Enam Fakta tentang Tenggelam yang Perlu Anda Ketahui

There Are 6 Types of Drowning — 4 That You’ve Never Heard of
Apakah Anda tahu apa yang terjadi ketika seseorang tenggelam? Kebanyakan insiden tenggelam kelihatannya tidak sama dengan yang Anda kira. Memasuki musim panas ini kami ingin berbagi info mengejutkan ini yang harus diketahui oleh siapa saja yang ingin pergi ke pantai, ke kolam renang, dan para orang tua. (Photo: Getty Images)

Pada jaman dahulu kala, tenggelam terdiri dari enam jenis.

Tapi pada tahun 2005, WHO menyederhanakan semua jenis tenggelam ke dalam satu istilah yaitu tenggelam saja, apakah insiden itu fatal atau tidak kata dokter UGD Darria Long Gillespie –seorang asisten profesor pada Emory University School of Medicine pada Yahoo Health.

Tapi yang hilang dari perubahan ini adalah pengetahuan dasar tentang jenis-jenis tenggelam yang tidak sesederhana seperti tangan yang menggapai-gapai di udara, pemandangan seperti “Tolong!-Saya tenggelam” yang sering kita lihat di film-film. Kebanyakan kita mengira bahwa tenggelam adalah tenggelam, dan kemampuan kita mengenali masing-masing jenis tenggelam telah menguap dari tahun ke tahun.

Enam Jenis Tenggelam
Kenyatannya, kebanyakan jenis tenggelam adalah subtil, cepat, dan hening. Seseorang bisa saja tenggelam beberapa jam setelah dia keluar dari kolam renang, laut atau bak mandi. Dan jenis tenggelam yang paling misterius bahkan tidak memerlukan air masuk ke dalam tenggorokan. Inilah boleh jadi arti dari tenggelam itu, dan bagaimana tampaknya tenggelam itu kasus per kasus.

Tenggelam Basah
Tenggelam basah adalah kasus klasik yang melintas dalam pikiran Anda ketika mendengar berita tentang tenggelam. “Jika Anda berpikir tentang apa yang terjadi ketika tubuh Anda terjebak di dalam air dan menahan napas, tubuh pada akhirnya akan menghirup cairan,” kata Gillespie. “Cairan tersebut akan membanjiri paru-paru, merusak dinding paru-paru, dan Anda tak bisa menghirup oksigen. Inilah jenis tenggelam yang paling banyak.”

Tenggelam Kering
Secara kasar, dalam 10 hingga 15 persen kematian akibat tenggelam, para korbannya ditemukan tidak terdapat air di dalam paru-paru mereka. “Kerongkongan secara refleks tertutup sebelum tubuh mereka masuk ke dalam air, dan mereka tewas,” kata Gillespie. “Namun, sejenak dokter ragu, benarkah demikian?”

Tidak ada penjelasan gamblang tentang tenggelam kering ini, meski para ahli telah mengajukan beberapa teori. Salah satunya adalah bahwa air pertama yang masuk menyebabkan kerongongan menutup, dan para korbannya mati akibat esphyxiation. Teori lainnya adalah bahwa para korban shock ketika tubuh mereka menyentuh air dingin, lalu jantung mereka terhenti secara tiba-tiba, dan mereka terkena serangan jantung.

Tenggelam Hening
Tenggelam yang digambarkan di dalam film-film bioskop adalah sebuah cara tenggelam yang liar. Lengan menggapai-gapai di udara, air berkecipak, dan korban berteriak minta tolong. Kenyataannya, tenggelam sering kali berlangsung dalam hening. “Tenggelam bisa saja terjadi secara diam-diam,” kata Gillespie.

“Istilah ini secara sederhana mengacu pada fakta bahwa tidak ada tanda-tanda, dan tidak ada suara-suara.” Korbannya sering kali terpeleset ke air, dan ditemukan kemudian setelah beberapa lama. Cara Tenggelam ala Hollywood sering kali salah.   

Tenggelam Aktif
Ini berarti, ada saat-saat di mana korban tenggelam berjuang. Tenggelam aktif mengacu pada keadaan si korban ketika ditemukan di dalam air. “Si korban biasanya dalam keadaan berdiri, mereka melangkah dalam air, mencoba menjaga tubuh mereka tetap berada di atas air. dan tangan mereka menggapai-gapai,” kata Gillespie. “Mereka juga seolah mencoba menggapaikan tangan pada orang yang akan menolong.”

Desingan gerak ini sebenarnya berbahaya bagi orang yang berusaha memberi pertolongan, dan mereka harus ekstra hati-hati di dalam air. Si korban tenggelam boleh jadi akan merenggut tangan seorang penyelamat, dan bisa saja si penyelamat ikut terseret ke dalam air.

Tenggelam Pasif
Ketika si korban dalam keadaan tidak sadar—biasanya dalam keadaan tenggelam tahap lanjut—inilah yang dimaksud tenggelam pasif. Mereka biasanya tenggelam dengan wajah menghadap ke bawah, bukannya ke atas,” kata Gillespie. “Kadang-kadang mereka tidak berada di atas permukaan air, tetapi mengapung sedikit di bawah permukaan, dan mereka tidak responsif.”

Tenggelam Sekunder
Kebanyakan orang tidak menyadari tenggelam sekunder ini, tetapi hal ini bisa mengerikan. “Seseorang tenggelam, tapi mereka tidak mati, lalu muncul ke permukaan air dan awalnya tampak baik-baik saja—dan itu sangat berbahaya,” kata Gillespie.

Ketika berada di bawah air, para korban tenggelam sekunder ini menghirup sedikit air, yang kemudian merusak dinding paru-paru dan menyebabkan radang. “Jika dinding paru-paru rusak, maka paru-paru tak bisa mentransmisikan oksigen, dan tubuh akan membocorkan cairan masuk ke dalam paru-paru akibat radang tersebut,” kata Gillespie. Cairan ini berakumulasi selama beberapa jam setelah kejadian si korban hampir tenggelam, dan si korban bisa tenggelam secara diam-diam dan perlahan. 

Related: Here’s How This Boy Miraculously Survived Near-Drowning After 1 Hours, 41 Minutes of CPR

Khususnya pada anak-anak, para orang tua harus memperhatikan tanda-tanda tenggelam sekunder selama ini skitar 24 jam setelah episode hampir tenggelam terjadi. “Ketika orang dewasa tenggelam, mereka bisa membuat kepala mereka berada di atas air,” kata Gillespie. “Jika yang tenggelam adalah anak-anak, mereka tidak selamanya bisa menjaga kepala mereka berada di atas air.”

Jika anak Anda mengalami peristiwa hampir tenggelam seperti ini, atau tersedot di bawah permukaan air dan menghirup air, perhatikan tanda-tandanya. Tanda-tanda ini termasuk kelelahan (fatigue) yang berlebihan, batuk-batuk terus menerus, bernapas secara tidak teratur, dan muntah-muntah—yang terkahir ini yang “penting, dan terjadi dalam sekitar 60 persen” dari kasus-kasus tenggelam sekunder, menurut Gillespie.

Perubahan-perubahan tingkah laku lainnya, seperti bertingah laku tidak biasa atau buang air besar dalam celana, juga harus diperhatikan.

Bahaya-bahaya yang Bisa Timbul Oleh Setting
Dalam tambahannya, Gillespie mengatakan, tempat-tempat tenggelam mempunyai bahaya yang spesifik dengan sendirinya. Episode tenggelam di danau, sebagai contoh, biasanya melibatkan faktor-faktor berbeda dengan insiden tenggelam di dalam sebuah bak mandi air panas (hot-tub). 

“Di danau dan tempat-tempat air lainnya, sering kali alkohol terlibat; si korban terjatuh je air, dan ada trauma,” katanya. “sebagai contoh, danau tersebut boleh jadi berukuran sedalam 30 kaki, tapi jika ada sebuah batang kayu di kedalaman enam kaki, itu bisa jadi masalah” karena si korban bisa jadi terbentur kayu dan pingsan atau terluka.

Tempat-tempat yang ada air menggenang selalu bisa menimbulkan bahaya, khususnya bagi anak-anak. Gillespie mengatakan bahwa secara kasar 55 persen bayi yang mati akibat tenggelam terjadi di bak mandi, dan tidak jarang bayi-bayi di bawah usia 1 tahun tewas setelah tenggelam di dalam sebuah keranjang air yang besar. Di dalam kolam renang, bak mandi air panas dan spa, perhatikan khususnya sedotan yang bisa memerangkap rambut, dan perhatikan apakah tempat tersebut terlalu ramai, karena anak kecil yang berada dalam keramaian bisa terperangkap di dalam air tanpa ada yang memperhatikan.

Related: 17-Year-Old Diagnosed with Rare Allergy to Water — Yes, Water

Mungkin yang paling penting, jangan sampai Anda lengah ketika berada di tempat-tempat yang sudah Anda kenal, “Mayoritas anak-anak yang tenggelam tejadinya di rumah,” kata Gillespie. Rumah bisa memberi rasa aman yang mengecoh.

“Ceritanya Selalu Sama”
Bahaya tenggelam di rumah sangatlah nyata, tapi juga bisa dicegah. Gillespie mengingatkan agar Anda memastikan pintu kolam renang terkunci dan pagarnya cukup tinggi (sekurangnya 4 kaki). Pasang alarm di pintu sehingga Anda bisa tahu jika anak Anda pergi ke kolam renang tidak ada yang menemani, dan kencangkan penutup kolam renang untuk mencegah si kecil terjatuh ke dalamnya.

“Anda harus mempunyai proteksi berlapis,” katanya menjelaskan. “Jika anak-anak Anda licik, mereka tetap akan sampai di kolam renang. Bisa berenang saja tidaklah cukup. Dan jika anak Anda hilang? Kedengarannya mengerikan, tapi Anda harus memeriksa kolam renang terlebih dahulu.”

Gillespie mengatakan ada cerita yang mirip dalam banyak peristiwa kematian karena tenggelam di rumah yang pernah dia saksikan secara tak sengaja.

Sebuah kolam renang, di musim panas, seorang anak kecil dan sedikitnya dua orang dewasa. Masing-masing orang dewasa mengira yang lainnya memperhatikan si anak, tapi rasa ingin tahu menyebabkan si kecil berjalan menuju pagar yang kemudian dia panjat secara diam-diam, atau menuju pintu kolam renang yang tidak terkunci. Lalu air berkecipak tapi tak terdengar. Timbul rasa ada sesuatu yang tidak beres; hampir di saat yang sama, kedua orang dewasa menyadari si anak menghilang.

 “Itulah sedihnya,” kata Gillespie. “Ceritanya selalu sama.” (By Jenna Birch)

Read This Next: Why Your Sunscreen May Not Protect You as Much as You Think 
Let’s keep in touch! Follow Yahoo Health on Facebook, Twitter, Instagram, and Pinterest. Have a personal health story to share? We want to hear it. Tell us at YHTrueStories@yahoo.com.

https://www.yahoo.com/health/there-are-6-types-of-drowning-4-that-youve-119392134222.html

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger