Dan
yang mengusik akhir-akhir ini, makanan yang kaya kalori merupakan sumber utama
masalah obesitas kita dewasa ini. Dan ya, ini adalah masalah besar.
Dibandingkan dengan orang dengan berat badan normal, orang yang kelebihan berat
badan 30 persen lebih besar kemungkinan akan mengalami astma, 44 persen lebih
besar kemungkinannya akan mengalami tekanan darah tinggi, dan 64 persen lebih
besar kemungkinannya akan dirawat di rumah sakit karena penyakit diabetes. Dan
faktanya, berat tubuh rata-rata manusia saat ini lebih tinggi daripada berat
tubuh manusia jaman dahulu.
Dalam
buku terbaru saya, Eat This, Not That! 2012,
saya ada menguak misteri di balik sebagian dari fast foods favorit Anda. Bacalah di
bawah ini untuk mendapatkan beberapa contoh yang mengerikan. Tapi ingat:
Kebenaran itu boleh jadi pahit terasa.
APA YANG SEBENARNYA
TERKADNUNG DI DALAM SEBUAH:
KFC Chunky Chicken Pot Pie
Jumlah Ingredients:
82!
Gelatin: Sulit dipercaya, tapi zat yang menyebabkan gelambir (jiggle) pada Jell-O ini berasal dari
kolagen yang terdapat di dalam kulit dan tulang hewan. Dalam produk makanan pastry yang banyak menimbulkan konflik
ini , gelatin digunakan sebagai agen untuk membuat saos menjadi lebih kental.
“Rasa chicken pot pie
flavor”: Para
prosesor makanan tahu jika bumbu makanan tidak tepat, penjualan akan turun, dan
menimbulkan tantangan yang mengerikan bagi kemajuan bisnis. Jadi, setelah memberi
ruang bagi pencipta emulsi (emulsifiers),
penstabil (stabilizers), dan
pengental (thickeners), dan pengawet
(preservatives), banyak bumbu-bumbu
alami di dalam pie ini yang
dinonaktifkan (muted). Untuk
menghindari membuat produk yang berdasarkan menu yang hambar, KFC berpaling ke
para ahli kimia yang ahli dalam bidang rasa makanan. Ini berarti bahwa ketika
Anda menggigit makanan tersebut, Anda sedang merasakan hasil dari rapat-rapat
dan komunikasi lewat email di antara para pembuat keputusan di KFC, dan para
ahli kimia tersebut mencoba untuk menangkap esensi dari makanan yang mereka
produksi. Selera Anda menyukai rasa sesuatu seperti ayam dan sayur-sayuran,
namun bahannya sebenarnya merupakan serbuan zat-zat kimia yang berasal dari
trio tumbuhan murahan—corn (jagung), soy (kedelai), dan wheat (gandum)—yang telah diberi “rasa” sesuai dengan selera sang
pemilik, dipadu dengan selera pemegang saham, dan diperkental dengan gula yang
berasal dari jagung sperti dextrose dan
maltodextin. Hal ini menimbulkan
sebuah gambaran yang menggelisahkan tentang bagaimana cara kerja prosesor makanan
yang tak punya hati dalam membuat makanan. Ketika artificial additives (bahan tambahan buatan) menimbulkan masalah, solusi yang
diambil malah dengan menciptakan lebih banyak artificial additives.
L-cysteine
hydrochloride: Digunakan sebagai conditioner adonan (dough) dalam produksi makanan, asam amino nonesensial ini paling
umum dikenal berasal dari salah satu dari tiga sumber yang sama-sama
mengejutkan: rambut manusia, bulu bebek, atau mutasi E.coli yang terfermentasi.
Nyam-nyam.
Red 40 (natural red
#40): Red 40 adalah sebuah pigmen crimson yang diekstraksikan dari telur
kering dan tubuh dari Dactylopius cocus
betina, seekor serangga serupa kumbang yang makan kaktus. FDA yang dikandungnya
disetujui dan banyak digunakan sebagai pewarna pelbagai makanan yang berwarna
merah, khususnya yogurts dan pelbagai
jus.
AYAM YANG KOTOR: Ayam mempunyai potensi menjadi superstar gizi, akan tetapi
restoran sering kali membubuhinya dengan breading
(pelapis), lemak dan saos krim. Hindari Hidangan Ayam Terburuk di Amerika. ( by David Zinczenko with Matt Gouldin)
0 comments:
Post a Comment