Ilmuwan Klaim Bisa Hidupkan Kembali Hewan yang Telah Punah


Stewart Brand poses for a portrait during the 2013 Sundance Film Festival. (Larry Busacca/Getty Images)
Stewart Brand (Larry Busacca/Getty Image)
LONG BEACH (CBS SF) –Berbicara dari konferensi TED yang bergengsi di Long Beah Rabu minggu lalu, aktivis Sausalito Stewart Brand mengatakan para ilmuwan kini sedang mengembangkan kemampuan untuk membuat tiruan dari sebuah genome dari hewan yang telah punah, dan bahkan untuk menghidupkan kembali hewan tersebut.

Brand, yang menjadi terkenal setelah menggalang kampanye untuk meminta agar foto-foto ruang angkasa NASA yang asli diterbitkan, dan menerbitkan Katalog Seluruh Bumi (Whole Earth Catalgoue), itu mengatakan pada hari Rabu bahwa “de-extintion” bisa digunakan untuk membantu merestorisasi organisme-organisme dan habitat-habitat yang rusak oleh aktivitas manusia, menurut sebuah laporan dalam MarineIndependent Journal.

Sebuah tim yang terdiri dari para ahli genetika Harvard kini sedang bekerja untuk menghidupkan kembali passenger pigeon (burung merpati liar yang terdapat di Amerika Utara), yang telah musnah sejak tahun 1914, menurut websiteTED. Passenger pigeon dianggap merupakan sebuah spesies kunci karena burung merpati ini telah membantu kerbau untuk tetap bertahan hidup seperti sekarang ini, menurut TED. Para peneliti percaya bahwa kini memungkinkan untuk melakukan rekayasa genetik pada salah satu jenis burung merpati yang masih merupakan keluarga passenger pigeon, band-tail pigeon (sejenis burung merpati berukuran sedang berekor seperti pita yang terdapat di Amerika), untuk menghidupkan kembali passenger pigeon.

Sains serupa Jurassic Park ini pernah digunakan untuk menghidupkan kembali sebuah varietas kambing gunung liar yang sudah punah pada tahun 2010, namun hewan tersebut mati hanya beberapa saat setelah berhasil hidup karena gagal paru-paru, menurut laporan TED.

Brand mengatakan bahwa dia berharap kemajuan dalam bidang ini akan membantu mengembalikan sebagian dari kerusakan pada bumi yang diakibatkan oleh manusia.

“Manusia telah membuat sebuah lubang besar di alam selama 10.000 tahun terakhir ini,” kata Brand. “Sekarang kita punya kemampuan, dan mungkin pula kewajiban moral, untuk mengembalikan sebagian dari kerusakan itu.”

Brand merupakan salah satu dari 50 orang pembicara dalam konferensi minggu ini. Video dari acara tersebut telah menimbulkan banyak sekali pengikut bagi TED, yang merupakan singkatan dari Technology, Entertainment, Design. 

(Copyright 2013 by CBS San Francisco. All Rights Reserved. This material may not be published, broadcast, rewritten, or redistributed.)

http://sanfrancisco.cbslocal.com/2013/02/28/marin-environmentalist-says-we-are-learning-to-reverse-extinction/#.UTD6cANZYAE.google_plusone_share

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger