Sebelumnya saya telah berbicara mengenai betapa
sulitnya menghadapi masalah ini dan menerima hasil diagnosis dokter karena pelbagai
perasaan yang saya rasakan tidak ada yang seperti depresi, atau paling tidak
saya mengiranya demikian. Andai saja saya tahu lebih banyak mengenai gejala
depresi dan semua tanda-tanda penyakit tersebut yang tidak kentara, tentu saya
atau orang-orang yang saya cintai akan mengetahuinya lebih cepat dan saya akan
lebih mudah dalam menghadapi diagnosis dokter—yang tampaknya ngawur dan menggelikan
itu. Jadi apa saya ingin tulis sekarang adalah gejala-gejala yang tidak kentara
tersebut, atau paling tidak fakta-fakta yang lebih jarang dibicarakan mengenai
depresi.
- Depresi
menyebabkan gejala-gejala penyakit fisik dan juga penyakit emosional.
Beberapa di antaranya yang umum adalah sakit kepala, nyeri tubuh dan otot
(nyeri kronis), mata kering atau iritasi, nausea, heartburn (mulas), dan penyakit perut lain, dan fatigue (kelelahan).
- Depresi
menyebabkan berat tubuh bertambah atau berkurang.
- Orang yang
menderita depresi kadang-kadang lebih merasakan kecemasan (anxiety) daripada merasakan depresi
atau sedih. Keduanya tampaknya seiring sejalan.
- Depresi
bisa berasal dari ketidakseimbangan kimia atau peristiwa/situasi, seperti
kematian orang yang dicintai, perceraian, kehilangan pekerjaan, dll.
- Depresi
menyerang orang-orang di sekitar Anda hampir sebanyak serangannya terhadap
Anda sendiri, meski caranya berbeda, tentu saja.
- Depresi
ebih umum terjadi pada usia antara 25 hingga 44 tahun, namun juga
menyerang orang-orang dari pelbagai usia termasuk anak-anak usia
prasekolah.
- Jika tidak
diobati, orang yang mengalami depresi akan meninggal dunia rata-rata 25
tahun lebih cepat.
- Lebih
dari 17 juta orang Amerika terkena sejenis depresi.
- Ada
beberapa jenis depresi. Jenis-jenis depresi tersebut termasuk: depresi
utama, dysthemia, gangguan
afektif musiman (seasonal affective
disorder (SAD)), gangguan
bipolar (dahulu disebut manic
depression (depresi manik)), dan depresi psikotik.
- Obat
anti depresi umumnya aman, namun dalam beberapa kasus, obat-obatan
tersebut dikenal bisa meningkatkan perasaan dan tingkah laku ingin bunuh
diri pada anak-anak, remaja, dan anak muda berusia 18-14 tahun.
(Something I
learned the hard way! You can read about it here.)
Orang mengatakan ilmu pengetahuan adalah kekuatan dan berdasarkan
pengalaman pribadi saya, hal ini benar. Semakin banyak saya mempelajari soal
depresi, semakin mudah depresi tersebut ditangani menurut pengalaman saya.
Dengan mengetahui berapa banyak orang yang terkena depresi membuat saya paham
bahwa saya tidak sendiri dan dengan mempelajari bagaimana cara kerja depresi
dan apa yang bisa menimbulkan depresi membuat, well, kegilaan saya jauh lebih berkurang. Saya harap statistik ini
bisa memberi Anda sedikit “kekuatan” yang Anda harap-harapkan.
Jangan sungkan-sungkan men-share artikel ini dengan orang-orang yang Anda kasihi, baik yang
sedang depresi maupun tidak. Andai saya tahu segala sesuatu mengenai depresi
sebelum saya mengalaminya, tentu jalan yang saya hadapi tentu akan lebih mudah.
Siapa tahu Anda bisa membantu!
*Adrienne
Santos-Longhurst is a health and relationships writer with a special interest
in depression thanks to her own firsthand experience. She’ll share everything
from her difficult diagnosis to how she learned to take the lead and dance with
depression for the last 15+ years. Get ready for a wild and equally
informative ride!
0 comments:
Post a Comment