'Ghostwriting' di China: Menipu untuk Mendapatkan Hadiah

Academic ghostwriting
Kuliah membuat Anda Down? Tak ingin menulis paper? Anda hanya
perlu seratus dolar untuk mendapat nilai A! /cnngo.com

ISTILAH ‘ghostwriting’ (membuat karya tulis pesanan) tidaklah selalu sama dengan ‘plagiarisme’, akan tetapi ghostwriting akademik di China banyak mengundang kritik. The Straits Times baru-baru ini melaporkan salah satu trend yang sedang bertumbuh di China adalah bahwa para mahasiswa di China banyak yang hanya membeli karya tulis daripada menulisnya sendiri, atau seperti yang disebut oleh beberapa professor, menipu.

Dalam sebuah budaya di mana barang-barang hasil kopian adalah hal yang biasa dan seringkali marak, tidaklah mengejutkan jika karya tulis ilmiah hasil pesanan menjadi biasa pula, khususnya jika ada layanan penulisan pesanan seperti di Amerika Serikat, Eropa, dan di mana-mana yang siap membantu menyelesaikan masalah karya tulis. Ada banyak sekali website (827.000 hasil pencarian Google untuk layanan penulisan akademik (“academic ghostwrting services”) yang bersedia melayani penulisan karya ilmiah Anda. Tidak punya waktu? Tidak siap? Tidak menguasai pokok bahasan? Tidak Masalah! Anda juga bisa menjadi seorang ahli dalam bidang bedah Neuroscience secara gratis dan mendapat nilai A+ yang Anda impikan!

Mr. Liu (bukan nama yang sebenarnya) adalah seorang pekerja kerah putih pada sebuah firma teknologi di Changchun, China, di siang hari dan menjadi penulis pesanan di malam hari. Dia mengatakan pada The Straits Times, “Langganan kami adalah orang yang sangat sibuk, dan mereka tidak punya waktu untuk menulis karya penelitian. Itulah sebabnya mereka datang pada kami.” Mr. Liu beruntung. Menurut The Straits Times harga rata-rata sebuah karya tulis pesanan, mulai dari RMB 650 sampai RMB 5.000 per paper tergantung kesulitan dan panjang pendeknya.

Biaya yang demikian tinggi bagi mahasiswa yang miskin, tertekan, dan stres tampaknya seimbang dengan apa yang akan mereka peroleh. Menurut Straits Times: “Salah seorang mahasiswa di Central Wuhan City, yang bernama depan Chen, mengatakan pada surat khabar tersebut bahwa uang yang dia habiskan untuk membayar karya tulis pesanan adalah seimbang dengan apa yang dia peroleh. Paper akademik yang dia beli seharga 1.500 tersebut berhasil mengantarkannya memperoleh beasiswa sebesar 10.000 yuan setahun.

Sebagai seorang mahasiswa yang pernah merasakan kelaparan di tengah-tengah kelimpahan makanan di dalam piringnya dan terlalu banyak guru besar yang memberi tekanan, saya akan tergoda untuk mencoba “jalan pintas tersebut. Saya tidak pernah menyerah di bawah tekanan, tetapi pikiran seperti itu terus muncul di kepala saya. Pikiran yang rusak seperti itu dan adanya rasa takut akan dikeluarkan dari kuliah akhirnya keluar sebagai pemenang. Waktu itu tahun 2000 ketika ekonomi sedang baik di Amerika Serikat dan prospek akan mendapatkan pekerjaan setelah lulus dari kuliah masih tinggi.

Membandingkan Amerika Serikat tahun 2000 dengan China tahun 2010 dan adanya keinginan gila untuk masuk perguruan tinggi dan persaingan yang intens dalam mencari pekerjaan bagi lulusan perguruan tinggi, maka menjadi jelaslah mengapa penulisan karya ilmiah pesanan di China—sah atau tidak sah—menjadi ladang untuk mencari uang bagi para pengusaha yang kurang bermoral. (Chris Anderson /cnngo.com)

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger