Istilah “organik” dan
”free-range” (berkeliaran bebas) telah menjadi semakin populer baik merujuk
pada makanan produk pertanian maupun makanan produk hewan. “Organik” mengacu
pada seperangkat standar yang ditetapkan oleh pemerintah tentang budidaya
tanaman dan hewan, dengan fokus utamanya pada menghindari zat-zat kimia
sintetis dan sumber-sumber makanan tertentu bagi hewan, dan mewajibkan akses luar ruang
hingga batas-batas tertentu. “Free-range,” sebaliknta, tidak merujuk pada
sumber-sumber makanan atau zat-zat kimia, tetapi hanya pada fakta bahwa hewan
tersebut mempunyai kesempatan untuk berkeliaran keluar kandang.
Produk-produk Makanan Organik
Produk-produk makanan
yang diproduksi secara organik harus sesuai dengan standar-standar yang
ditetapkan oleh Departemen Pertanian
AS. Di antara standar-standar
tersebut adalah persyaratan agar makanan organik menghindari zat-zat kimia
sintetis, dan tidak menggunakan pupuk, hormon, dan antibiotik dalam
produksinya. Makanan yang “100 persen organik” harus sesuai dengan standar yang
ditetapkan oleh pemerintah secara mutlak, sedangkan produk yang mempunyai
kandungan sekurangnya 70 persen organik hanya boleh mencantumkan di dalam
labelnya bahwa produk tersebut “dibuat dengan bahan-bahan organik.”
Produk Hewan Organik dan Ayam Organik
Di samping mengatur
tipe-tipe makanan dan zat-zat yang boleh diekspos terhadap hewan, Departemen
Pertanian AS juga mengatur hal-hal yang lebih luas tentang kondisi kehidupan
hewan. Deptan AS mewajibkan hewan ternak, termasuk ayam, yang diberi label
“organik” harus diberi “akses terhadap padang rumput” selama masa
pertumbuhannya. Persyaratan ini juga mencakup “akses ke luar kandang, akses terhadap
sinar matahari, udara segar, dan akses terhadap kebebasan bergerak.”
Ayam Free-Range
Standar yang ditetapkan
oleh Deptan AS menghendaki para produsen ayam
“free-range” “mendemonstrasikan bahwa unggas tersebut telah diberi akses ke
dunia luar” selama masa pertumbuhannya. Akan tetapi, aturan soal “free-range”
tidak menetapkan jumlah waktu tertentu di siang hari selama ayam-ayam tersebut
harus “diberi akses” ke luar kandang, atau ukuran luas lahan di luar kandang
tempat mereka boleh berkeliaran. Hal ini membuat istilah “free-range” tersebut
menjadi ambigius karena tidak adanya definisi yang lebih mendasar tentang
kondisi di mana ayam-ayam tersebut dibesarkan. Menurut bahasa aturan, semua ayam
organik dibesarkan dalam kondisi free-range
generik. Akan tetapi, ayam free-range
tidak dengan serta merta digolongkan sebagai produk makanan organik.
Gizi dan Rasa
Hydrobromic Acid in Acetic acid. Global supplier.
Super-low price!
For Healthy Weight loss special offers for retail
and wholesale
KIMITEC, nutrition in hydroponics organic and
conventional crops
Learn how to farm organically Books, magazine on
crops, livestock
References
- U.S. Department of Agriculture; Organic Production and
Organic Food; June 2007
- U.S. Department of Agriculture: Organic Labeling and
Marketing Information; April 2008
- U.S. Department of Agriculture: Access to Pasture Rule for
Organic Livestock; November 1, 2010
- Food Safety and Inspection Service: Meat and Poultry Labeling
Terms
- Tufts University: Food and Animal Welfare
- U.S. Department of Agriculture; Should I Purchase Organic
Foods?; October 2008
Resources
About the Author
Aaron
Ziv has been a writer and photojournalist for 10 years in Washington ,
D.C. , and the Middle East .
A student of political science and psychology from the University of Maryland ,
he also does technical and market analysis for a green technology company. His
work has appeared in local newspapers, commissioned research and a patent or
two. He began writing professionally in 1998.
Photo Credits
Jupiterimages/Photos.com/Getty Images
0 comments:
Post a Comment