7 Trik Menghadapi Orang-orang yang Menjengkelkan


Seorang pengarang menjelaskan bagaimana mereka yang intelijensi emosionalnya tinggi menghadapi masalah-masalah buruk dan orang-orang gila di kantor mereka

Kenyataan yang menyedihkan adalah bahwa orang-orang beracun (toxic people) itu ada banyak sekali jumlahnya. Begitu banyak, nyatanya, sehingga kolega saya di Inc.com Lolly Daskal baru-baru ini mampu menyusun 10 jenis atau subspesies manusia-manusia beracun ini. Yang juga menjengkelkan adalah efek yang bisa ditimbulkan dari para individual tersebut—yang suka menekan tombol orang lain, menghambat proyek-proyek, dan menyuntikkan pesimisme ke dalam setiap situasi—terhadap rekan kerja mereka yang bisa menyesuaikan diri dengan lebih baik. 

“Penelitian baru-baru ini dari Jurusan Biologi dan Psikologi Klinis di Friedrich Schiller University di Jerman menemukan bahwa eksposur terhadap stimuli yang menyebabkan timbulnya emosi-emosi negatif yang kuat—eksposur yang sama dengan yang Anda dapat ketika menghadapi orang-orang beracun—menyebabkan otak seseorang memberi respon stress yang masif,” tulis pengarang Emotional Intelligence 2.0 Travis Bradberry di dalam kolom LinkedIn Influencer miliknya.

Level stress yang demikian, sains telah tunjukkan, bisa menyebabkan perubahan-perubahan fisik yang negatif di dalam otak seseorang. Anda mungkin sudah mengalami secara langsung bagaimana rasanya perubahan-perubahan fisik itu secara subjektif—pendek kata, mengerikan! Jadi bagaimana caranya Anda bisa menghentikan orang-orang gila ini mengacaukan pikiran Anda, sekaligus mengacaukan produktifitas Anda?

Dalam tulisannya yang sangat bermanfaat, Bradberry menawarkan selusin teknik untuk membuat sesuatu yang tidak menyenangkan yang ditimbulkan orang-orang gila ini di kantor Anda atau orang-orang yang menjengkelkan di lingkungan Anda menjadi agak menyenangkan. Di bawah ini adalah tujuh yang terbaik di antaranya.

1. Tentukan batas
Gabungkan kebaikan (niceness) Anda dengan kesukaan orang lain menyalahkan dan mengeluh tanpa henti dan dengan demikian Anda mempunyai resep tentang cara menghindari membuang-buang waktu yang sia-sia dan tidak perlu. Jangan merasa bahwa Anda berkewajiban menghadapi orang-orang yang menjengkelkan itu di perusahaan Anda, nasihat Bradberry. 

“Orang sering merasa tertekan mendengarkan keluhan atau protes karena mereka tidak ingin terlihat kasar atau tak sopan, tapi ada beda antara menjadi seorang pendengar yang simpatik dengan ikut terhanyut ke dalam lingkaran emosional negatif mereka,” tulisnya. “Anda bisa menghindari ini hanya dengan cara memberi batas dan menjaga jarak jika memungkinkan. Pikirkan hal ini dengan cara: Jika si tukang protes atau si pengeluh tersebut merokok, akankah Anda duduk di sana sepanjang sore sambil mengisap asap rokok?” bagaimana Anda melakukan ini pada praktiknya? Tanyakan pada mereka bagaimana cara penyelesaian yang mereka inginkan tentang hal-hal yang mereka keluhkan itu. Hal ini bisa mengarahkan percakapan ke arah yang positif atau membuat mereka diam.

2. Tentukan perjuangan Anda
“Orang yang berhasil tentu tahu betapa pentingnya mencoba-dan mencoba lagi setelah mengalami kekalahan, khususnya ketika musuh Anda adalah seorang individual yang gila. Dalam konflik, emosi yang tak terkendali membuat Anda menolak menyerah dan berjuang hingga titik darah penghabisan,” kata Bradberry. “Pilihlah perjuangan Anda dengan bijaksana dan silakan Anda berjuang keras tanpa kompromi ketika waktunya tepat.”

3. Jaga tombol emosi Anda
Bahaya dari orang beracun (toxic people) adalah bahwa negativitas mereka bisa menular—meski Anda bukanlah tipe orang yang mudah tersinggung dan jengkel tanpa akhir. Jadi perhatikan baik-baik bagaimana cara seseorang bisa membuat Anda jengkel. “Anda tak bisa mencegah seseorang menekan tombol emosi Anda ketika Anda tidak mengenali kapan waktu terjadinya,” katanya menasehatkan.

Dengan cara mengetahui kapan waktunya seseorang bisa membuat Anda terpancing emosi, Anda bisa dengan lebih baik memilih waktu yang tenang untuk menghadapi orang tersebut. “Pikirkan hal itu dengan cara seperti ini—jika seseorang yang tidak sehat secara mental mendekati Anda di tengah jalan dan mengatakan pada Anda bahwa dia adalah John F Kennedy, Anda kecil kemungkinan akan meyakinkan dia bahwa dia bukan John F Kennedy. Ketika Anda sedang bersama seorang rekan kerja yang mempunyai pikiran sesat yang sama dengan di atas, kadang-kadang yang terbaik adalah hanya mengangguk dan tersenyum. Jika Anda harus membantah mereka, sebaiknya ambil sedikit waktu untuk merencanakan cara terbaik untuk melakukan hal itu,” Bradberry menawarkan sebagai sebuah ilustrasi. 

4. Pertahankan kebahagiaan Anda
Membuat kebahagiaan Anda sendiri tergantung pada kebahagiaan orang lain yang suka bersedih hati adalah sebuah kekalahan. “Ketika rasa kesenangan dan kepuasan Anda tergantung pada pikiran orang lain, maka Anda bukanlah lagi penguasa dari kebahagiaan Anda. Ketika orang yang cerdas secara emosional merasa senang dan bahagia akan sesuatu yang telah mereka lakukan, mereka tidak akan membiarkan pikiran atau atau pendapat-pendapat sinis dari orang lain merenggut kebahagiaan itu dari mereka,” kata Bradberry meyakinkan.

Jadi latihlah diri Anda untuk tidak terpengaruh begitu saja atas komentar-komentar atau pikiran-pikiran dari orang lain dan biarkan rasa bahagia Anda sendiri atas sesuatu yang telah Anda capai berjaya.

5. Fokus pada solusi
Anda tak bisa membuat para kolega Anda yang gila itu menjadi kurang gilanya, jadi jangan buang-buang waktu memikirkan kekonyolan-kekonyolan mereka yang memang banyak itu. Hal itu hanya akan menyeret posisi Anda turun ke level mereka. Sebaliknya, cobalah fokus pada tindakan-tindakan yang positif dan praktis yang bisa Anda ambil untuk menghadapi mereka. “Hal ini akan membuat Anda lebih efektif karena dengan demikian Anda mempunyai kontrol diri, dan hal itu akan mengurangi jumlah stress yang Anda alami ketika berinteraksi dengan mereka,” kata Bradberry menjelaskan. 

6. Perhatikan pemicu stress pada tubuh Anda
Anda sudah cukup banyak menghadapi orang-orang beracun dalam hidup Anda. Jangan membuat persoalan menjadi lebih rumit dengan mencoba menghadapi mereka lagi ketika Anda sedang merasa lelah atau atau sedang mabuk setelah minum 18 cangkir kopi. 

“Kontrol diri Anda, perhatian Anda, dan memori Anda semuanya berkurang ketika Anda tidak mendapat cukup tidur—atau tidur dengan cara yang salah. Kurang tidur bisa meningkatkan level hormon stress dengan sendirinya, bahkan meski tak ada pemicu stress (stressor),” kata Bradberry mengingatkan. “Tidur malam yang baik membuat Anda menjadi lebih positif, kreatif, dan proaktif dalam pendekatan Anda dengan orang-orang beracun, sehingga akan memberi Anda perspektif yang Anda butuhkan untuk menghadapi mereka secara efektif.

7. Minta bantuan
Kadang-kadang Anda berada terlalu dekat dengan sebuah situasi beracun untuk bersikap bijak dalam menghadapinya dan mendapatkan solusi yang optimum. Dalam situasi seperti ini, sebuah perspektif dari luar bisa menjadi penyelamat. Jangan sok menjadi pahlawan kesiangan dan menangani orang-orang beracun di dalam pekerjaan Anda 100 persen dengan cara Anda sendiri.

“Setiap orang tentu mempunyai seseorang di tempat kerja dan/atau di luar tempat kerja mereka yang termasuk dalam tim mereka, yang mendukung mereka, dan siap membantu mereka mendapatkan yang terbaik dari sebuah situasi sulit. Kenali orang-orang seperti ini dalam kehidupan Anda dan berusahalah meminta pandangan dan bantuan dari mereka ketika Anda membutuhkannya,” kata Bradberry menasehati mereka yang kewalahan menghadapi orang-orang seperti itu.

Adakah tips atau rik-trik lain yang bisa Anda tambahkan? (By Jessica Stillman | Inc – Fri, Oct 31, 2014 6:44 PM EDT)

More from Inc.com:
https://smallbusiness.yahoo.com/advisor/7-techniques-handle-toxic-people-130000977.html

comment 1 comments:

Chandra COEG on July 16, 2018 at 12:44 AM said...

Subhanallah

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger