Mesir Mulai Restorasi Kapal Fir'aun


In this Thursday, June 23, 2011 file photo, an Egyptian and Japanese team of scientists use a pulley system to lift the first of 41 16-ton limestone slabs to reveal fragments of the ancient ship of Ki
(AP Photo/Khalil Hamra, File)...

CAIRO (AP)—Para arkeolog mulai merestorasi sebuah kapal kayu berusia 4.500 tahun yang ditemukan di kompleks piramida, salah satu objek wisata paling menarik di Mesir, Senin lalu.
Kapal itu merupakan salah satu dari dua kapal yang ditemukan terkubur di sebelah piramida  Fir’aun Khufu, kata juru bicara tim yang terdiri dari para arkeolog Mesir dan Jepang. Kedua kapal tersebut dipercaya merupakan kapal yang digunakan untuk mengangkut para fir’aun menuju alam baka.
Khufu, juga dikenal sebagai Cheops, dikenal sebagai fir’aun yang membangun Piramida Agung, Giza, yang merupakan piramida yang terbesar. Khufu, putera dari Snefu, adalah raja kedua dari dinasti ke-4 sekitar tahun 2680 SM dan memerintah hingga 23 tahun.
Kedua kapal tersebut, yang terbuat dari pohon cedar Libanon dan pohon akasia Mesir, pertama kali ditemukan pada tahun 1954. Salah satu dari kedua kapal tersebut dipamerkan di sebuah museum di dekat kompleks piramida.
Kapal kedua, yang sekarang sedang direstorasi, masih tetap terkubur. Kapal kedua ini diperkirakan lebih kecil dari kapal yang pertama, yang panjangnya sekitar 14o kaki (43 meter).
Kepala Mahkamah Agung Mesir bidang Purbakala, Mustafa Amin, mengatakan para ahli Mesir mulai mengambil sampel kayu yang akan digunakan untuk merestorasi kapal tersebut pada hari Senin kemarin.
“Kapal tersebut ditemukan dalam bentuk lengkap, utuh, dan berada di tempatnya,” katanya, dia menambahkan bahwa mereka sekarang berfokus pada bagaimana cara mengambil sampel dari kayu kapal tersebut.
Dia mengatakan para ahli Mesir kini sedang mempelajari “komponen-komponen dan jamur yang berbeda-beda yang ditemukan pada kayu kapal tersebut untuk menemukan cara paling tepat dan paling canggih untuk mengolahnya.”
Pada bulan Juni tahun lalu, satu tim yang terdiri dari para ilmuwan mengangkat bongkahan batu yang pertama dari 41 bongkahan batu yang masing-masing beratnya 16 ton untuk membuka lubang di mana kapal kuno tersebut terkubur, kata Sakuji Yoshimura, seorang profesor dari Universitas Waseda, Jepang.
Pada saatnya nanti, para ahli mengatakan restorasi tersebut diperkirakan akan memakan waktu selama empat tahun dan ketika selesai nanti, kapal itu akan dipamerkan di Museum Kapal Matahari (Solar Boat Museum) di dekat kompleks piramida, yang secara rutin menarik kunjungan jutaan wisatawan dan sekaligus melejitkan perkembangan industri wisata yang merupakan salah satu industri paling penting di negeri itu.
Tim tersebut pada mulanya mengira bahwa kapal tersebut akan lebih aman tetap berada di dalam tanah daripada dikeluarkan dan terekspos polusi, namun bukti-bukti menunjukkan bahwa polusi, air, dan serangga ternyata telah menyerang ruang di dalam kapal tersebut.
Hibah sebesar $10 juta dari Universitas Waseda telah membantu persiapan proses penggalian kapal tersebut.

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger