Tato pada Penis Menyebabkan Ereksi Permanen


Banyak yang menyesal telah mentatoi tubuhnya dan
meminta agar tatonya bisa dihilangkan. CREDIT: Maxfx |
 Dreamstime.com
 
View full size image
Seorang laki-laki Iran berusia 21 tahun kini menderita ereksi permanen setelah mendapatkan sebuah tato di penisnya, menurut sebuah laporan tentang kasus ini.

Orang tersebut meminta sebuah kalimat dalam bahasa Persia "borow be salaamat," yang berarti “semoga selamat dalam perjalanan Anda,” dituliskan di penisnya. Dia juga meminta huruf M, huruf pertama dari nama depan kekasihnya, ditatokan di penisnya, menurut laporan tersebut.

Kondisi seperti yang dialami pemuda Iran ini dikenal sebagai priapism, yang disebut-sebut terjadi ketika sebuah ereksi tidak disebabkan oleh rangsangan seksual dan bertahan hingga lebih dari empat jam. Kondisi seperti ini paling banyak terjadi pada anak laki-laki yang berusia 5 hingga 10 tahun, dan orang dewasa yang berusia 20 hingga 50 tahun. Laporan tersebut, yang diterbitkan pada tanggal 3 Januari 2012 dalam jurnal Sexual Medicine, mencatat bahwa ini adalah yang pertama kalinya tato menyebabkan kondisi seperti itu.

Tato bermasalah

Si seniman pembuat tato membuat tato tersebut dengan jarum tangan, menurut laporan tersebut. Setelah pembuatan tato selesai, si pria tersebut mengalami pendarahan dari tisu bagian dalam penisnya, dan mengalami rasa sakit selama delapan hari. Penisnya kemudian menjadi setengah ereksi, 24 jam sehari.

Ketika dia mengunjungi para dokter yang menanganinya, ereksi yang dialaminya telah berlangsung selama hampir 3 bulan. Para dokter telah melakukan sejumlah test untuk menyingkirkan dugaan penyebab yang lain, seperti infek saluran urin, leukemia atau spilis. Para dokter berkesimpulan bahwa pembuatan tato tersebut adalah kemungkinan penyebabnya, dan mereka menduga jarum tatonya terlalu dalam ditusukkan.

Para dokter memastikan bahwa darah masih mengalir di dalam dan disekitar penis orang tersebut, sehingga mereka mendiganosisnya mengalami apa yang disebut nonischemic priapism. Kondisi seperti ini terjadi ketika darah memasuki penis lebih cepat dari keluarnya, sehingga menyebabkan penis ereksi permanen, karena adanya tekanan yang terus meningkat. Sebaliknya, ischemic priapism, di mana darah tidak lagi mengalir, adalah sebuah kondisi yang jauh lebih serius, dan bisa menimbulkan kerusakan parah jika tidak segera ditangani.

Pengobatan

Para dokter merekomendasikan si pria tersebut menjalani operasi pengalihan aliran darah (shunt procedure) untuk menghentikan aliran darah yang berlebihan. Tapi usaha tersebut tidak berhasil.

Menurut laporan tersebut, si pria tersebut tidak mau menjalani bedah tambahan karena dia masih bisa melakukan hubungan seks dan dia tidak merasakan sakit. Dia juga tidak menyesali tato tersebut, kata laporan tersebut.

Para dokter tidak merekomendasikan memberi tato pada penis, menurut studi tersebut. (By Allison Becker, MyHealthNewsDaily Contibutor/ Date: 13 January 2012 Time: 10:12 AM ET)

Pass it on: Penile tattooing left one man with permanent semi-erection. 

This story was provided by MyHealthNewsDaily, a sister site to LiveScience. Follow MyHealthNewsDaily on Twitter @MyHealth_MHND. Find us on Facebook.

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger