Anda tentu kenal betul dengan rambutnya. Anda juga tahu selera humornya yang konyol. Anda tentu tahu pula hubungan antara energi, massa , dan cahaya. Dan Anda paling tidak tahu sedikit mengenai apa yang dimaksud dengan relatifitas. Namun seperti yang Anda duga, ada sesosok individu yang sangat kompleks di balik kumis yang tebal itu.
Albert Einstein dilahirkan di Ulm , Jerman pada tanggal ini (15 Maret) pada tahun 1879. ayahnya adalah seorang insinyur listrik dan pendiri Elektrotechnische Fabrik J. Einstein & Cie. Arah hidup Einstein sudah berubah sejak awal semenjak ayahnya menunjukkan kepadanya sebuah kompas, yang kemudian membawanya ke sebuah jalur penemuan yang akhirnya mengubah bentuk dunia sains.
Einstein keluar dari sekolah, mendaftar di Politeknik Zurich , mendapat sebuah pekerjaan di sebuah kantor, mengajar di sejumlah Universitas di Eropa, dan akhirnya terbang ke Amerika Serikat dari negara aslinya Jerman setelah pengangkatan Adolf Hitler sebagai kanselir. Pada tahun 1939, Einstein menulis sepucuk surat pada Franklin D. Roosevelt, mengingatkan sang presiden bahwa Nazi mungkin sedang mengembangkan bomb nuklir dan menyarankan A.S. memukul mereka.
Pada tahun 1955, Einstein wafat di negeri adopsinya tersebut setelah dilarikan ke rumah sakit karena terkena abdominal aortic aneurysm.
Namun bagaimana dengan kehidupan cinta Einstein, aspirasi politiknya, dan pemikiran-pemikirannya tentang ulang tahun? Dan apa yang sebenarnya terjadi pada otaknya ketika dia meninggal dunia? Lihat jawabannya di bawah ini.
(Photo: Einstein, Age 4) |
Lahir Dengan Kepala Besar
Einstein dilahirkan dengan kepala yang besar dan berbentuk aneh. Nyatanya, masalahnya tidak sesederhana itu sehingga dokter menduga dia akan mengalami masalah mental. Kekhawatiran inilah yang menghantui masa kanak-kanaknya, ketika si ahli fisika masa depan ini mengalami kesulitan bicara sampai dia berusia sembilan tahun (ada pula rumor yang mengatakan bahwa Einstein sama sekali tidak bisa berbicara sampai dia berusia empat tahun.)
(Photo: Chaim Weizmann, First President of |
Diminta Menjadi Presiden Israel
Ketika presiden pertama Israel , Chaim Weizmann, wafat pada tahun 1952, perdana menteri negara itu menawarkan Einstein jabatan presiden—hey jika saja Einstein bisa gemilang dalam politik sebagaimana dia gemilang dalam fisika … Einstein akhirnya menolak tawaran tersebut, dengan mengatakan bahwa dia menyesal karena “tidak mempunyai bakat dan pengalaman berhubungan dengan manusia secara layak dan menjalankan tugas-tugas kantor.”
(Photo Courtesy of D. Falk) |
Otaknya Diawetkan dan Dibawa-bawa Keliling Negeri
Einstein wafat pada tahun 1955, pada usia 76 tahun. Dia menolak dibedah, dengan mengatakan pada dokter, “Saya ingin pergi ketika saya mau. Tidaklah nikmat memperpanjang usia secara artifisial. Saya telah melakukan bagian saya, sekaranglah saatnya saya pergi. Saya akan pergi dengan elegan.” Tujuh jam setelah kematiannya, otak si ilmuwan ini diambil untuk diawetkan selama otopsi berlangsung, oleh examiner Thomas Harvery, tanpa persetujuan keluarganya.
Akhirnya, otak tersebut menemukan tempatnya yang baru di laboratorium Princeton di mana dia dikeluarkan dari kepala sang ilmuwan besar tersebut.
(Photo: Einstein and wife, Mileva Marić) |
Anak Haram
Mungkin itu adalah gaya rambut bintang rock atau gaya humor model Mattheu. Apa pun itu, Einstein dilaporkan cukup menjadi incaran para gadis pada jamannya. Pada 1896, dia berteman dengan Mileva Marić, salah seorang wanita pertama yang belajar ilmu fisika di Eropa. Hubungan itu kemudian berkembang menjadi sesuatu yang berbeda secara keseluruhan, dan pada tahun 1901, Marić mengandung anak Einstein. Putri mereka tersebut, Lieserl, dilahirkan pada tahun 1902, setahun sebelum keduanya menikah. Tidak ada yang tahu pasti apa yang terjadi dengan putri mereka tersebut. Kemungkinan dia diberikan untuk diadopsi atau meninggal pada tahun 1903.
Kata Terakhir yang Misterius
Sebelum Einstein meninggal dunia di dalam tidurnya, Einstein mengucapkan kata terakhirnya dengan seorang perawat—dalam bahasa Jerman. Namun sayang, sang perawat tidak mengerti, sehingga kata tersebut hilang untuk selamanya. Pada saat kematiannya, si ahli fisika tersebut menulis sesuatu, yang berakhir dengan separuh kalimat, “Gairah politik, sekali dia dikipasi dan menyala, maka akan memakan korban-korbannya …”
(Picture: Einstein and Marie Curie) |
Wanita dan Perang
Pikiran Einstein tentang wanita dalam militer? Sederhana. Kirim mereka ke garis depan—mereka akan mengacaukan musuh. Dari esainya pada tahun 1931, The World As I See It, “Dalam pandangan saya, wanita yang patriotik harus dikirim ke garis depan dalam perang yang akan datang bukannya pria. Hal ini sekurangnya akan menjadi sebuah penyegar dalam keadaan kacau balau yang mengerikan ini, dan di samping itu—mengapa perasaan heroik yang ada pada wanita tidak boleh menemukan cara penyalurannya yang indah daripada menyerang warga sipil yang tak berdaya?”
Tidak Ingat Hari Ulang Tahun—atau Lainnya
Pria paling pintar di dunia ini tidak suka terganggu dengan hal-hal kecil seperti membawa payung atau mengganti pakaian. Einstein terkenal dengan ingatannya yang payah untuk hal-hal kecil seperti itu yang menurut dia tidak penting—termasuk hari ulang tahun.seperti yang dia tulis kepada perempuan yang kemudian menjadi istrinya, Marić, dalam sepucuk surat , “meski agak telat, saya ucapkan selamat yang hangat untuk hari ulang tahunmu kemarin, yang saya lupa lagi.” Well Albert, karena penting, kami ingat hari ulang tahunmu. ( By Brian Heater)
0 comments:
Post a Comment