Tree huggers telah menggunakan
minyak goreng bekas untuk menjalankan mobil-mobil Mercedes-Benz Diesel tua
mereka selama bertahun-tahun, tapi sekarang minyak goreng bekas telah merambah
lebih jauh lagi yaitu menjadi bahan bakar yang kita gunakan untuk menjalankan
pesawat terbang. Tahun lalu kita telah saksikan bagaimana Alaska Airline
melakukan uji coba penerbangan dengan menggunakan 20 persen campuran biofuel
dalam bahan bakarnya, tapi sekarang Air Canada telah menaikkan taruhannya
dengan menggunakan bahan bakar campuran dari bahan bakar jet dengan minyak goreng
bekas dengan takaran 50/50.
Dan ternyata penerbangan dari Toronto ke
Mexico City itu berjalan mulus, dan supplier bio fuel SkyNRG mengatakan bahwa dengan menggunakan
bahan bakar campuran B50, emisi pesawat tersebut turun sekurangnya 40 persen. Bahan
bakar pesawat terbang sebenarnya cukup serupa dengan bahan bakar mesin Diesel,
sehingga menggunakan bahan bakar campuran biofuel tampaknya cocok. Saya hanya
berharap mereka berhati-hati dalam menyaring remah-remah sisa penggorengan
sebelum menggunakan minyak goreng bekas tersebut sebagai bahan bakar.
Dengan digunakannya minyak goreng bekas menggoreng
kentang untuk membersihkan udara dari emisi bahan bakar pesawat terbang seperti
ini, saya kira kita sekarang punya alasan untuk banyak-banyak makan McDonald.
Lalu apakah gas
buangan dari bahan bakar tersebut tercium seperti bau makanan dari restoran
China? (By Michael Trei
9:32AM on Jun 20, 2012)
For the latest tech stories, follow us
on Twitter at @dvice
0 comments:
Post a Comment