Ilmuwan Berhasil Gunakan Obat Arthritis untuk Tumbuhkan Rambut Kembali


MUST LINK**

http://news.yale.edu/2014/06/19/hairless-man-arthritis-drug-spurs-hair-growth-lots-it
---

Panel a ? before treatment
Panel b ? 2 months into treatment with tofacitinib
Panel c ? 5 months into treatment
Panel d ? 8 months into treatment


A man with almost no hair on his body has grown a full head of it after a novel treatment by doctors at Yale University.

There is currently no cure or long-term treatment for alopecia universalis, the disease that left the 25-year-old patient bare of hair. This is the first reported case of a successful targeted treatment for the rare, highly visible disease.

The patient has also grown eyebrows and eyelashes, as well as facial, armpit, and other hair, which he lacked at the time he sought help.

?The results are exactly what we hoped for,? said Dr. Brett A. King, assistant professor of dermatology at Yale University School of Medicine and senior author of a paper reporting the results online June 18 in the Journal of Investigative Derma
Para ilmuwan di Universitas Yale telah berhasil menggunakan sebuah obat atritis untuk menumbuhkan rambut di kepala dan di badan dari seorang laki-laki berusia 25 tahun yang hampir tak punya rambut sama sekali.

Para peneltiti memberi obat tofacitinib citrate pada pasien yang namanya dirahasiakan tersebut, yang menderita penyakit kebotakan otoimun alopecia universalis.
Dalam tempo delapan bulan, si pria tersebut telah berhasil menumbuhkan rambut di kepala dan di wajahnya yang telah menghilang selama tujuh tahun.

 ‘Hasil tersebut adalah tepat seperti yang kami harapkan,’ kata Brett A. King, M.D., penulis senior dari paper penelitian tersebut, yang diterbitkan dalam Journal of Investigative Dermatology. ‘Ini adalah sebuah langkah besar ke depan dalam hal pengobatan pasien dengan kondisi seperti ini.’

Pria tersebut dirujuk ke Yale Dermatology di New Haven, Connecticut untuk pengangan penyakit otoimun yang disertai dengan alopecia, plak psoriasis (plaque psoriasis), menurut sebuah rilis berita sebuah departemen.

Percaya bahwa kedua penyakitnya bisa ditangani dengan obat yang sama, para peneliti memberi pria tersebut obat tofacitinib, buatan Pfizer dengan merk dagang Xeljanz, yang telah disetujui oleh FDA sebagai obat penyakit otoimun rheumatoid arthritis.

Menurut Science World Report, obat tersebut telah berhasil digunakan untuk mengobati psoriasis pada manusia dan alopecia pada tikus.

Namun hasil tersebut tak urung mengejutkan.

Foto-foto pria tersebut menunjukkan keadaan dia dari botak sama sekali di atas kepalanya hingga menampakkan rambut berwarna pirang yang subur.

MUST LINK**

http://news.yale.edu/2014/06/19/hairless-man-arthritis-drug-spurs-hair-growth-lots-it
---

Panel a ? before treatment
Panel b ? 2 months into treatment with tofacitinib
Panel c ? 5 months into treatment
Panel d ? 8 months into treatment


A man with almost no hair on his body has grown a full head of it after a novel treatment by doctors at Yale University.

There is currently no cure or long-term treatment for alopecia universalis, the disease that left the 25-year-old patient bare of hair. This is the first reported case of a successful targeted treatment for the rare, highly visible disease.

The patient has also grown eyebrows and eyelashes, as well as facial, armpit, and other hair, which he lacked at the time he sought help.

?The results are exactly what we hoped for,? said Dr. Brett A. King, assistant professor of dermatology at Yale University School of Medicine and senior author of a paper reporting the results online June 18 in the Journal of Investigative Derm
‘Tak ada pilihan yang baik untuk pengobatan alopecia universalis jangka panjang,’ kata King. ‘Sains terbaik yang ada mengisyaratkan obat ini bisa berhasil, dan terbukti berhasil.’

Si pasien tersebut mengkonsumsi 10 mg per hari selama dua bulan diikuti 15 mg per hari selama tiga bulan berikutnya.

Pada akhirnya, dia berhasil mendapatkan rambut kepalanya kembali sepenuhnya, menumbuhkan alis mata, bulu mata dan rambut-rambut di wajah dan rambut-rambut lainnya.

‘Dalam tempo delapan bulan rambutnya sudah berhasil tumbuh sepenuhnya,’ kata co-author Briottany G. Craoglow, M.D. ‘Pasien tersebut dilaporkan tidak merasakan efek samping apa-apa, dan kami telah menyaksikan tidak ada abnormalitas dalam uji laboratorium, pula.’ 

Menurut King, para ilmuwan percaya obat tersebut bekerja dengan cara mematikan serangan imun pada folikel-folikel rambut.

Para penulis dalam penelitian tersebut mengatakan obat tersebut membantu dalam sebagian tapi tidak dalam semua contoh penyakit psoriasis.
ALOPECIA: SEBUAH PENYAKIT YANG UMUM, TAK BERBAHAYA, TETAPI MEREPOTKAN

Alopecia adalah penyakit hilangnya rambut yang menyerang laki-laki, wanita dan anak-anak.

Serangan penyakit ini sering kali secara tiba-tiba, acak dan sering timbul kembali.
Meski penyakit ini tidak merusak kesehatan fisik si penderitanya, namun bisa menimbulkan beberapa efek serius terhadap kualitas hidup dan kesehatan emosional karena bisa mempengaruhi kepercayaan diri dan self-esteem orang yang menderitanya.
Alopecia menyerang sekitar 1,7 persen dari pendududk, secara merata pada pria dan maupun wanita.

Sekitar 25 persen dari orang yang terkena alopecia adalah karena faktor keturunan.
Penyebab pasti alopecia tidaklah diketahui, meski para ahli secara umum percaya alopecia adalah penyakit sistem imun.

Ada kepercayaan penyakit ini mempunyai komponen genetik dan pada beberapa kasus berhubungan dengan stress.

Pada alopecia, sistem imun menyerang folikel-folikel rambut secara tak disengaja.
Hal ini bisa menghambat pertumbuhan rambut dan menyebabkan rambut rontok secara tiba-tiba.

Ada beberapa tipe alopecia yang berbeda-beda, tergantung tingkat keseriusannya. Alopecia Universalis adalah kehilangan rambut secara total di selruuh tubuh, sedangkan Alopecia Totalis adalah kehilangan rambut di kepala saja.

Sebagian besar penderitanya akan mengalami pertumbuhan kembali sebagian rambutnya, sebagian lagi akan tumbuh seluruhnya. (By Joshua Gardner)

http://www.dailymail.co.uk/health/article-2663086/Yale-scientists-successfully-use-arthritis-drug-regrow-completely-bald-mans-hair.html

comment 1 comments:

Unknown on November 18, 2018 at 8:38 PM said...

Tofacitinib (trade name Xeljanz, formerly tasocitinib, CP-690550) is a drug discovered and developed by Pfizer. It is currently approved for the treatment of rheumatoid arthritis (RA) in the United States and is being studied for treatment of psoriasis, Tofacitinib Citrate

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger