Pil KB Model Baru Membawa Resiko Penggumpalan Darah yang Lebih Tinggi


Pil KB model baru bisa meningkatkan resiko wanita mengalami penggumpalan darah yang berbahaya lebih besar dari resiko yang bisa ditimbulkan oleh pil KB model lama, menurut sebuah penelitian berskala besar di Inggris.

Wanita yang mengonsumsi pil KB kombinasi—yang mengandung estrogen dan progestin—tiga kali lebih besar kemungkinannya akan mengalami penggumpalan darah pada pembuluh darah vena bagian dalam (deep vein), di tungkai, atau pelvis, dibandingkan dengan wanita yang tidak mengkonsumsi pil ini. Resiko ini lebih tinggi pada semua jenis pil KB model baru kecuali satu, menurut temuan para peneliti.

“Tingkatannya antara 1,5 hingga 1,8 kali lebih tinggi bagi pil KB model baru,” kata penulis kepala Yana Vinogradova, seorang rekan peneliti bidang statistik medis di Universitas Nottingham.

Penggumpalan darah tersebut, yang dikenal sebagai venous thromboembolisms (VTEs), banyak terjadi dan bisa menimbulkan kematian jika darah yang menggumpal tersebut berpindah menuju jantung, otak atau paru-paru. Hal ini lebih sering terjadi pada wanita yang mengonsumsi obat-obatan estrogen, dan resiko tersebut akan lebih tinggi jika si wanita tersebut merokok, menurut National Library of Medicine.

Namun resiko terjadinya penggumpalan darah secara keseluruhan pada wanita jika mengonsumsi pil kontrasepsi kombinasi masih relatif rendah: antara enam hingga 14 kasus ekstra per tahun per 10.000 wanita yang mengonsumsi pil tersebut, kata Vinogradova pada Reuters health melaui email.

Related: This 26-Year-Old Had a Stroke Because of Her Birth Control Pills

Pil-pil kombinasi model baru, termasuk progestins drospirenone, desogestrel, gestodene atau cyproterone acetate, telah dicurigai pula membawa resiko penggumpalan darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan pil-pil model lama yang termasuk levonorgestrel dan norethisterone. Tapi kebanyakan penelitian-penelitian terdahulu hanya berskala kecil atau kurang sempurna karena tidak mempertimbangkan faktor-faktor resiko penggumpalan darah lainnya, tulis tim peneliti tersebut di BMJ.

Untuk menilai resiko VTE yang bisa timbul pada wanita akibat mengonsumsi pil-pil model baru atau lama, para peneliti menganalisis database dari dokter praktik umum di Inggris selama periode 2001 hingga 2013. Mereka menemukan 5.062 kasus VTE pada wanita berusia 15 hingga 49 tahun, dan membandingkan masing-masing wanita tersebut dengan hingga lima orang wanita yang tidak mengalami penggumpalan darah pada tahun yang sama, tapi berusia sama atau mengalami perlakuan medis yang sama.

Related: Why Women Are Giving Up the Pill 

Para peneliti memperhitungkan merokok, mengonsumsi alkohol, ras, indeks massa tubuh dan masalah-masalah kesehatan lainnya, dan menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi alat kontrasepsi oral hampir tiga kali lebih besar kemungkinannya akan mengalami penggumpalan darah dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi pil kontrasepsi.

Wanita yang mengonsumsi obat-obatan KB model lama sekitar 2,5 kali lebih besar kemungkinannya akan mengalami penggumpalan darah dibandingkan dengan wanita yang tidak menonsumsi alat kontrasepsi oral selama beberapa tahun sebelumnya. Mereka yang mengonsumsi pil kombinasi model baru sekitar empat kali lebih besar kemungkinannya akan mengalami penggumpalan darah dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi alat kontrasepsi oral.

Pengecualian dari formulasi pil kontrasepsi model baru ini adalah norgestimate, yang resikonya lebih menyerupai obat-obatan model lama.

Hasil penelitian tersebut bisa dihubungkan dengan sejumlah kasus-kasus VTE “ekstra” di kalangan wanita yang mengonsumsi pil kombinasi dibandingkan dengan wanita yang tidak mengonsumsi pil tersebut. Jumlah kasus VTE “ekstra” ini paling rendah diakibatkan oleh pil model lama levonorgestrel dan yang model baru norgestimate, dengan enam kasus tambahan per 10.000 wanita per tahun, dan yang tertinggi pada dua obat model baru, desogestrel dan cyproterone, dengan masing-masing 14 kasus ekstra.

Related: IUDs: Is This Kind Of Birth Control Right For You?
 
“Akan tetapi,” menurut Vinogradova, “peningkatan resiko ini (venous thromboembolism) yang dihubung-hubungkan dengan kedua pil tersebut baik pil model baru maupun model lama adalah lebih rendah dibandingkan pil-pil untuk menimbulkan kehamilan,” yang bisa meningkatkan resiko penggumpalan darah sebanyak sepuluh kali lipat.

Pil-pil model baru ini membawa resiko penggumpalan darah yang lebih tinggi, tetapi diperkenalkan sebagai mempunyai manfaat yang baru pula, termasuk mengurangi jerawat, sakit kepala, depresi, peningkatan berat badan, penyakit payudara dan breakthrough bleeding , katanya.

Hubungan antara konsumsi obat kontrasepsi oral berbeda dengan penggumpalan darah telah menjadi kontroversial dan penelitian terdahulu menunjukkan hasil berbeda-beda, tapi temuan terbaru ini membantu mengklarifikasi inkonsistensi-inkonsistensi tersebut, kata Susan Jick, seorang profesor di Boston University School of Public Health dalam sebuah editorial sebagai pengantar hasil-hasil penelitian terbaru tersebut.

Sekitar Sembilan persen wanita di seluruh dunia mengonsumsi pil KB, termasuk 28 persen wanita di Inggris, tulis para penulis dalam penelitian tersebut.

Wanita yang bersangkutan harus mendiskusikan pilihan pil KB yang akan mereka konsumsi dengan dokter dalam kunjungan rutin mereka di lain kali, kata Vinogradova.

“Sebagian wanita beresiko (penggumpalan darah) yang lebih tinggi karena faktor keturunan atau karena kondisi-kondisi medis lainnya dan para dokter akan memperhitungkan faktor-faktor resiko tersebut sebelum memberi saran seputar masalah kontrasepsi pada wanita peserta KB,’ katanya.

Read This Next: What If Birth Control Was Available on Drugstore Shelves? 

Let’s keep in touch! Follow Yahoo Health on Facebook, Twitter, Instagram, and Pinterest. Have a personal health story to share? We want to hear it. Tell us at YHTrueStories@yahoo.com.
https://www.yahoo.com/health/newer-birth-control-pills-may-pose-health-risk-120037367467.html

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger