Penerbit Oxford University Press mengatakan pada hari Minggu kemarin bahwa besarnya permintaan akan versi online dari kamus tersebut telah melampaui permintaan akan versi cetaknya. Pada saat para leksikografer di belakang kamus itu nanti selesai merevisi dan meng-update edisi terbarunya—sebuah tugas raksasa yang akan memakan waktu beberapa tahun lagi—para penerbit meragukan apakah masih akan ada pasar untuk versi cetaknya.
Kamus Oxford English Dictionary versi online sekarang mendapat 2 juta kunjungan (hit) sebulan dari para pelanggannya. Edisi cetak terbarunya—satu set terdiri dari 20 volume, seharga 750 pound ($1.165) yang diterbitkan pada tahun 1989—telah terjual total sekitar 30.000 set.
“Pada saat sekarang kita sedang mengalami peningkatan permintaan produk online,” kata sebuah pernyataan dari penerbit Oxford . “Akan tetapi versi cetak tentu masih akan dipertimbangkan jika ada permintaan yang cukup pada saat diterbitkan,” kata pernyataan tersebut.
Nigel Portwood, direktur Oxford University Press, mengatakan pada Sunday Times dalam sebuah wawancara bahwa dia tidak berpikir edisi terbaru ini akan dicetak. “Pasar untuk kamus cetak sedang tenggelam, menurun sebanyak puluhan persen setahun,” katanya.
Meskipun komentar-komentar tersebut umumnya hanya menyangkut soal kamus yang lengkap (full length), pihak penerbit mengatakan kenyamanan format elektronik juga mempengaruhi permintaaan akan kamus versi pendeknya.
Bagian pertama kamus Oxford English Dictionary diterbitkan pada tahun 1884, dan terus berkembang selama beberapa dekade sampai versi lengkapnya diterbitkan pada tahun 1928. kamus Oxford yang terbit pada tahun 1928 ini kemudian menjadi kamus lengkap bahasa Inggris yang pertama semenjak diterbitkannya kamus Samuel Johnson “A Dictionary of the English Language” pada tahun 1755, dan sejak saat itu diterima sebagai kamus acuan tentang makna dan sejarah kata-kata.
Versi online yang sekarang digunakan—edisi ke-dua—mempunyai 291.500 entri, ditambah 2,4 juta kutipan sumber-sumber. Tidak seperti versi cetaknya yang pendek seperti edisi kamus tunggal Oxford Dictionary of English, kamus ini tidak memuat contoh ragam penggunaan masa kini (current usage), melainkan hanya memuat kata per kata. Sebuah tim yang terdiri dari 80 leksikografer sekarang sedang memnyiapkan edisi ke-tiga dari kamus ini, yang baru selesai sepertiganya. Oxford University Press belum memberi tahu kapan edisi ke-tiga ini akan siap diluncurkan.
Kamus Oxford English Dictionary diluncurkan secara online untuk pertamakalinya pada tahun 2000, dengan sistem langganan berbayar yang menawarkan pada para pengguna sebuah cara yang jauh lebih cepat untuk mencari kata-kata. Versi online ini juga memungkinkan kamus tersebut mengikuti cepatnya perkembangan perubahan semantik dan menghimpun sejumlah besar kata-kata baru yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari: update versi online-nya dilakukan setiap tiga bulan.
Bulan Desember nanti, versi online-nya akan diluncurkan kembali dengan dilengkapi thesaurus historis dengan tujuan untuk mempermudah melakukan referensi silang. (By SYLVIA HUI, Associated Press Writer – Sun Aug 29, 9:23 am ET/ Yahoo! News)
___
0 comments:
Post a Comment