Wawancara dengan Muhammad Yunus, Bapak Gerakan Mikrokredit


fahmida
Muhammad Yunus, bapak mikrokredit dan pendiri Grameen Bank di Bangladesh, telah membuktikan bahwa para pengusaha miskin, yang kebanyakan mereka wanita, bisa maju secara ekonomi dengan pinjaman yang kecil. Si doktor ekonomi tersebut memberi pinjaman pertamanya sebesar $27 dari kantung pribadinya kepada beberapa wanita yang ketika itu biasa membayar bunga pinjaman yang sangat tinggi pada lintah darat demi untuk membeli bambu untuk membuat meja.

Sebelum Grameen, tidak ada bank yang mau meminjamkan uang pada orang yang memerlukan uang dalam jumlah kecil untuk membeli mesin jahit atau untuk menambah peralatan kerja jika penjualan  diantisipasi meningkat. Yunus berbicara pada hari Jumat pada acara “Business Day” dalam Forum Hadiah Nobel untuk Perdamaian yang diselenggarakan di Augsburg College dan Humphrey Institute of Public Affairs di Universitas Minnesota.  

Kabarnya Grameen Bank telah meminjamkan sekitar $7 miliar pada para pengusaha kecil  semenjak dimulai pada tahun 1983, setelah beberapa tahun sukses dalam menyediakan pinjaman-pinjaman kecil kurang dari $100 dari kantong Anda sendiri untuk masyarakat. Bagaimana Anda mengukur dampak dari microlending

Masing-masing orang mempunyai kisahnya sendiri. Ada jutaan orang yang mengubah hidup mereka dari bukan siapa-siapa, hingga menjadi seseorang yang bisa menghidupi dirinya sendiri. Itulah kekuatan dari pinjaman … dan kemampuan untuk menanjak dari jumlah pinjaman kecil ke jumlah pinjaman yang lebih besar. Sekarang ada banyak sekali pengusaha wanita musiman dan anak-anak mereka yang terinspirasi oleh mereka. Inilah kisah bagaimana mikrokredit tersebut telah berkembang, termasuk di Amerika Serikat. Kami memilki 6.000 peminjam pada Grameen Bank Amerika di San Fransisco dan New York.

Anda terkejut gerakan itu telah tumbuh demikian besar?

Saya tidak pernah percaya ini akan demikian besar. Dulu saya hanya mencoba memecahkan masalah lokal saja. Para lintah darat begitu banyak membuat orang-orang miskin menderita. Ketika itu saya pikir saya bisa memecahkan masalah ini, di satu kota. Saya mulai dengan $27 dan ternyata uang itu bisa kembali pada saya. Ketika itu saya pikir, “Mengapa saya tidak meneruskan mengerjakan ini?”

Bagaimana tingkat pengembalian pinjaman di Grameen?

Tingkat pengembalian pinjaman mikrokredit di Grameen mencapai 96 atau 97 persen selama betahun-tahun. Dan tidak ada kolateral. Para peminjam bisa mengembalikan pinjaman meski kami tidak memaksa mereka. Di Grameen Bank di New York City, pengembalian pinjaman mencapai 99,6 persen. Sistem kelompok kesetiakawanan (solidarity groups) yang bertanggung jawab terhadap pengembalian pinjaman dan jumlah cicilan yang kecil setiap minggunya adalah sebab mengapa program ini bisa lancar. Mereka tidak kewalahan oleh jumlah pinjaman yang besar. Anda membangun nasabah dan kultur investasi dan pengembalian pinjaman yang bisa mereka jangkau. Dapatkan income. Biarkan pintu tetap terbuka. Dan bekerja samalah satu sama lain. Begitu prinsipnya.

Saya baru-baru ini menulis tentang seorang wanita dari Bangladesh, Fahmida Zaman, yang sedang kuliah di St. Chaterine University di Minnesota. Dia mengatakan bahwa dia bisa kuliah di sini terutama karena dorongan dari ibunya dan pinjaman sebesar $100, yang pertama dari beberapa pinjaman, dari Grameen Bank. Zaman mengatakan cita-citanya adalah untuk menjadi sarjana politik dan ekonomi dan ambil bagian dalam reformasi politik di Bangladesh.

Ini fantastis. Saya telah berbicara tentang anak-anak Grameen Bank. Adalah sangat menyenangkan bagi saya untuk menyaksikan gadis-gadis itu menyelesaikan pendidikan mereka. Untuk melihat secara kualitatif tidak ada perbedaan antara anak keluarga miskin dengan anak keluarga kaya.

Keberhasilan microlending dan Grameen Bank menimbulkan konflik dengan pemerintah Bangladesh yang akhirnya menyebabkan Anda keluar dari Grameen. Bagaimana Anda menggambarkan periode ini dan apa akibatnya bagi Anda? 

Itu adalah pengalaman yang menyedihkan, tapi saya tetap melanjutkan pekerjaan saya. Saya kini mengembangkan perusahaan-perusahaan sosial di Bangladesh dan negara-negara lain. Pekerjaan saya berlanjut .. dan saya sekarang berusia 72 tahun.

Bagaimana Anda mengisi waktu Anda sekarang?

Saya mendirikan Yunus Center setelah memenangkan Hadiah Nobel pada tahun 2006. Ketika itu orang banyak menelepon dan mengirim email dan berkunjung. Ketika itu saya tidak bisa menangani semua pekerjaan itu sendiri. Dan saya memiliki beberapa orang sukarelawan dan orang lain yang bekerja dengan aya. Sekarang kami memiliki beberapa organisasi kerjasama seperti perusahaan sosial Yunus yang berbasis di Jerman yang menjalankan program di Haiti dan Albania. Kami akan menyelenggarakan KTT bisnis global pada bulan November nanti. Tahun lalu, di Wina, KTT kami dihadiri oleh 500 orang. Tahun ini, di Kuala Lumpur, akan dihadiri oleh sekitar 1.000 orang delegasi.

Seseorang menyebut Anda Nelson Mandela dari fenomena microloan. Apakah Anda menjadi kaya dari pekerjaan Anda?

Sepanjang hidup saya, saya telah mendirikan beberapa perusahaan, sekitar 50 di Bangladesh. Namun saya tidak memiliki saham di perusahaan manapun di dunia ini. Saya mendirikan perusahaan untuk memecahkan masalah kemanusiaan. Itulah yang disebut “perusahaan sosial.” Dahulu Grameen membayar saya sekitar $400 sebulan. Income yang saya dapat dari kuliah-kuliah yang saya beri dan dari buku-buku saya, semuanya masuk ke Yunus Center sebagai biaya operasional lembaga tersebut. Saya hidup sangat sederhana. Saya tidak membutuhkan banyak. Keluarga saya mengerti akan hal ini. Saya melakukan apa yang membuat saya bahagia … saya kurus dan kerempeng. Saya menyukai hidup yang sederhana. Saya tidak menyukai kemewahan.

Apa yang Anda harapkan akan jadi warisan Anda?

Menghasilkan uang bisa membuat Anda bahagia. Tapi menghasilkan uang untuk orang lain, juga, dan mengubah dunia ini, bisa benar-benar membuat Anda bahagia. Yang saya maksud apa tujuan hidup ini—untuk mendapatkan uang? Atau untuk menumbuhkan kreatifitas manusia untuk memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi? Jika kita menggunakan kekuatan kita sebagai manusia untuk itu, kita akan bisa mengatasi masalah-masalah dunia ini.

Neal St. Anthony • 612-673-7144


http://muhammadyunus.org/index.php/media/in-the-media/1012-fahmida

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger