7 Fakta tentang Tubuh Anda


Apakah Anda tahu bahwa sebenarnya rasa takut itu bisa dicium? Para ilmuwan telah menemukan bahwa bau badan kita berubah sebelum kita melakukan sesuatu yang menakutkan, bahkan meski kita berusaha tampak seperti berani, ternyata orang lain ternyata bisa mencium perbedaannya.
Para ilmuwan telah berhasil membongkar banyak misteri yang mengejutkan seputar tubuh kita, termasuk sebuah rahasia tentang keadaan jantung yang bisa terungkap dari daun  telinga kita, dan mengapa pada waktu kita menguap untuk yang kedua kalinya otak kita menjadi lebih aktif (revs up) dan mood kita menjadi lebih baik.
Di bawah ini adalah tujuh fakta aneh seputar tubuh kita, sebagiannya tampak begitu aneh untuk jadi nyata—tapi memang nyata.
1. Jantung Anda bisa dibaca lewat daun telinga Anda
Cukup aneh, ternyata adanya—atau tidak adanya—sebuah kerutan diagonal (diagonal crease) di dalam daun telinga Anda boleh jadi menentukan kesehatan jantung Anda. Meski para ilmuwan kini sedang mencari tahu alasan di balik hubungan ini, namun sebuah studi tentang para pasien rumah sakit pada tahun 1992 adalah yang pertama yang melaporkan bahwa mereka yang daun telinganya mengkerut jauh lebih besar kemungkinannya mengalami penyakit jantung (CAD).
Faktanya, indikator ini ternyata 94 persen akurat dalam memperkirakan pasien yang mana yang mengalami CAD, sehingga membuat para peneliti menyarankan agar petunjuk yang aneh ini digunakan dalam mengidentifikasi para pasien yang beresiko. Penelitian yang lebih baru juga menghubungkan garis-garis pada daun telinga terhadap resiko serangan jantung yang tiba-tiba pada pria.
2. Menguap ternyata menular, namun kurang menular di musim panas
Melihat orang lain menguap—bahkan dalam foto sekalipun—bisa membuat Anda menguap pula. Akan tetapi, sebuah studi pada tahun 2011 dengan 800 orang partisipan per musim menunjukkan bahwa orang yang menguap karena melihat sebuah foto orang sedang menguap hanya 24 persen pada waktu musim panas, dibandingkan dengan 45 persen pada waktu musim dingin.
Tampaknya, menguap bisa menyebabkan otak Anda menjadi tenang (cool down) sejenak, sehingga temperatur di luar membuat perbedaan besar dalam hal seberapa besar kemungkinan Anda akan ikut-ikutan menguap. Para ilmuwan juga melaporkan bahwa menguap juga membantu kita tetap jaga (alert). Terbukti bahwa tugas-tugas mental yang sulit secara harfiah membuat otak kita panas, sedangkan menguap membuat temperatur otak kita menurun.
Temuan riset lainnya yang mengejutkan: Anda tidak bisa menyelesaikan menguap dengan mata terbuka, menurut laporan seorang neuroscientist Robert Provine dalam bukunya, Curious Behavior: Yawning, Laughing, Hiccupping and Beyond). 
3. Organ tubuh kita yang terbesar adalah seukuran enam lapangan tenis, namun tebalnya hanya satu sel
Endothelium, lapisan dalam (interior lining) yang halus dari lebih dari 60.000 mil pembuluh darah (blood vessels) yang ada dalam tubuh kita, cukup untuk menutupi enam lapangan tenis jika diambil dari tubuh kita dan diratakan. Endothelium ini disebut “otak dari arteri,” karena dia berfungsi sebagai sebuah penghambat yang pintar (smart barrier) untuk mengontrol zat-zat mana yang bisa lolos dari darah menuju dinding arteri.
Endothelium juga membuat “keputusan eksekutif” dengan cara melepas molekul-molekul yang membantu mengatur tekanan darah, memerangi penyakit, mengontrol penggumpalan darah, dan menyempurnakan darah sehingga darah cukup cair untuk mengalir dengan mudah.
4. Mendengar kata-kata dan melihat warna-warna
Pada kebanyakan orang, rasa, suara, dan penglihatan (vision) jelas berbeda, namun mereka yang menderita kondisi yang disebut synesthesia mempunyai pengalaman-pengalaman inderawi yang kabur. Sebagian dari mereka bisa merasakan kata-kata, sedangkan yang lain bisa mendengar suara-suara ketika mereka melihat warna-warna tertentu.
“Proporsi kata-kata yang bisa menimbulkan rasa berbeda-beda… bagi mereka yang ada dalam studi kami proporsi itu bervariasi mulai dari sekitar 15 persen kata, hingga seorang wanita yang mempunyai rasa terhadap 100 persen kata-kata,” kata peneliti Julia Simmer pada WebMD. Para ilmuwan kini sedang mempelajari bagaimana synesthesia mempengrauhi otak.
5. Anda sebenarnya bisa mencium rasa takut
Orang bisa mendeteksi dan merespon rasa takut secara nyata dengan cara mencium keringat orang lain. Penelitian yang didanai oleh Bagian Proyek Penelitian Tingkat Lanjut Bidang Pertahanan AS menunjukkan bahwa ada perbedaan feromon (zat-zat kimia yang bisa dideteksi) dari bau ketiak ketika seseorang merasa takut dibandingkan dengan ketika mereka sedang tidak takut. Rasa takut mereka nyata bisa diketahui dari bau tubuh mereka.
Para peneliti memasang bantalan penghisap keringat pada 20 ketiak orang ketika mereka baru saja selesai berlari di atas treadmill, dan pada waktu mereka akan melakukan terjun tandem di udara sambil skydiving untuk pertama kalinya. Para relawan kemudian mampu membedakan antara dua jenis keringat, dan area-area otak mereka yang bereaksi terhadap rasa takut ternyata lebih aktif ketika mereka mencium keringat dari skydiving dibandingkan dengan keringat dari atas treadmill.
6.  Aroma air mata seorang wanita bisa mengurangi hasrat seksual seorang pria
Sebuah studi tahun 2011 yang diterbitkan dalam majalah Science menunjukkan bahwa air mata berfungsi sebagai sebuah kemosinyal (chemosignal), atau sebuah zat kimia yang bisa dideteksi oleh orang lain. Bukan hanya pria yang mengendus adanya air mata (yang dibawa oleh emosi yang negatif) akan merasa bahwa foto-foto wajah wanita yang mereka lihat kurang menarik, tapi juga dilaporkan bahwa mereka kurang terangsang secara seksual, dan ini didukung oleh data ilmiah.
Ukuran-ukuran psikologis pria tentang rangsangan menjadi berkurang, level testosterone mereka menurun, dan aktifitas di dalam substrat dalam otak mereka yang berhubungan dengan rangsangan seksual jadi berkurang.
7. Anda tidak mungkin bisa menutup mata Anda ketika Anda bersin
Sebuah kesalahpahaman yang umum adalah bahwa kita menutup mata kita untuk menghindari percikan air di udara. Sebenarnya yang terjadi adalah, sebuah refleks yang sederhana memaksa mata kita menutup ketika kita bersin, serupa dengan refleks yang terjadi ketika dokter mengetuk lutut Anda dengan palu medis, menurut laporan para ahli alergi.
Meski Anda bisa mencoba tetap membuka mata ketika Anda bersin, namun hal itu sangat sulit dilakukan. Dan karena hembusan yang Anda keluarkan bisa mengandung bakteri, maka adalah adap kesopanan umum untuk menutup mulut Anda ketika Anda bersin sehingga tidak menginfeksi orang lain. (By Lisa Collier Cool, Aug 31, 2012)

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger