Best Opinion: FT, Atlantic , Reuters...
Tidak ada yang terkejut, Presiden Obama mengumumkan bahwa dia berniat mengikuti pemilihan yang kedua. Namun medan permainan yang dia hadapi kini lebih terjal daripada tahun 2008 lalu. Sebagai seorang presiden yang sedang menjabat, kini dia tidak bisa lagi menggemakan pada para pemilih janji seperti "hope and change," dan dia harus mengatasi beberapa rintangan yang serius. Namun, sebagian komentator berpikir hampir pasti Obama bisa tetap tinggal di Gedung Putih hingga 2016. di bawah ini adalah lima alasan mengapa mereka menganggap Obama ‘tak terkalahkan” pada tahun 2012 nanti:
1. Partai Republik terpecah
1. Partai Republik terpecah
Sebuah “oposisi yang fokus dan kompeten” boleh jadi bisa mengalahkan Obama pada tahun 2012, kata Gideon Rachman dalam Financial Times. Namun Partai Republik dalam keadaan terpecah-belah. Calon presiden dari partai ini harus “memenuhi semua keinginan gila di dalam Pesta Minum Teh, artinya calon akhir dari Partai republik tampaknya akan tetap “berpegang teguh pada agenda yang bagi kebanyakan pemilih Amerika dipandang melenceng jauh ke kanan.” Dengan lawan yang demikian lumpuh, “Obama lebih difavoritkan untuk memenangkan pemilu.”
2.Para pemilih independen masih bisa direngkuh
2.
Popularitas Obama boleh saja merosot dalam polling, kata Marc Ambinder dalam The Atlantic, tapi bukan berarti pemilih independen “jadi terpikat” pada Partai Republik. Dan orang-orang Amerika yang yang “suaranya bisa berpindah-pindah cenderung kurang terpancing oleh “isu-isu sosial” dibandingkan dengan ide-ide segar. “Ini adalah nilai plus bagi Partai Democrat.” Para pemilih independen akan membuat pilihan dalam pemilu nanti sama dengan yang mereka lakukan pada pemilu-pemilu sebelumnya. Obama masih mempunyai “peluang menang dari pemilih independen.”
3. Dia akan mendapat dukungan keuangan yang kuat
3. Dia akan mendapat dukungan keuangan yang kuat
Obama diperkirakan mampu meraup $1 miliar, kata Patricoa Zengerle dalam Reuters. Sebuah angka yang “belum pernah ada dalam sejarah politik AS.” Meski dia tampaknya akan kehilangan banyak donor dari akar rumput yang mendukung dia pada tahun 2008, sang presiden akan memperoleh dukungan dari “sejenis sumbangan besar-besaran yang dia kritik di masa lalu.” Dana kampanyenya “tampaknya akan jauh lebih besar dari dana calon lawannya dari Partai Republik.”
4. Hasil polling-nya juga tidak jelek-jelek amat
4. Hasil polling-nya juga tidak jelek-jelek amat
Perolehan Obama dalam polling, meski kecil, namun masih sebanding dengan perolehan George W. Bush pada tahun 2003, menurut sebuah polling dari Pew Research Center. “Daya tarik personal’-nya masih kuat, dengan 58 persen pemilih mengatakan mereka menyukainya. Dan meski peringkat job approval-nya yang sebesar 47 persen adalah “kurang mengesankan,” kata Eli Lehrer di Frum Forum, namun masih berada dalam “kisaran yang sama” dengan yang diperoleh Clinton, Reagan dan Nixon pada masa pemerintahan mereka yang pertama. “Dan mereka bertiga memenangkan pemilu dengan telak.”
5. Pemilih demografis lebih menyukai Obama
5. Pemilih demografis lebih menyukai Obama
Latar belakang Obama boleh jadi “dipertanyakan,” kata Konrad Yakabuski dalam The Globe and Mail, tapi ‘pemilih demografis akan berpihak padanya” pada tahun 2012 nanti. 28 persen dari pemilih akan terdiri dari orang kulit hitam, Hispanik dan para pemilih minoritas, dan Obama pernah memenangkan hampir 80 persen suara mereka dalam pemilu lalu. Jika dia bisa mengambil hati mereka kembali, dia bisa memenangkan pemilu dengan hanya “sejumlah kecil suara pemilih kulit putih.” (POSTED ON APRIL 5, 2011, AT 11:44 AM)
0 comments:
Post a Comment