Adi : Banyak sekali uangmu?
Budi : Ah, ini uang orang, bukan uang saya.
Adi : Ya, uang oranglah, emang uang anjing.
Pernahkah Anda mendengar percakapan seperti itu. Benarkah penggunaan kata ‘orang’ dalam konteks di atas. Apa yang dimaksud dengan ‘orang’ dalam kalimat di seperti atas. Manakah penggunaan istilah yang benar, penggunaan oleh Budi atau Adi?
Dalam percakapan sehari-hari seperti di atas, istilah ‘orang’ sering dianggap sama dengan istilah ‘manusia’. Sehingga istilah ‘orang’ sering pula digunakan untuk merujuk pada manusia sebagai salah satu jenis spesies, untuk membedakannya dengan spesies-spesies yang lain, seperti hewan atau makhluk hidup lainnya.
Istilah ‘manusia’ adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada salah satu spesies (makhluk hidup) yang ada di muka bumi ini. Menurut KKBI, manusia adalah “makhluk yg berakal budi (mampu menguasai makhluk lain); insan; orang: sbg -- biasa, ia bisa juga khilaf.”
Sedangkan istilah ‘orang’ adalah kata ganti untuk ‘manusia’, atau manusia dalam arti khusus. Menurut KBBI, ‘orang’ adalah, 1 manusia (dl arti khusus); 2 manusia (ganti diri ketiga yg tidak tentu): jangan lekas percaya pd mulut --; 3 dirinya sendiri; manusianya sendiri: saya tidak bertemu dng -- nya; 4 kata penggolong untuk manusia: lima -- nelayan; 5 anak buah (bawahan): mereka itu -- nya Pak Camat; 6 rakyat (dr suatu negara); warga negara: -- Pakistan; 7 manusia yg berasal dr atau tinggal di suatu daerah (desa, kota, negara, dsb): dia -- Bogor; suaminya -- Eropa; 8 suku bangsa; 9 manusia lain; bukan diri sendiri; bukan kaum (golongan, kerabat) sendiri:jangankan anak sendiri, anak -- pun saya tolong; negeri -- , negeri lain (bukan negeri kita); 10cak karena (sebenarnya): mana dapat membayar, -- belum gajian;
-- berdendang di pentasnya, -- beraja di hatinya, pb menurutkan rasa (sesuka) hati masing-masing; -- tua diajar makan pisang, pb orang yg sudah tahu (ahli, pandai) tidak usah diajari;spt menanti -- dahulu, mengejar orang kemudian, pb perbuatan yg sia-sia;
-- berdendang di pentasnya, -- beraja di hatinya, pb menurutkan rasa (sesuka) hati masing-masing; -- tua diajar makan pisang, pb orang yg sudah tahu (ahli, pandai) tidak usah diajari;spt menanti -- dahulu, mengejar orang kemudian, pb perbuatan yg sia-sia;
Jadi, dalam percakapan yang membandingkan manusia yang satu dengan manusia yang lain, istilah ‘manusia’ yang ke-dua harus diganti dengan ‘orang,’ misalnya, “Dia tidak peduli dengan orang lain.” (Dalam hal ini kita sedang membandingkan dua manusia, manusia yang satu (dia) dengan manusia yang lain (orang), maka istilah ‘manusia’ yang ke-dua harus diganti dengan istilah ‘orang,’ sehingga kalimatnya menjadi demikian. Kita tidak bisa membuat kalimat, “Dia tidak peduli dengan manusia lain,” karena istilah ‘manusia’ adalah terlalu umum untuk digunakan dalam konteks yang seperti itu.
Dalam contoh percakapan di atas, si Budi tidak sedang membandingkan manusia sebagai salah satu makhluk hidup dengan makhluk hidup (spesies) yang lain, melainkan manusia yang satu (dirinya sendiri) dengan manusia yang lain (orang lain), maka kalimat yang dikatakan Budi adalah benar. Untuk konteks yang seperti ini kalimat Adi adalah salah.
Bandingkan dengan percakapan di bawah ini,
Adi : Untuk apa kau beli kangkung sebanyak itu?
Budi : Ini untuk makanan kelinci, bukan untuk makanan orang.
Dalam konteks di atas, Budi sedang membandingkan manusia sebagai salah satu makhluk hidup (spesies) dengan makhluk hidup yang lain, maka, dalam hal ini, istilah yang digunakan Budi adalah salah. Kalimat Budi yang seharusnya adalah, “Ini untuk makanan kelinci, bukan untuk makanan manusia.”
0 comments:
Post a Comment