Ulangan 'Open Book', Kenapa Tidak


 Primary and Secondary Sucessions and Energy Pyramid Templates
Kami telah membolehkan para siswa membuka buku catatan ketika ulangan mata pelajaran sains kecuali dalam ujian akhir semester (test kumulatif). Nilai yang saya dapat ternyata sekitar 10% lebih tinggi di ujian akhir semester dibandingkan sebelumnya, ketika ulangan harian tidak  membolehkan membuka catatan. Dan dalam ujian akhir semester tidak diperbolehkan membuka catatan.

Saya tidak sedang membangga-banggakan nilai yang saya dapat, tapi ketika saya melihat angka kelulusan yang rata-rata 91% di sebuah sekolah yang murid-muridnya relatif kurang beruntung secara ekonomi (high eco-dis population), pasti ada sesuatu yang bagus dalam hal ini. Saya benar-benar merasa ulangan yang membolehkan membuka catatan merupakan penyebab yang besar dalam hal ini.

Saya baru mulai memberi ulangan yang membolehkan siswa membuka catatan di tahun ini. Mengingat masa-masa saya sekolah dahulu, tampaknya guru-guru yang membolehkan membuka catatan ketika ulangan adalah guru-guru yang tidak pernah meninggalkan meja mereka. Saya tidak tahu mengapa ada korelasi ini, tapi memang ada. Saya merasa jika saya akan memberi ulangan yang membolehkan membuka catatan seakan-akan menipu murid dalam mempelajari informasi.

Tahun ini, saya temukan tim sains saya yang baru membolehkan murid-murid menggunakan jurnal sains mereka dalam setiap ulangan/penilaian yang mereka lakukan. Saya heran. Mula-mulanya saya menentang untuk alasan yang sama dengan di atas, tapi kemudian saya mulai memproses bagaimana perubahan ini bisa bermanfaat bagi murid-murid dalam jangka lama. Setelah menganalisis murid-murid saya dalam beberapa bulan terakhir, saya sampai pada kesimpulan bahwa setiap orang semestinya diberi ujian yang membolehkan membuka buku catatan. Alasan saya adalah sebagai berikut.
  1. Dunia ini merupakan ujian open booktidak ada satu pun pekerjaan yang melarang Anda membuka berbagai sumber untuk mencari jawaban. Mengapa para pendidik menghalangi siswa mendapatkan alat-alat dan sumber-sumber yang murid-murid di masa depan akan memilikinya diujung jari mereka? Hal ini sama sekali tidak masuk akal. 
  2. Murid-murid akan mencatat dengan lebih baik—saya telah melihatnya secara langsung di dalam kelas saya bahwa murid-murid akan mencatat dengan lebih baik dan membuat jurnal yang lebih baik jika mereka tahu bahwa catatan dan jurnal tersebut bisa digunakan dalam ulangan atau ujian. Mungkin Diperlukan beberapa kali ulangan sebelum mereka menyadari mereka memerlukannya selama masa ‘praktik’, tetapi mereka akan menyadari itu dengan cepat.
  3. Hal itu bisa mebuat guru melaksanakan penilaian dengan lebih baik—jika ulangan atau ujian Anda hanya menanyakan kosa kata-kosa kata yang bisa dengan mudah dicari oleh murid-murid di dalam cacatan mereka, maka open book tidaklah tepat. Akan tetapi, jika ulangan atau ujian Anda terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang menghendaki jawaban untuk menghitung gaya total (net force) dari sebuah benda yang tak seimbang, tidak ada salahnya membiarkan murid-murid membuka catatan tentang latihan-latihan terdahulu yang pernah mereka kejakan untuk menjawab soal serupa itu. Kenyataannya adalah bahwa hanya 0000036% (berdasarkan statistik) siswa yang akan menghitung net force ketika mereka telah lulus dan bekerja di dunia nyata.
  4. Guru harus mengajarkan agar siswa banyak akal (resourceful)—jika Anda bertanya pada seorang bos apakah mereka akan memperkerjakan seseorang yang bisa menghapal atau seseorang yang tahu bagaimana caranya menjadi resourceful, saya yakin Anda akan setuju bahwa mereka akan memilih yang kedua. Para karyawan abad ke-21 akan mempunyai informasi di ujung jari mereka yang bagi murid-murid di masa lampau hanya mimpi belaka. Sangatlah penting agar muris-murid belajar cara mencari informasi. Saya telah menemukan bagaimana murid-murid benar-benar menghargai dan memahami pentingnya jurnal ketika ulangan dan mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang paling sering dijawab salah. Saya tunjukkan pada mereka di mana saya temukan informasi yang relevan di dalam buku catatan interaktif (INB) mereka dan bagaimana informasi tersebut telah bisa membantu mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan khusus tersebut.
  5. Guru memberdayakan murid dan membangun rasa percaya diri mereka—dengan membolehkan murid-murid membuka catatan berarti guru memberdayakan mereka untuk bertanggungjawab atas pembelajaran mereka. Saya telah menyaksikan secara langsung murid-murid yang tidak pernah berhasil dalam mata pelajaran yang lain ternyata mendapat nilai yang mengagumkan pada mata pelajaran saya di tahun ini. Hal ini bisa membangun kepercayaan diri siswa seiring berjalannya waktu, sekaligus mereka akan menyalahkan diri mereka sendiri jika mereka tidak mempunyai bahan-bahan referensi yang baik untuk dipelajari.
Test yang terstandar juga harus memperhatikan hal ini. Jika murid-murid dipaksa mengerjakan test terstandar mereka juga harus dibiarkan menggunakan sumber-sumber belajar yang di dapat di dalam kelas. Bayangkan bagaimana catatan dan jurnal mereka akan menjadi lebih kreatif nantinya. Bayangkan pula bagaimana guru akan menjadi lebih dilibatkan dalam mengajarkan akal daya (resourcefulness). Saya kira hal ini bisa menghilangkan standarisasi dalam test. Tapi tidak ada jeleknya bukan? 
Saya yakin ada banyak jalan untuk membawa strategi baru ini ke level selanjutnya, tapi sementara ini saya sangat senang bahwa saya telah berhasil memberdayakan murid-murid saya untuk menjadi resourceful dan mengijinkan mereka menggunakaan catatan-catatan mereka untuk semua jenis penilaian. (By Chris Kesler)
http://www.keslerscience.com/open-notes-assessments-in-the-science-classroom/

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger