Fontus Borol Air Minum yang Bisa Mengisi Sendiri


Fontus adalah sebuah gadget untuk para petualang dan bermanfaat untuk membantu orang-orang yang hidup di wilayah-wilayah yang kekurangan air. 
 Water bottle
Hanya sebagian kecil dari air yang ada di muka Bumi ini yang bisa diminum—Survei Geologi AS memperkirakan hanya 2,5 persen dari total air yang ada di dunia ini merupakan air tawar. Namun banyak dari air tawar tersebut terkunci sebagai es di dalam glasier-glasier, permukaan air yang membeku dan permafrost (lapisan tanah berupa es di wilayah kutub). Manusia mendapatkan kebanyakan dari kebutuhan air mereka dari sungai-sungai, yang hanya merupakan 0.49 persen dari total air tawar. Bagaimana jika kita ingin melakukan diversifikasi dan mengambil air dari udara, sebagai gantinya?

Kini, sebuah temuan baru bisa melakukan hal ini. Fontus adalah botol air yang bisa menarik embun (moisture) dari udara, dan dalam kondisi-kondisi yang ideal, bisa menarik air hingga penuh dalam tempo kurang dari satu jam, menurut laporan Chris Weller dari Tech Insider (reports Chris Weller for Tech Insider.)

Botol air ini berasal dari seorang desainer industri Australia Kristof Referzar, yang ingin membuat sebuah alat sederhana, portabel untuk membantu orang-orang yang berdiam di wilayah yang air minum sulit didapat. Para insinyur telah lama berharap bisa membantu wilayah-wilayah yang kekurangan air dengan cara seperti ini. Departemen Perekonomian dan Sosial AS melaporkan bahwa 1,2 miliar orang, sekitar seperlima dari penduduk dunia, tinggal di area-area di mana air secara fisik sulit di dapat. Sedangkan 1, 6 miliar lainnya tinggal di negara-negara di mana infrastruktur dan penyimpanan air langka.

“Anda selalu mempunyai persentase kelembaban (humidity) tertentu di udara di sekitar Anda, tak peduli di manapun Anda berada—bahkan di gurun pasir sekalipun,” kata Retezar pada Denise Chow dari Livescience (Retezár tells Denise Chow at Livescience). “Ini artinya Anda akan selalu bisa mengekstrak kelembaban yang ada di udara di mana Anda berada.”

Fontus menggunakan energi sinar matahari untuk mentenagai sebuah cooler (alat pendingin) atau condenser (kondensor)  kecil yang bekerja dengan apa yang disebut sebagai efek Peltier (Peltier effect). Kondensor ini menciptakan sebuah temperatur diferensial yang menarik panas dari salah satu sisinya ke sisi lainnya. Hal ini menyebabkan timbulnya dua ruang; yang satu dingin dan yang satu lagi panas. Udara mengalir memasuki kedua ruang ini secara terpisah, tapi ketika udara melewati sisi yang panas, pendinginan yang kecil di ruang itu menyebabkan ruang yang dingin menjadi lebih dingin lagi. Ini berarti bahwa udara yang melewati ruang yang dingin akan dengan cepat mengembun seperti titik-titik air di dinding luar sebuah gelas yang dingin. 

Salah satu versi dari desain botol ini, Ryde, memanfaatkan aliran udara di sepeda, sehingga bisa menimbulkan air ketika si pemakai sepeda sedang mengayuh sepedanya. Para pejalan kaki bisa menggunakan versi lain yang dinamakan Airo, yang menggunakan sebuah kipas kecil untuk menciptakan aliran udara.

Dalam kondisi yang “benar-benar baik”, atau temperatur antara 86 hingga 104 derajat dengan kelembaban antara 80 hingga 90 persen, Fontus bisa menimbulkan setengah liter air dalam satu jam, kata Chow pada Livescience.

Di masa yang akan datang, Retezar mengatakan, perusahaan tersebut berharap bisa melakukan perbaikan sehingga botol tersebut bisa bekerja di dalam kondisi yang lebih beragam. Mereka juga mungkin akan memasang sebuah filter karbon (carbon filter) untuk mengatasi partikulat-partikulat yang ada di udara. Botol ini sudah memiliki filter dasar untuk mencegah masuknya kotoran dan serangga, tapi akan bekerja terbaik jika berada di dalam udara yang relatif murni dari lingkungan yang alami.

Proyek botol ini terpilih untuk  James Dyson Award 2014. Berikutnya perusahaan tersebut berharap mereka bisa meluncurkan sebuah kampanye crowd funding dan menurunkan harga botol air ini hingga di bawah $100, tulis Chow. Masih diperlukan waktu lama sebelum alat ini benar-benar bisa membantu orang-orang di wilayah yang kekurangan air, tapi proyek-proyek inovasi seperti ini, yang memaksa kita untuk berpikir kembali tentang cara kita menjalani kehidupan ini, selalu menimbulkan rasa senang. (By Marissa Fessenden/Smithsonian.com)

http://www.smithsonianmag.com/smart-news/water-bottle-refills-itself-from-moisture-air-180957986/?utm_source=smithsoniandaily&no-ist

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger