Oleh Mark Fisher
Jumat, 14 Mei 2010
YAHOO.COM–Business Insider melaporkan bahwa, ketika dia berusia 19 tahun, pemimpin Facebook Mark Zuckerberg sesumbar dalam sebuah percakapan messenger, bahwa dia punya akses terhadap data pribadi para pengguna Facebook dan menyebut para pengguna Facebook itu ‘tolol’ karena telah menaruh kepercayaan padanya. Kemudian, Facebook menerbitkan sebuah laporan yang tidak membenarkan atau membantah hal itu. Terlepas dari benar atau tidak percakapan itu terjadi, laporan itu merupakan salah satu dari sekian banyak insiden besar yang menandai tingginya pembongkaran privasi pengguna oleh Facebook. Penggambaran negatif tentang Facebook oleh media telah menjadi sebuah trend, yang menyebabkan liputan Silicon Valley mengenai ketidakberesan di perusahaan itu menjadi sebuah mainstream nasional. Apakah Facebook dan Zuckerberg sekarang sedang menghadapi masalah hubungan publik? Ataukah media yang terlalu keras terhadap raksasa web itu.
Imej Buruk Tentang Facebook Berkembang Pesat Tak Terkendali
Nick Summers dari News week mengatakan bahwa apa yang terjadi sekarang ini tidaklah sama dengan skandal keributan soal privasi di Facebook yang lalu, yang tidak berarti apa-apa. “Sesuatu yang berbeda tengah terjadi sekarang ini”, … keributan serius mulai terjadi, tampaknya dari semua arah.” Sebuah film tentang Zuckerberg besutan Aaron Surkin “memotret Zuckerberg sebagai seorang penderita autis yang kelewat batas, seorang penipu licik yang tak berperasaan. Tidak ada yang bisa mempengaruhi opini publik selain sebuah film, dan pemanas yang satu ini bisa melenyapkan semua kesan baik yang telah diberikan media terhadap Facebook.
Saatnya Mencari Alternatif Pengganti Facebook
Ryan singel dari Wired bersuara. “Facebook telah menjadi liar, mabuk akan impian pendirinya Mark Zuckerberg untuk mendominasi dunia. Sudah saatnya ekosistem web yang lain menyadari hal ini, dan bekerja untuk mencari penggantinya dengan sesuatu yang terbuka dan terdistribusi.
Media Mainstream Mulai Berpaling ke Zuckerberg
Nick Saint dari Business Insider mengingatkan, “Facebook telah menerima reaksi kekhawatiran yang keras atas kebijakan dalam bidang privasi yang mereka berlakukan sebelumnya, dan mereka belum melakukan apa-apa untuk menekan perkembangan masalah privasi yang mengkhawatirkan itu. Sejauh amarah yang timbul—betapapun besarnya—menyangkut ruang lingkup media teknologi Facebook, hanya sedikit sekali dari 400 juta pengguna Facebook yang pernah mendengar, dan lebih sedikit lagi yang peduli mengenai hal itu. Dengan demikian, adalah sebuah berita yang sangat buruk bagi Facebook, bahwa perkembangan outlet media saat ini, kecuali komunitas teknologi, hanya sedikit sekali yang mempersoalkan tentang masalah privasi di Facebook yang mencemaskan kali ini. … Facebook akhir-akhir ini telah mendapatkan liputan lebih banyak mengenai hal ini, orang-orang di luar dunia teknologi, mulai mmperhatikan masalah ini.
Serangan Media “Terlalu Berlebihan”
Michael Arrington dari Tech Crunch menyebut serangan media terhadap Facebook ini “di luar batas”. Dia menulis “Hal itu sama sekali di luar batas kontrol, dan itu hanyalah salah satu contoh dari gerakan media online yang tak terkendali. Saya malu melihat orang yang saya hormati berhenti selangkah, seolah mengajak melakukan sebuah kekerasan fisik untuk melawan Zuckerberg. Dan mereka tidak hanya berhenti menghina dan mencaci maki dia. The Huffington Post pada dasarnya membandingkan isu soal privasi di Facebook dengan peristiwa tumpahan minyak BP. Memalukan.” Tentu kita perlu memperdebatkan isu soal privasi di Facebook, tapi kita justru menghilangkan poin-poin yang akan kita perdebatkan.
Tetapi apa yang dikatakan atau tidak dikatakan oleh Zuckerberg enam tahun yang lalu tidak relevan dengan apa pun saat ini. Itu bukanlah indikasi karakternya, atau bagaimana dia memandang masalah privasi saat ini. Hal itu tidak ada apa-apanya, sebuah penggalan percakan pribadi yang tidak ada konteks-nya, dan tentu saja tidak bisa digunakan untuk mengenal lebih jauh soal kepribadiannya.
… Dan terus terang, tidak ada satu pun yang dilakukan Facebook berkenaan dengan masalah privasi yang mengejutkan orang. Pada level yang tinggi, Facebook sedang mencoba meng-inventarisasi , dalam perjalanannya, sebuah cara mengorganisir Internet yang sama sekali baru.
Grup EU Mengkritik Facebook
U.K. Telegraph melaporkan bahwa European’s Union Data Protection Working Party, yang memonitor isu-isu seputar internet, “menulis sepucuk surat pada Facebook, menyatakan bahwa perubahan yang baru-baru ini dilakukan oleh Facebook, yang jelas memungkinkan informasi pribadi bisa diakses publik dalam kndisi default adalah ‘tidak bisa diterima’. … grup ini mengatakan bahwa informasi profil, dan data mengenai hubungan antarpengguna, harus mempunyai default-setting di mana informasi ini hanya bisa di-share pada kontak-kontak yang dipilih secara pribadi, oleh pengguna.***
Kontroversi Privasi Zuckerberg Membuat 'Imej' Facebook Semakin Buruk
By Hasim on Saturday, May 29, 2010
0 comments:
Post a Comment