‘Fiksi Ilmiah Menjadi Nyata’: Peneliti Kembangkan Kulit Manusia Antipeluru Terbuat dari Serat Laba-laba dan Susu Kambing

Bulletproof: Researchers genetically engineered goats to produce milk packed with the same protein as silk spiders, which is then milked out and spun and weaved into a material that is ten times stronger than steel
Antipeluru: Para peneliti merekayasa kambing secara genetik 
untuk memproduksi susu yang mengandung protein yang sama 
dengan serat laba-laba.
    Kelihatannya mungkin seperti gambar makhluk alien yang digambar secara kasar, tapi itu adalah jenis kulit yang paling maju yang pernah dibuat—yang bahkan bisa menahan peluru.

    Para peneliti merekayasa kambing secara genetik untuk memproduksi susu yang mengandung protein yang sama dengan serat laba-laba.

    Setelah protein tersebut diperas, kemudian bisa dipintal dan dijalin menjadi bahan seperti kain yang kekuatannya sepuluh kali lipat dari baja.

    Bahan seperti kain tersebut kemudian bisa dicampur dengan kulit manusia untuk membuat kulit manusia menjadi apa yang oleh para imuwan diharapkan bisa cukup kuat untuk menghentikan peluru.

    Scroll down for video

    Seorang peneliti Belanda Jalila Essaidi mengatakan proyek ‘sutera laba-laba’ tersebut dinamakan ‘2,6g 329m.s’ yang merupakan ukuran berat dan kecepatan peluru senapan laras panjang kaliber 22.

    Bekerja sama dengan Konsorsium Genomik Forensik di Belanda, dia mengatakan tujuan dari proyek tersebut adalah untuk menggantikan keratin di dalam tubuh manusia dengan sutera laba-laba.

    Tahap pertama melibatkan menanam lapisan kulit yang asli pada sebuah sampel kulit antipeluru, yang memakan waktu sekitar lima minggu.

    Sebuah video yang di-post-kan oleh para peneliti tersebut di YouTube menunjukkan sebutir peluru kemudian ditembakkan ke kulit yang telah dilapisi tersebut.

    Essaidi mengatakan bahwa proyek tersebut bisa membuat sesuatu yang hanya fiksi menjadi kenyataan, meski hasil test tersebut belum sempurna.

    Dia mengatakan bahwa sutera telah lama digunakan dalam pertempuran dan Jenghis Khan pernah melengkapi bala tentara pasukan berkudanya dengan rompi sutera, karena rompi sutera tidak akan tembus oleh anak panah, artinya sutera bisa diolah untuk menahan peluru.

    ‘Bayangkan sebuah rompi serat sutera, yang bisa menahan peluru, versi modern dari panah Jenghis Khan,’ katanya.

    Sekarang, kita kembangkan ini lebih jauh, mengapa repot-repot membuat rompi: bayangkan mengganti keratin, protein yang berfungsi menjaga ketangguhan kulit manusia, dengan protein sutera laba-laba ini.

    Hal ini memungkinkan dengan cara menambahkan gen-gen yang berfungsi memproduksi sutera pada laba-laba ke dalam gnome manusia: menciptakan seorang manusia yang antipeluru.

    ‘Fiksi ilmiah? Mungkin, tapi kita bisa bayangkan bagaimana jadinya ide makhluk transhumanistik ini dengan cara mencampurkan matriks antipeluru dari sutera laba-laba dengan kulit manusia in vitro.’

    Rompi anti peluru telah kita kenal selama beberapa dekade, tapi kulit yang bisa tahan peluru sejauh ini hanya merupakan bagian dari anagn-angan fiksi ilmiah.

    Contoh yang paling terkenal adalah Superman, atau si Manusia Baja—yang jika ditembak maka pelurunya akan terpental. (By DANIEL BATES. Last updated at 3:37 PM on 16th August 2011)

    comment 0 comments:

    Post a Comment

     
    © Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
    Powered by Blogger