Meteorit Mars Mengandung Gelembung-gelembung Udara dari Planet Mars 700.000 Tahun yang Lalu


Tissint_meteorite via Wikimedia
Sebongkah batu ruang angkasa yang datang memecah keheningan malam dan menimbulkan bola api dan ledakan suara dobel sonik di gurun pasir Moroko tahun lalu diperkirakan telah terlempar dari planet Mars akibat sebuah tabrakan kosmis pada kira-kira 700.000 tahun yang lalu.
Jika ditinjau dari tahun terjadinya benturan dengan planet Mars tersebut berarti bongkahan batu tersebut telah terlempar ke ruang angkasa dan memulai perjalanannya menuju Bumi pada masa ketika nenek moyang bersama dari manusia dan makhluk Neanderthal masih hidup dalam keadaan baik di Afrika.
Para ilmuwan menanggali peristiwa tabrakan tersebut melalui sebuah analisis yang kasar tentang sisa-sisa dari meteorit tersebut, berdasarkan eksposur dari elemen-elemen dari batu tersebut terhadap sinar kosmik yang intens selama perjalanannya melalui ruang angkasa.
Tissint meteorite, begitu batu tersebut dikenal, berharga karena dia ditemukan sebelum menjadi rusak karena cuaca di Bumi.

Para saksi mata mengatakan batu tersebut pecah menjadi dua bagian ketika terjatuh ke Bumi dan mendarat di gurun pasir di dekat Tata, Moroko tenggara, pada pukul 2 pagi waktu setempat, pada tanggal 18 Juli tahun lalu. Pecahan-pecahan yang beratnya antara100g hingga 2kg telah ditemukan, bersama dengan ribuan pecahan-pecahan kecil lainnya. Dalam keadaan utuh berat meteorit tersebut diperkirakan mencapai 17 kg.
Para peneliti di Hassan II University of Casablanca menemukan adanya beberapa bagian yang menyerupai kaca hitam (black glass) di dalam meteorit tersebut yang diperkirakan mengandung gas, batu dan jejak-jejak tanah planet Mars. “Yang benar-benar menarik adalah bahwa batu tersebut mempunyai kaca hitam di bagian dalamnya,” kata Hasnaa Chennaoui Aoudjehane, yang meneliti spesimen tersebut.

Analisis lebih mendalam tentang adanya kaca dan gas yang terjebak di dalam gelembung-gelembung kecil di dalam kaca tersebut bisa membantu para ilmuwan dalam merekonstruksi kondisi planet Mars ketika batu tersebut terpental ke ruang angkasa.
“Gelembung-gelembung tersebut menarik karena menggambarkan kondisi planet Mars pada saat meteorit tersebut terbentuk, dan meteorit tersebut belum mendapatkan pencemaran oleh material-material lain,” kata Chennaoui Aoudjehane. (By Ian Sample, The Guardian, Friday, October 12, 2012 9:22 EDT)
The research appears in the latest issue of Science.
guardian.co.uk © Guardian News and Media 2012

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger