www.dapurpacu.com |
SEPASANG suami istri muda dengan satu orang anak balita laki-laki berumur sekitar 5 tahun mudik dari Bekasi ke Bengkulu, menggunakan sepeda motor besar seukuran 125 cc. Jarak yang harus mereka tempuh adalah lebih kurang 1.000 km. Berangkat dari Bekasi sekitar pukul 8 malam, 5 September 2010, mereka tiba di Krui, Lampung Barat sekitar pukul 15.30 keesokan harinya (6 september 2010). Karena kelelahan, sementara jarak yang harus ditempuh masih lebih dari 200 km lagi, mereka memutuskan beristirahat, menginap di sebuah losmen di Krui, untuk melanjutkan perjalanan keesokan harinya. Sebuah keputusan yang tepat demi keselamatan mereka dalam perjalanan.
Menempuh perjalanan ratusan kilometer dengan sepeda motor memang beresiko tinggi, dan memerlukan kehati-hatian ekstra tinggi, selain persiapan dan perhitungan yang matang tentang kondisi kendaraan yang digunakan, karena salah-salah kendaraan tersebut lebih menjadi bencana daripada membantu. Pertimbangan hendaknya juga dilakukan pada kondisi tubuh dan kesehatan sang pengendara. Istrirahatlah jika lelah, daripada harus menanggung resiko yang tidak diinginkan.
Mudik dengan sepeda motor adalah fenomena baru di negeri ini. Semenjak booming sepeda motor beberapa tahun terakhir ini, kendaraan roda dua tersebut nyaris menguasai jalan raya di mana-mana, di desa mapun di kota . Dan akhir-akhir ini ada gejala baru, yaitu masyarakat mulai memacu sepedamotor mereka untuk jarak jauh, berbeda dengan jaman dahulu yang hanya untuk jarak dekat.
Dan dampaknya pun jelas, yaitu terjadi peningkatan angka kecelakaan sepeda motor di jalan raya, baik yang terjadi selama masa arus mudik, maupun dalam hari-hari biasa. Adalah hal yang miris jika kecelakaan terjadi pada arus mudik; niat yang semula ingin berkumpul bersama keluarga di rumah, ternyata berubah jadi berkumpul di rumah sakit, misalnya.
Berita terakhir dari Kompas.com, hari ini, 6 september, 2010, sudah 81 orang tewas akibat kecelakaan lalu lintas di seluruh Indonesia .
Direktorat Lalu Lintas Badan Pembinaan dan Keamanan Kepolisian Republik Indonesia mencatat, sejak H-7 jelang Lebaran atau Jumat (3/9/2010) hingga H-5 atau Minggu (5/9/2010), tercatat ada 444 kecelakaan yang terjadi di seluruh Indonesia.
Selain merenggut 81 korban jiwa, kecelakaan-kecelakaan itu mengakibatkan 101 orang mengalami luka berat dan 228 orang lainnya mengalami luka ringan. Total kerugian material diperkirakan mencapai Rp 1.356.525.000.
Musibah paling banyak terjadi pada Sabtu (4/9/2010), yaitu terjadi 188 kecelakaan lalu lintas dengan 31 korban jiwa, 42 orang luka berat, dan 98 orang luka ringan. Kerugiannya mencapai Rp 646.000.000. (Kompas.com, 6 september, 2010).
Berkaca pada kejadian-kejadian di atas, hendaklah para pelaku mudik dengan sepeda motor meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian mereka selama menjalankan kendaraan di jalan raya. Kondisi tubuh harus benar-benar fit, juga kondisi kendaraan, dan jangan lupa memperhatikan faktor cuaca. Berhentilah jika hari hujan, misalnya.***
0 comments:
Post a Comment