'Purity Balls': Gerakan Menjaga Kesucian Sebelum Menikah Kini Marak di Amerika

Ron Johnson, who is the head pastor at the Living Stones Church, kneels to present one of his younger daughters with her purity ring in the new documentary exploring the growing phenomenon of father daughter purity balls
Purity balls (upacara kesucian) adalah semacam upacara dimana seorang gadis bersumpah akan menjaga “kesucian”-nya hingga pernikahannya tiba, dan secara simbolis “menikah” dengan Tuhan, dan berjanji dengan ayahnya bahwa dia akan menjaga kesuciannya hingga dia menjadi seorang istri, telah menjadi sebuah fenomena di Amerika, yang sekarang ini terjadi di 48 dari 50 negara bagian.

Upacara tersebut menyerupai upacara perkawinan besar-besaran, dengan gadis-gadis—semuanya sekitar umur 12-an—mengenakan gaun putih dan menari dengan ayah-ayah mereka yang berjanji akan melindungi kesucian puteri mereka.

Dancers carry a cross into the ballroom at the annual Father-Daughter Purity Ball in Colorado Springs, Colorado in 2007. Balls now take place in 48 states in the US, and in 17 countries worldwide
Selama upacara berlangsung, para ayah mempersembahkan cincin kesuian pada puteri-puteri mereka, yang kemudian mereka pakai sebagai lambang komitmen mereka untuk menjaga keperawanan mereka masing-masing.

Kesucian di sini berarti tidak melakukan kontak seksual jenis apapun, termasuk berciuman, hingga mereka menikah.

Salah satu upacara kesucian ayah dan puteri yang terbesar—yang menjadi subjek dari penelitian Nightline Prime—telah dilangsungkan selama 14 tahun berturut di Broadmoor Hotel di Colorado Springs.

Dalam upacara tersebut terlihat lebih dari orang 60 ayah sedang bersumpah akan ‘melindungi pilihan puteri mereka untuk menjaga kesuciannya.’

Para ayah yang ikut serta diminta menandatangani sebuah ‘perjanjian’ di mana mereka, sebagai “Imam Besar dari keluarga dan rumah tangga mereka’ bersumpah ‘di depan Tuhan untuk melindungi puteri saya dan bertindak sebagai penguasa dan pelindung puteri saya dalam hal kesuciannya.’ 

Para puteri tersebut berjanji dalam hati di depan Tuhan untuk menjaga kesucian mereka dengan meletakkan bunga mawar putih di tanda salib, sebelum melakukan sejenis tarian perkawinan dengan ayah mereka.

An unidentified father and daughter kneel at a cross after the girls lay white roses symbolising their commitment to purity at a ball
Sebuah dokumentasi terbaru menggambarkan dua keluarga yang ikut ambil bagian dalam ritual ini; keluarga Wilsons, yang ayahnya Randy adalah salah satu dari pendiri perkumpulan upacara ayah dan puteri ini, dan keluarga Johnsons dari Indiana. 

Sementara semua dari tujuh anak-anak Wilson disekolahkan secara home schooling, dengan demikian hanya bergaul dengan para jamaah gereja mereka, anak-anak Johnsons bersekolah di sekolah menengah umum.

Namun meski mereka, anak-anak Johnsons, terekspos pada pergaulan para ABG sebagaimana biasanya di sekolah, di rumah mereka menyimpan pesan kesucian yang diberikan oleh bapa Ron, yang merupakan kepala pastor di gereja Living Stones Church.

Dalam salah satu adegan terlihat Ron berlutut di depan salah satu puterinya yang lebih muda, sembari memasangkan cincin kesucian di jarinya.

‘Salah satu pertanyaan yang pernah kamu tanyakan pada ayah adalah “kapan saya bisa mendapatkan cincin kesucian saya?”

‘Salah satu hal yang saya pikir penting saya ingat adalah bahwa ini adalah keinginannmu untuk mengikuti jalan Tuhan dan benar-benar menjaga dirimu dari mencium banyak kodok di sepanjang jalan dan menunggu sang pangeran pujaanmu untuk datang menghampiri,’ katanya. 

Sambil mempertunjukkan sebuah cincin emas, Ron melanjutkan: ‘Ini hanyalah sebuah pengingat bahwa menjaga kesucian diri itu penting. Pakailah cincin ini di jarimu dan mulai saat ini kamu telah menikah dengan Tuhan dan ayahmu adalah kekasihmu.’ 

Kemudian dia memasangkan cincin tersebut di jari manis dari tangan kiri puterinya—jari perkawinannya. 

Konsep sumpah menjaga kesucian ini terdapat di lebih dari 17 negara bagian di AS, berkembang dari gerakan menjaga kesucian yang mulai di AS pada tahun 1980-an.

Para remaja dari kelompok-kelompok gereja mulai mengambil sumpah akan menjaga kesucian mereka dan mengenakan cincin sebagai lambang komitmen mereka yang sekaligus sebagai sebuah lambang perlawanan terhadap ide-ide kebebasan seksual dan berkembangnya epidemi AIDS dalam beberapa dekade terakhir.

Mereka mulai memakai cincin untuk melambangkan komitmen mereka, tapi ide bahwa anak gadis memberikan keperawanan mereka kepada ayah mereka untuk dijaga hingga mereka menikah, dan upacara kesucian itu, baru berkembangan belakangan ini sebagai bagian dari gerakan gereja Evangelical. (By Katy Winter)

http://www.dailymail.co.uk/femail/article-2586036/You-married-Lord-daddy-boyfriend-Purity-Balls-girls-gift-virginity-fathers-marriage-sweep-America.html

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger