentukan definisi pernikahan sejak dahulu kala,” kata senator Ruben Diaz., seorang menteri Pantekosta dan satu-satunya anggota Democrat yang memilih menentang RUU tersebut dalam voting.

Akan tetapi, ketakutan akan timbulnya banyak tuntutan dari kelompok  keagamaan tehadap diberlakukannya undang-undang pernikahan sejenis di New York tidaklah didukung oleh pengalaman negara-negara bagian lain yang memberlakukan undang-undang yang sama. (By Barbara Goldberg  Sat Jun 25, 4:28 pm ET)

(Additional reporting by Phil Wahba, writing by Michelle Nichols, editing by Anthony Boadle and Philip Barbara)

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger