Untuk Waria yang Ditembak Mati di Taman Lawang

Menjadi waria bukanlah pilihan. Kalau boleh memilih, tentu tidak ada yang mau memilih menjadi waria. Semua orang menginginkan kehidupan yang normal. Dengan sengaja memilih kehidupan yang tidak normal adalah sebuah kelainan, sesuatu yang tidak normal.

Menjadi waria bukanlah karena pergaulan atau karena pengaruh lingkungan, atau karena ikut-ikutan. Menjadi waria itu karena bakat, alias bawaan sejak lahir. Seseorang yang  dilahirkan sebagai lelaki sejati tidak akan menjadi waria walaupun dia bergaul dengan waria setiap hari. Mereka menjadi waria karena memang dilahirkan sebagai waria.

Waria bukanlah laki-laki yang berubah menjadi wanita. Laki-laki tidak mungkin berubah menjadi wanita. Waria adalah waria. Siapapun, kalau dia laki-laki sejati tidak akan mau berubah menjadi wanita. Seorang laki-laki yang tampak normal, kawin, punya anak dan berbahagia, dan kemudian, secara mengejutkan, tiba-tiba melakukan operasi kelamin menjadi wanita, bukanlah laki-laki sejati, alias bukan laki-laki yang sebenarnya. Boleh jadi dia dilahirkan dengan alat kelamin yang normal sebagaimana laki-laki pada umumnya, namun jiwanya tidak normal, jiwanya tidak sepenuhnya laki-laki, tapi cenderung menjadi wanita. Dan kalau kemudian dia menjalani kehidupan yang ‘normal’ sebagai laki-laki, itu adalah kamuflase untuk menyembunyikan jiwa kewanitaannya, karena ada tekanan dari keluarga atau lingkungan, dan norma-norma sosial atau agama. Dari luar dia tampak OK sebagai laki-laki, tapi jauh di dalam jiwanya dia tersiksa. Dan ketika saatnya tiba, saat tekanan dari keluarga sudah reda, saat lingkungan tidak lagi mempedulikannya, saat pemahamannya akan norma-norma sosial dan agama mulai berkompromi, dia keluar, come out, menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya. Melepaskan diri dari semua kepalsuan yang selama ini dia jalani, dari kepura-puraan, dari tekanan bathin, dari ketidaksejatian yang menimpanya.

Tidak benar Tuhan hanya menciptakan laki-laki dan perempuan. Tuhan juga menciptakan gabungan dari keduanya. Tidak semua orang dilahirkan normal. Ada yang berjenis kelamin ganda. Ada yang jenis kelaminnya tidak sempurna. Ada yang jenis kelaminnya tidak jelas. Dan dengan keadaan yang demikian, tentu mereka tidak bisa disebut sebagai laki-laki atau sebagai perempuan. Mereka adalah mereka. Mereka adalah jenis kelamin tersendiri. Mengukur mereka dengan alat ukur yang biasa digunakan untuk laki-laki atau perempuan adalah tidak fair. Mungkin ini sulit dipahami kalu kita hanya berpikir menurut konsep laki-laki dan perempuan semata. Mungkin kita tidak akan mengerti kalau kita tidak bisa memahami perasaan mereka. Mungkin kita tidak akan mengerti mereka kalau mereka adalah mereka dan kita adalah kita. Mungkin kita baru mengerti kalau kita menjadi mereka. Menggolongkan waria sebagai laki-laki atau perempuan sama dengan menggolongkan keledai sebagai kuda atau zebra, padahal dia bukan kuda, bukan zebra.

Lalu kalau waria bertingkah laku menyimpang, hendaklah dipahami karena jenis kelamin mereka memang menyimpang, atau jiwa mereka memang menyimpang. Waria tidak mungkin bertingkah laku seperti laki-laki, atau seperti perempuan, karena mereka bukan laki-laki, bukan perempuan. Kita tidak bisa menuntut waria bertindak seperti laki-laki sepenuhnya atau perempuan sepenuhnya. Waria selamanya bertindak sebagai waria..

Mengapa jenis kelamin mereka menyimpang dan mengapa jiwa mereka menyimpang, mereka sendiri pun tidak tahu jawabannya. Mereka tidak akan pernah tahu karena mereka sejak lahir memang sudah seperti itu. Mengapa mereka dilahirkan seperti itu, hanya Tuhan yang tahu.

Mengapa Tuhan menciptakan waria adalah misteri. Dan selama kita tidak tahu jawaban misteri itu kita tidak berhak mengadili mereka.

Dan kalau kita merasa terganggu dengan kehadiran mereka, dengan tindak tanduk mereka, atau kalau kita menganggap mereka melakukan kesalahan, mungkin mereka juga merasa terganggu dengan kehadiran kita, tindak tanduk kita, dan bukankah diri kita sendiri juga tidak terlepas dari kesalahan.

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger