Bagaimana Mengobati Tekanan Darah Tinggi dengan Benar




— Jose Luis Pelaez Inc./Blend Images/Corbis

Dasar-dasar Hipertensi


Angka yang di atas, sistolik, mengukur 
tekanan di dalam arteri ketika jantung
 berdetak. Angka yang di bawah, 
diastolik, mengukur tekanan di dalam 
arteri di antara masing-masing detak 
jantung. Menjaga angka sistolik tetap 
dalam ukuran normal sangat penting
 bagi mereka yang berusia di atas 50.

Normal

Sistolik: kurang dari 120

Diastolik: kurang dari 80

Tekanan darah tinggi, fase 1

Sistolik: 140 – 159

Diastolik: 90 – 99

En español | Sebuah studi terbaru menantang cara pengobatan tekanan darah tinggi yang tradisional seperti selama ini—yang dimulai dengan salah satu jenis obat dan ditambah dengan yang lain jika salah satu itu tidak cukup—dan sebagian ahli menghendaki perubahan panduan dalam hal pengobatan tekanan darah tinggi sehingga bisa mempermudah para dokter dalam memecahkan delima yang rumit dan sering kali membuat frustrasi ini.

Penderita tekanan darah tinggi yang memulai pengobatan dengan dua jenis obat sekaligus akan mendapat hasil yang jauh lebih besar—tanpa harus menambah biaya karena timbulnya efek samping—dibandingkan dengan mereka yang memulai pengobatan dengan satu jenis obat, menurut hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet, sebuah jurnal medis terbitan Inggris, tanggal 12 Januari,

Para penulis dalam penelitian tersebut, yang berasal dari Universitas Cambridge, Masyarakat Hipetrensi Inggris, Universitas Glasgow, dan produsen obat Novartis, menyimpulkan bahwa, sebagai ganti pengobatan dengan satu jenis obat, pengobatan awal dengan kombinasi dua jenis obat “bisa direkomendasikan” bagi para orang tua dengan tekanan darah sistolik sebesar 150. 
Sistolik adalah angka atas dalam pencatatan tekanan darah. Sebagai contoh, dengan tekanan darah 150 per 90 atau 150/90, yang 150 adalah tekanan sistolik-nya. Meski kedua angka itu sama pentingnya, namun para dokter memberi perhatian khusus pada tekanan darah sistolik pada orang yang berusia di atas 50 tahun, karena hal ini berhubungan dekat dengan penyakit jantung.

Panduan pengobatan tekanan darah tinggi terbitan AS terbaru, yang terbit pada tahun 2003, menyarankan pemakaian dua jenis obat secara langsung hanya dalam mengobati tekanan darah tinggi (yang sistoliknya di atas 160), namun studi tersebut mempertegas rekomendasi terdahulu yang dikeluarkan oleh Masyarakat Hipertensi Amerika bahwa memulai dengan dua jenis obat boleh jadi bisa membantu penderita yang elevasi tekanan darahnya tidak terlalu tinggi (sistolik antara 140 hingga 160).
Dalam penelitian di inggris tersebut, 318 pasien mulai diobati dengan obat
aliskiren (Tekturna) saja, 316 mulai dengan obat amlodipine (Norvasc) saja, dan 620 pasien mulai diobati dengan kombinasi dua obat tersebut sekaligus. Setelah 16 minggu, para pasien yang diberi obat kombinasi tersebut mengalami penurunan tekanan darah mereka sebanyak 6,5 poin lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang hanya diberi satu jenis obat saja. Antara minggu 16 hingga minggu 24, ketika semua pasien di dalam penelitian tersebut mulai mengkonsumsi kedua jenis obat tersebut sekaligus, mereka yang memulai dengan hanya satu jenis obat mengalami perubahan yang hampir sama dengan mereka yang sejak semula menggunakan kedua jenis obat tersebut, namun mereka tertinggal dalam hal rata-rata penurunan tekanan darah.

George Bakris, M.D., seorang spesialis hipertensi pada Universitas Chicago yang membantu mengembangkan baik panduan profesional bagi pengobatan hipertensi AS maupun pernyataan American Society of Hypertension (ASH) yang terbaru tentang masalah ini, mendukung agar pengobatan secara kombinasi ini lebih digalakkan lagi dalam sebuah tulisannya di Lancet study. Untuk membuat tekanan darah mereka normal kembali, katanya, mayoritas orang yang menderita tekanan darah tinggi akan memerlukan dua jenis obat yang bekerja saling melengkapi. Secara tradisonal, para dokter telah memulai mengobati banyak pasien dengan menggunakan hanya satu jenis obat, kemudian secara perlahan dosisnya ditingkatkan atau ditambahkan obat yang kedua atau yang ketiga dalam periode beberapa bulan.

Tapi membiarkan tekanan darah tak terkontrol dalam tahap awal pengobatan bisa menyebabkan penderita rawan terkena stroke dan serangan jantung, kata Bakris. Dalam pengobatan cara baru ini, memulai pengobatan dengan memberi obat kombinasi tidak lagi menimbulkan efek samping yang tak diinginkan—seperti pembengkakan pada kaki—dibandingkan dengan memberikan obat-obatan secara satu demi satu. “Jika pengobatan cara kombinasi ini bisa membuat tekanan darah Anda turun dengan lebih cepat, dan aman, lalu mengapa tidak melakukannya?” katanya.
Selama ini para dokter enggan memberikan pengobatan cara kombinasi untuk hipertensi, sebagian, kata Bakris, karena kurangnya pelatihan dalam bidang ini. indeed, menurut William Cushman, M.D., seorang peneliti hipertensi terkemuka di Fakultas Kesehatan Universitas Tennessee di Memphis yang juga anggota panel panduan hipertensi, sebuah alasan utama untuk mempercepat  penurunan tekanan darah yang tinggi adalah realitas “inersia klinis” ("clinical inertia.")
Pengobatan tekanan darah dengan benar bisa jadi sangat rumit, dan, setelah berbulan-bulan dan berulang-ulang mengunjungi dokter, “kalau tidak dokternya maka pasiennya yang akan menyerah,” kata Cushman, dan dengan demikian, pengontrolan tekanan darah yang optimal tidak akan pernah terjadi.
Meski penelitian tersebut hanya membahas dua jenis obat tertentu, namun Bakris mengatakan bahwa titik tekan penelitian tersebut ada pada “pengobatan secara kombinasi pada umumnya” bukannya pada keunggulan obat tertentu. Faktanya, pernyataan yang dikeluarkan ASH digolongkan sebagai “lebih menyukai” empat kombinasi dari jenis obat yang sudah ada. Perusahaan asuransi sering kali lebih menyukai obat kombinasi ini, yang banyak di antaranya tersedia dalam bentuk obat generik, termasuk beberapa kombinasi pil tunggal.
Katharine Greider lives in New York and writes about health and medicine.




comment 1 comments:

Unknown on September 21, 2016 at 10:47 AM said...

Dewasa ini, hipertensi semakin banyak menyerang usia muda, bahkan survei kesehatan di Inggris pada tahun 2002 sudah menunjukkan 10-20% penderita hipertensi berusia 16 – 24 tahun.Saya jadi ngeri liat hal ini, tapi anda jangan khawatir ini solusinya cara menurunkan darah tinggi

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger