Selamat Setelah 28 Jam Terkatung-katung di Tengah Laut


Kabar fantastis ini datang dari Indonesia. Seorang pria dari Afrika Selatan yang bernama Brett Archibald yang terjatuh dari kapal boat ditemukan selamat setelah 28 jam hilang di Selat Mentawai. Archibald, yang berasal dari Durban, yang dalam keadaan mabuk ketika kapal boat carteran yang mereka tumpangi yang bernama Nagu Laut tengah berlayar malam hari menuju Padang, ini jatuh ke lautan  di pagi hari. Kehilangan Archibald ini baru disadari ketika para kru  mau melakukan sarapan beberapa jam kemudian, di mana kemudian kapal tersebut kembali berbelok arah menelusuri lintasan yang telah mereka tempuh. Pada saat yang sama para kru memberi tahu tim SAR Indonesia dan semua kapal carteran yang ada di wilayah itu, yang kemudian langsung bergerak melakukan pencarian.
   
lost-and-found-02
Photo courtesy of sumatransurfcharters.com
Beberapa lama kemudian Tony "Doris" Eltherington, juragan kapal Barrenjoey, melaporkan mereka telah menemukan seorang perenang yang kelelahan yang terkatung-katung di tengah laut, 12 mil di timur pulau Sipora. Archibald mengalami dehidrasi dan terbakar matahari, dan kapal Barrenjoey kemudian bergerak untuk menemui kapal Nagu Laut, mengembalikan penumpang mereka yang hilang dan mempertemukannya kembali dengan rekan-rekannya para peselancar.

Daya tahan Archibald yang mengagumkan, dan kesigapan semua kapal carteran yang mengarungi kepulauan Mentawai, dan juga Martin Daly, yang dengan tidak berpikir dua kali langsung mengerakkan ketiga kapal Indies Trader miliknya dan langsung bergabung dengan kelompok penyelamat.

lost-and-found-01
Photo courtesy of all-aboardsurftravel.co.za

UPDATE:

Surfing Life sebuah website tentang selancar berusaha berbicara dengan Archibald yang kelelahan di atas kapal Barrenjoey, melalui hubungan telepon yang buruk. Nagu Laut tiba di tempat ketika pembicaraan tengah berlangsung, menggabungkan kembali penumpang mereka yang hilang dengan teman-temannya, yang mengarah pada sebuah kesimpulan yang tiba-tiba dan bisa dimengerti, namun di bawah ini adalah ucapan dari seorang ironman sejati ini, tentang peristiwa yang baru menimpanya. Dorris, sebagai seorang legend, tidak bisa mengerti karena Brett bahkan minum bir saja belum, dan dengan senang hati memberikan telepon pada Brett, sambil berkata, “Bretto, paparazzi ingin mendengar kisah Anda!” Terima kasih, mate

Brett! Mengagumkan. Pertanyaan sederhana, bagaimana dengan Anda?

Saya baik-baik saja, hei, 28 setengah jam di tengah laut, tubuh saya rusak. Saya merasa rusak separuh.

Apa yang terjadi?

Kami sedang berlayar, laut ketika itu sangat ganas. Saya pergi ke dek untuk buang air kecil dan minum sedikit air, dan kemudian saya sadar saya mabuk berat. Saya dua kali muntah-muntah berat, dan kemudian saya kira saya pingsan ketika saya sedang muntah. Saya tidak ingat ketika terjatuh ke laut atau lainnya, jika Anda jatuh ke laut tentu Anda menyadarinya, Anda tentu mencoba menggapai tali atau apa. Tapi saya terbangun di tengah air dengan tanpa pelampung, kapal berada 100 meter di depan saya dengan tidak ada kapal lain di belakangnya. Saat itu pukul 3.15 pagi, ada badai gelap, saya berada di tengah-tengah selat yang mengerikan ini, saya melihat kapal saya melaju menjauh dan saya kira inilah akhir segalanya.

Tidak ada pulau satu pun dalam jarak 15 km, tapi saya kira saya harus tetap tenang, dan saya pikir mereka akan mencari saya ketika mereka menyadari saya hilang. Dan mereka benar-benar kembali, mereka mendekat dengan jarak sekitar 250 meter dari saya, tapi mereka tidak bisa melihat saya karena ombak sangat besar, dan mereka terus melaju melewati saya dan saya sadar saya benar-benar dalam keadaan bahaya.

Malam itu penuh ancaman. Saya melihat beberapa ekor hiu berenang melewati saya, saya digigit oleh setiap ubur-ubur yang ada di laut. Beberapa ekor elang laut bahkan mencoba mendongkel mata saya, hingga saya mengalami luka besar di hidung saya.

No!

Ini benar-benar gila, benar-benar gila. Saya sebenarnya sudah menyerah. Saya tenggelam dan berkata, “hancurkanlah, saya tidak tahan lagi”. Tapi saya tidak bisa menelan air, saya tidak boleh membiarkan paru-paru saya kemasukan air dan saya terus berusaha muncul ke permukaan air. Jadi saya berusaha keras menahan tubuh saya tetap di atas air, dan berkata, “OK, kita harus bertahan di sini”, dan saya terus berenang dan berjalan dalam air.

Saya melangkah dalam air sepanjang malam, saya melihat beberapa pulau dan mencoba berenang menuju pulau tersebut namun arusnya sangat kuat, saya tidak kuat melawannya, sehingga saya terkatung-katung bersama arus. Paginya saya melihat beberapa pulau lagi, namun lagi-lagi saya tidak bisa mencapainya.

Apakah ada kayu atau sesuatu tempat Anda bergantung?

Tidak, tidak ada apapun. Saya tidak percaya, Anda bisa lihat sampah di mana-mana, dan saya tidak melihat sepotong kayu atau papan selancar atau apapun. Saya tidak melihat sesuatupun yang mengapung, bahkan sehelai kertaspun tidak ada. Saya melangkah dalam air selama 28 setengah jam.

Berapa lama lagi Anda kira Anda bisa bertahan?

Tubuh manusia itu adalah benda yang mengagumkan. Saya tidak mengira saya bisa bertahan sampai hari ini, ketika malam tiba saya kira saya telah menjadi kaktus. Saya harus mengatur irama, saya melangkah dalam air  selama lima menit, kemudian saya berenang lagi. Saya melihat daratan sebanyak lima kali, tapi saya tidak pernah bisa mendekatinya, arus selalu menghempas saya kembali. 

Saya melihat ada sebuah kapal nelayan, dan saya pikir “OK, dia akan menolong saya.” Dia bergerak ke arah saya, tapi kemudian berbelok menuju pelabuhan dan pergi meninggalkan saya, dan saya tidak melihat dia lagi, dan kemudian saya melihat kapal yang membawa saya sekarang, orang-orang Australia ini, muncul entah dari mana, dan mereka gila.

Si kapten kapal, Tony (Eltherington), telah mengerahkan semua kelompok SAR, dan kemudian merekalah yang menemukan saya. Saya melihat tiang kapal ini dan mulai berenang ke arah mereka, tampaknya mereka mencoba mencari saya tapi mereka tidak bergerak mendekati saya, mereka hampir melewati saya dalam jarak 200 meter. Saya tidak bisa bersiul, mulut saya sangat kering, jadi saya mulai berteriak. Tony mendengar saya tapi dia tidak bisa melihat saya! Mereka akhirnya bisa menentukan arah suara dan menemukan saya di dalam teropong dan datang untuk mengambil saya. I tell you, saya tidak pernah merasa sangat bahagia melihat sebuah kapal seumur hidup saya kecuali saat itu, bahkan meski kapal tersebut penuh dengan orang Australia! Saya menjadi orang Australia. Saya suka orang-orang ini. 

Ketika Anda tiba di atas kapal apa yang Anda lakukan? Minum banyak air dan menelepon saudara-saudara Anda?

Syukurlah ada dokter di atas kapal itu, dan dia mengagumkan, dia membantu saya mulai dari awal. Dia memberi saya banyak air, membuat saya hangat. Saya hanya bisa minum, lidah saya seukuran bola tenis. Si dokter benar-benar merawat saya, membawa saya berlayar, memerban seluruh luka saya, merawat wajah saya, menambal hidung saya supaya bisa kembali, bagus.

Sykurlah. Di mana Anda sekarang?

Saya masih di atas kapal Barrenjoey, dan anak-anak di atas kapal ini tengah berselancar di ombak kiri yang sempurna ini ketika saya tertidur. Kapal saya sedang dalam perjalanan untuk mengambil saya, dan kemudian kami bisa pergi melanjutkan perjalanan untuk berselancar.

Wisata selancar?!? Anda tidak akan periksa ke rumah sakit atau apa?

Tidak, tidak. Kami ada dokter di sini dan dia benar-benar merawat saya, you know? Katanya keadaan saya baik-baik saja, dan saya akan pulih dalam sehari dua hari. Saya harus katakan, liver dan ginjal saya rusak, level gula darah saya rendah, detak jantung saya sangat tidak mantap dan tidak bagus, tapi saya kira saya akan baik-baik saja besok…

…gila.

Mereka menggembleng kami hingga menjadi tangguh di Saffa-land boy! Perjalanan wisata kami tinggal delapan hari lagi, saya tidak bisa pergi ke rumah sakit, kami harus berselancar. 

Anda juga harus menghargai uang Anda, Anda telah membayar untuk ikut perlajanan wisata ini. Tidak ada satupun orang Afrika Selatan yang boleh membiarkan uangnya hilang semudah itu.

Tepat! Kami telah mengalami petualangan yang hebat, tapi kami juga telah menghabiskan waktu dua hari untuk mencari saya. Dan mereka telah muncul! Saya harus pergi dan menyapa mereka.

Baiklah sobat kami benar-benar senang Anda bisa selamat.

Ah, terima kasih. Dan terima kasih atas teleponnya, saya hargai ini. Katakan pada orang-orang di sana saya saya baik-baik saja.

Ya akan kami lakukan… (telepon mati).

Brett, kami senang bisa kembali sobat. Kisah Anda benar-benar mengagumkan, juga kesediaan Anda menerima dan menempelkan HP di wajah Anda segera setelah Anda mengeringkan diri dengan handuk. Kedengarannya ada ombak menuju arah Anda, semoga Anda mendapat apa yang Anda cari. Maaf jika kutipan di atas tidak 100% tepat, hubungan telepon benar-benar buruk. Cheers bru.

http://www.surfinglife.com.au/news/sl-news/10153-lost-and-found

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger