Speed Process Training, Latihan Otak yang Bermanfaat Mencegah Demensia

A man at the office, killing time with a brain training app
Sama tidak masuk akal seperti kedengarannya, memang tidak ada yang bisa Anda lakukan untuk menghentikan proses penuaan atau menghindari jatuh sakit. Penyakit dan gangguan kesehatan, jika mendapat waktu yang cukup, akan berkembang di suatu saat. Anda bisa mengambil langkah-langkah untuk menurunkan resiko dan meningkatkan peluang untuk selamat, tapi menghindari penyakit dan gangguan kesehatan sama sekali adalah hampir tidak mungkin. Demensia merupakan salah satu penyakit yang paling menakutkan sekaligus paling meresahkan yang timbul ketika kita menua, tapi para ilmuwan mengklaim bahwa latihan otak bisa membantu menghalau demensia.

Demensia tidak mengacu pada penyakit tertentu, tapi lebih mengacu pada beberapa simptom yang berhubungan dengan menurunnya kemampuan mental dan kognisi. Pada dasarnya, mereka yang menderita demensia mengalami degenerasi otak dan kehilangan kesehatan mental (mental fitness). Hal ini bisa membuat kehidupan sehari-hari menjadi tidak mungkin. Karena gagalnya memori jangka pendek, maka kemampuan berpikir untuk memutuskan sesuatu (judgement) menjadi rusak, dan secara perlahan akan menyebabkan kehilangan fokus secara general.

Begitu proses demensia dimulai, maka akan terlambat untuk melakukan apapun untuk mencegahnya. Tapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa latihan otak dan latihan mental bisa mencegah timbulnya simptom demensia selama beberapa tahun. Inilah yang banyak dijanjikan oleh berbagai aplikasi games di smartphone pada kita, seperti Lumosity misalnya. Akan tetapi, para peneliti, menyangkal dengan mengatakan bahwa propaganda yang diciptakan oleh para pencipta games itu hanyalah omong kosong belaka.

Namun demikian, para ilmuwan mengatakan bahwa latihan otak bukanlah omong kosong semata.

Menurut penelitian terbaru dari American Psychological Association, ada salah satu jenis latihan otak yang telah menunjukkan harapan yang cukup besar dalam memerangi demensia. Secara spesifik, para peneliti mengamati speed process training (latihan proses kecepatan) yang juga dikenal sebagai salah satu ladang latihan memandang yang bermanfaat (useful field of view training (UFOV)), sebagai sebagian dari analisis target untuk mencoba membedakan sistem latihan otak yang berbeda-beda. Mereka juga membuat sebuah meta-analisis tentang 50 paper penelitian dari rekan sejawat lainnya untuk benar-benar memperdalam efek dari latihan otak jenis tertentu.

Menyangkut latihan (training) spesifik seperti itu, APA menulis bahwa berbagai penelitian tersebut  telah “menemukan bahwa resiko orang dewasa yang lebih tua terkena demensia berkurang sebanyak 48 persen selama 10 tahun setelah mereka menyelesaikan 11 atau lebih sesi teknik latihan otak ini. Secara spesifik, resiko terkena demensia berkurang sebanyak 8 persen pada masing-masing sesi kecepatan  penyelesaain latihan proses.”

“Kesalahan yang diperbuat sebagian orang adalah berpikir bahwa semua latihan otak itu sama saja,” kata presenter Jerri Edwards, Ph.D, dari universitas South Florida, meurut laporan APA. “Menyatukan semua latihan otak secara bersama-sama adalah sama seperti mencoba menentukan efektivitas dari antibiotik dengan cara melihat kesemestaan (universe) dari semua pil, dan termasuk pil gula dan suplemen diet di dalam analisis tersebut. Anda akan temukan bahwa sebagain berhasil dan sebagian lainnya tidak. Kesimpulan yang ada sekarang bahwa latihan otak tidak berhasil—atau belum terbukti berhasil—adalah kesimpulan yang berdasarkan analisis yang salah.

Dengan kata lain, latihan proses kecepatan sebenarnyalah efektif, dan bisa membantu secara sig nifikan menurunkan resiko terkena demensia.

Ada dua hal penting dalam hal ini—pertama, Anda tidak perlu menuruti semua klaim bahwa aplikasi-aplikasi dan program-program latihan otak yang ada akan membuat Anda menjadi lebih pintar, atau membuat Anda sehat secara mental hingga memasuki usia emas Anda. Dan kedua, Anda juga tidak boleh meremehkan semua aplikasi-aplikasi dan program-program tersebut sama sekali, terutama yang menyangkut latihan proses kecepatan. Memang Agak sedikit kontraintuitif, tapi karena para ilmuwan sudah lebih tahu tentang bagaimana aplikasi ini bisa mempengaruhi kesehatan mental kita, maka kita bisa menjadi lebih bijak dalam memilih yang menyangkut waktu dan perhatian kita.

Dengan keterangan di atas,  apa sebenarnya yang dimaksud dengan latihan proses kecepatan, dan bagaimana Anda bisa melakukannya? Edwards sebenarnya menjelaskan sedikit tentang  rilis APA ini. “Latihan yang sangat spesifik ini dirancang untuk memperbaiki kecepatan dan akurasi atensi visual atau kecepatan mental seseorang,” kata Edrwards.

Sebuah contoh yang diberikan adalah “seseorang harus mengidentifikasi sebuah objek (misal, sebuah mobil atau truk) di tengah-tengah sebuah layar monitor sambil melokasi (locating) sebuah target, seperti sebuah mobil yang lain dalam visi periferalnya. Ketika mereka sedang mengerjakan tugas ini, waktu yang mereka perlukan untuk melokasi objek periferal menjadi semakin singkat dan semakin singkat, bahkan meski objeknya menjadi lebih sulit dibedakan. Dalam tugas yang lebih sulit, target periferalnya dikelilingi oleh beberapa objek pengganggu, sehingga memaksa si orang tersebut bekerja lebih keras untuk tetap fokus.

Anda bisa melakukan jenis-jenis latihan ini sendiri, atau mencari program-program yang mengandung latihan seperti ini di application store. Tapi ketahuilah bahwa semua produk itu dibuat sama. Tapi Hanya latihan proses kecepatan (speed process training) yang berharga untuk Anda jika menyangkut latihan otak. (By Sam Becker)

Follow Sam on Facebook and Twitter @Sliceofginger

http://www.cheatsheet.com/health-fitness/dementia-brain-training.html/3/

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger