10 Hal yang Tidak Anda Ketahui tentang Depresi


Sebelumnya saya telah berbicara mengenai betapa sulitnya menghadapi masalah ini dan menerima hasil diagnosis dokter karena pelbagai perasaan yang saya rasakan tidak ada yang seperti depresi, atau paling tidak saya mengiranya demikian. Andai saja saya tahu lebih banyak mengenai gejala depresi dan semua tanda-tanda penyakit tersebut yang tidak kentara, tentu saya atau orang-orang yang saya cintai akan mengetahuinya lebih cepat dan saya akan lebih mudah dalam menghadapi diagnosis dokter—yang tampaknya ngawur dan menggelikan itu. Jadi apa saya ingin tulis sekarang adalah gejala-gejala yang tidak kentara tersebut, atau paling tidak fakta-fakta yang lebih jarang dibicarakan mengenai depresi. 
  1. Depresi menyebabkan gejala-gejala penyakit fisik dan juga penyakit emosional. Beberapa di antaranya yang umum adalah sakit kepala, nyeri tubuh dan otot (nyeri kronis), mata kering atau iritasi, nausea, heartburn (mulas), dan penyakit perut lain, dan fatigue (kelelahan).
  2. Depresi menyebabkan berat tubuh bertambah atau berkurang.
  3. Orang yang menderita depresi kadang-kadang lebih merasakan kecemasan (anxiety) daripada merasakan depresi atau sedih. Keduanya tampaknya seiring sejalan.
  4. Depresi bisa berasal dari ketidakseimbangan kimia atau peristiwa/situasi, seperti kematian orang yang dicintai, perceraian, kehilangan pekerjaan, dll.
  5. Depresi menyerang orang-orang di sekitar Anda hampir sebanyak serangannya terhadap Anda sendiri, meski caranya berbeda, tentu saja.
  6. Depresi ebih umum terjadi pada usia antara 25 hingga 44 tahun, namun juga menyerang orang-orang dari pelbagai usia termasuk anak-anak usia prasekolah.
  7. Jika tidak diobati, orang yang mengalami depresi akan meninggal dunia rata-rata 25 tahun lebih cepat.
  8. Lebih dari 17 juta orang Amerika terkena sejenis depresi.
  9. Ada beberapa jenis depresi. Jenis-jenis depresi tersebut termasuk: depresi utama, dysthemia, gangguan afektif musiman (seasonal affective disorder (SAD)), gangguan bipolar (dahulu disebut manic depression (depresi manik)), dan depresi psikotik.
  10. Obat anti depresi umumnya aman, namun dalam beberapa kasus, obat-obatan tersebut dikenal bisa meningkatkan perasaan dan tingkah laku ingin bunuh diri pada anak-anak, remaja, dan anak muda berusia 18-14 tahun.  
(Something I learned the hard way! You can read about it here.)

Orang mengatakan ilmu pengetahuan adalah kekuatan dan berdasarkan pengalaman pribadi saya, hal ini benar. Semakin banyak saya mempelajari soal depresi, semakin mudah depresi tersebut ditangani menurut pengalaman saya. Dengan mengetahui berapa banyak orang yang terkena depresi membuat saya paham bahwa saya tidak sendiri dan dengan mempelajari bagaimana cara kerja depresi dan apa yang bisa menimbulkan depresi membuat, well, kegilaan saya jauh lebih berkurang. Saya harap statistik ini bisa memberi Anda sedikit “kekuatan” yang Anda harap-harapkan.
Jangan sungkan-sungkan men-share artikel ini dengan orang-orang yang Anda kasihi, baik yang sedang depresi maupun tidak. Andai saya tahu segala sesuatu mengenai depresi sebelum saya mengalaminya, tentu jalan yang saya hadapi tentu akan lebih mudah. Siapa tahu Anda bisa membantu!
(By Adrienne Santos*, Depression Blogger | Published Jun 7, 201)
*Adrienne Santos-Longhurst is a health and relationships writer with a special interest in depression thanks to her own firsthand experience. She’ll share everything from her difficult diagnosis to how she learned to take the lead and dance with depression for the last 15+ years. Get ready for a wild and equally informative ride!

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger