BSE Lebih Baik daripada Buku Penerbit Besar


Saya terkejut mendengar berita bahwa Dinas Pendidikan Bandarlampung meragukan kualitas Buku sekolah Elektonik (BSE). Buku cetakan penerbit besar dianggap masih lebih baik untuk siswa sekolah.

Hal ini justru bertolak belakang dengan pengalaman pribadi saya sebagai guru. Selama saya menjadi guru SMK saya telah banyak menggunakan buku-buku teks terbitan penerbit besar seperti yang banyak digunakan di sekolah-sekolah, sebelum adanya BSE.

Sejauh yang sama amati, buku-buku terbitan penerbit besar tersebut justru mempunyai lebih banyak kekurangan dibandingkan dengan buku-buku terbitan BSE.

Buku-buku teks pelajaran Bahasa Inggris untuk SMK terbitan penerbit besar yang pernah saya gunakan seringkali mempunyai banyak kesalahan dalam penulisan (ejaan). Ada kesan seolah-olah buku-buku tersebut diterbitkan secara terburu-buru, tanpa mengalami proses editing yang saksama, atau bahkan tidak melalui proses editing sama sekali.

Di samping itu, pilihan wacana dalam buku-buku tersebut banyak yang kurang tepat. Banyak wacana yang diambil begitu saja dari sumber-sumber autentik dengan tanpa mempertimbangkan unsur ketepatan dengan standar kompetensi yang dibahas, dan dengan tidak mempertimbangkan tingkat kesulitan dari wacana tersebut jika dibandingkan dengan level siswa. Ada juga buku yang menggunakan wacana yang sangat panjang, dengan tingkat kesulitan di atas level siswa, yang tidak sesuai dengan alokasi waktu yang semestinya, yang tampaknya diambil secara telak dari sumber aslinya, tanpa diubah-sesuaikan dengan kondisi siswa dan tuntutan dalam standar kompetensi.

Ada pula buku teks pelajaran Bahasa Inggris untuk SMK terbitan penerbit besar yang menggunakan contoh-contoh kalimat yang tidak standar, kurang berterima menurut kaidah bahasa Inggris yang baik, dan tidak elegan.

Kesalahan-kesalahan tersebut hanyalah beberapa yang bisa saya sebutkan, disamping kesalahan-kesalahan teknis seperti pembuatan soal pilihan ganda yang tidak menyediakan jawaban yang betul, atau ada lebih dari satu jawaban yang betul, di samping penggunaan contoh-contoh kalimat dalam soal test yang sering tidak mendukung standar kompetensi.

Menurut pengamatan saya Buku Sekolah Elektronik (BSE) jauh lebih baik, baik konten maupun redaksinya. Buku pelajaran Bahasa Inggris untuk SMK terbitan BSE yang saya gunakan nyaris tidak mempunyai kesalahan yang berarti, jika dibandingkan dengan buku-buku terbitan penerbit besar. Kontennya lebih tepat dan redaksinya lebih akurat.

Hal ini tentu saja karena BSE ditulis dengan saksama, oleh penulis yang kompeten, yang biasanya lebih dari satu orang, dan telah melalui tangan editor yang kompeten pula. Bahkan ada BSE yang ditulis oleh sebuah tim yang terdiri dari beberapa orang, tidak seperti buku-buku terbitan penerbit besar yang kebanyakan penulisnya hanya satu orang, yang komptensinya sering kali tidak jelas, dan mungkin tidak melalui tangan editor karena nama editornya tidak dicantumkan, tidak seperti BSE yang selalu mencantumkan nama editornya.

Di samping itu BSE telah melaui proses seleksi yang ketat, oleh juri yang berkompeten. Dari ratusan naskah buku yang masuk, hanya satu yang lolos dan layak diterbitkan sebagai buku pelajaran.

Naskah buku yang keluar sebagai pemenang, tentu saja adalah naskah yang terbaik, sesuai dengan standar yang ditetapkan, dan tidak perlu diragukan lagi mutunya, karena telah melewati penilaian juri yang memang ahli di bidangnya yang ditunjuk langsung oleh Departemen Pendidikan Nasional.

Seperti yang dikatakan oleh Kepala Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional dalam kata sambutannya dalam setiap penerbitan BSE, masing-masing BSE telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan sebelum ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomer 34 tahun 2008.

Buku teks yang baik harus memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditetapkan seperti yang diungkapkan oleh Greene dan Petty dalam Telaah Buku Teks bahasa Indonesia, Tarigan, H.G, dan Djago Tarigan (1986: 86) yaitu sudut pandang (point of view), kejelasan konsep, relevan dengan kurikulum, menarik minat, menumbuhkan motivasi, menstimuli aktivitas siswa, ilustratif, komunikatif, menunjang mata pelajaran lain, menghargai perbedaan individu. Berdasarkan kriteria-kriteria buku teks yang baik tersebut, saya bisa menarik kesimpulan secara kasar bahwa BSE pelajaran Bahasa Inggris untuk SMK lebih baik daripada buku-buku terbitan penerbit besar.

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger