Rasa haru mencekam warga Krui dan sekitarnya ketika pesawat
terbang Cessna Caravan milik perusahaan penerbangan Susi Air berhasil mendarat dengan mulus di bandara Seray, Rabu, 28
September 2011, sekitar pukul 11.30. Uji coba penerbangan tersebut memang sudah
lama dinanti-nanti oleh warga Krui dan sekitarnya, karena sepanjang sejarah kota ini, yang konon sudah ada sejak sebelum jaman
Majapahit, belum pernah ada pesawat yang mendarat di kota ini. Sebagian besar warga kota ini tentu belum
pernah melihat pesawat secara langsung dengan mata kepala mereka sendiri.
Meski kemudian yang muncul adalah pesawat yang mungkin tidak
sesuai dengan yang mereka bayangkan, namun tak ayal rasa bangga itu muncul jua.
Sebagian warga tampak kecewa dengan apa yang mereka saksikan. Mereka mengira
akan melihat pesawat berbadan besar seperti MA 60 atau Boeing 737, atau paling
tidak sejenis Fokker, tapi yang muncul adalah sebuah pesawat ringan dengan
kapasitas penumpang 12 orang. “Pesawat kok seperti perahu,” kata salah seorang
penonton menyampaikan kekecewaannya demi melihat apa yang apa yang mereka
tunggu-tunggu itu tiba.
Pesawat milik Susi
Air tersebut membawa 12 orang penumpang. Tiga orang di antaranya adalah
anggota DPR. Dua orang dari perwakilan Departemen Perhubungan. Satu orang
investor, dan sisanya pejabat pemda Lampung Barat dan wisatawan.
Sesaat setelah mendarat, rombongan penumpang pesawat
tersebut disambut oleh bupati Lampung Barat Drs. Mukhlis Basri, MM dengan
kalungan selendang kain tapis. Acara penyambutan tersebut ikut pula dimeriahkan
oleh anak-anak SD yang berbaris di kiri-kanan jalan masuk gedung administrasi bandara
ini.
Setelah acara penyambutan usai, rombongan dipersilakan mengambil
tempat duduk yang telah disediakan panitia, di bawah kanopi, di halaman gedung administrasi
bandara, bersama-sama dengan para undangan yang sudah lama menunggu, untuk
acara ramah tamah dan mendengarkan pemaparan bupati Lampung Barat. Hadir pula
dalam undangan adalah perwakilan dari pemda Kaur, Bengkulu.
Dalam pemaparannya, Mukhlis Basri mengatakan, pembangunan
bandara Seray dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, tahun 2007-2018, dengan
panjang landasan 1.400 meter x 23 meter, dirancang untuk tipe pesawat C-130.
tahap ke dua, tahun 2018-2027, dengan panjang landasan 2.100 meter x 45 meter,
dan dirancang untuk didarati pesawat sejenis Boeing 737/300.
Adapun kondisi bandara saat ini adalah, panjang landasan 974
m x 23 m, apron 90 m x 80 m, taxi way 98 m x 18 m, RESA 90 m x 46 m, jalan
menuju bandara sepanjang 1.800 m x 25 m, gedung administrasi, dan rumah dinas
sebanyak 3 unit.
Sebelumnya diberitakan, Susi Air telah menyatakan bersedia
melayani penerbangan dari dan ke bandara ini, dengan rute utama Krui-Jakarta,
Krui-Bandarlampung, Krui-Bengkulu, dan Krui-Palembang, dengan ongkos Rp.
1.100.000 untuk rute Krui-Jakarta, Rp. 485.000 untuk Krui-Bandarlampung, Rp.
875.000 untuk Krui-Bengkulu, dan Rp.975.000 untuk Krui-Palembang.
Namun sementara ini, Susi Air baru bersedia melayani
penerbangan carter. Sedangkan untuk penerbangan reguler, mereka membutuhkan
persiapan lebih lanjut, yang akan memakan waktu sekitar dua atau tiga bulan ke
depan.
0 comments:
Post a Comment