Kiamat Ditunda

Pyramid Kukulkan berdiri di atas reruntuhan bangsa Maya 
di Chichen Itza di semenanjung Yucatan Meksiko 7 Juli, 2007. 
Chichen Itza merupakan salah satu penantang tujuh Keajaiban 
Dunia yang baru. (REUTERS/Victor Ruiz)




INI ADALAH kabar baik, dan khabar buruk sekaligus bagi yang percaya pada kiamat tahun 2012 menurut ramalan bangsa Maya. Kabar baiknya adalah bahwa kalender "Penghitungan Jangka Panjang" bangsa Maya tidak akan berakhir pada 21 Desember 2012 (dan, dengan ramalan yang diperluas, dunia tidak akan berakhir pada tanggal tersebut). Kabar buruk bagi orang percaya ramalan? Jika kalender tersebut tidak berakhir pada bulan Desember 2012, maka tidak ada yang tahu kapan dia akan berakhir—atau malah jika sudah berakhir.

Sebuah kritik baru, yang diterbitkan sebagai sebuah bab dalam buku baru yang berjudul "Calendars and Years II: Astronomy and Time in the Ancient and Medieval World" (Oxbow Books, 2010), mengatakan bahwa konversi tanggal bangsa Maya ke dalam penanggalan modern yang selama ini dipercaya diperkirakan meleset sebanyak 50 atau 100 tahun. Hal ini, dengan demikian, menggeser dugaan kiamat tahun 2012 yang selama ini banyak diributkan Itu selama beberapa dekade, dan sekaligus menimbulkan keraguan akan tanggal terjadinya peristiwa-peristiwa bersejarah bangsa Maya. (Kekhawatiran akan terjadi kiamat pada tahun 2012 adalah berdasarkan fakta bahwa kalender bangsa Maya berakhir pada tahun 2012, yang berarti dunia ini akan berakhir pada tanggal 31 desember.)

Kalender Maya dikonversi ke kalender Gregorian saat ini dengan menggunakan perhitungan yang disebut GMT konstan, yang diberi nama berdasarkan inisial akhir dari tiga orang peneliti bangsa bangsa Maya terdahulu. Kebanyakan konversi yang dibuat berdasarkan tanggal-tanggal yang didapat dari dokumen-dokumen kolonial yang ditulis dalam bahasa Maya dalam huruf Latin, menurut pengarang bab tersebut, Gerardo Aldana, guru besar Ilmu Chicana dan Chicano, University of California, Santa Barbara.

Belakangan, GMT konstan didukung oleh ahli bahasa Amerika dan antropolog Floyd Lounsbury, yang menggunakan data dalam Tabel Dresden Codex Venus, sebuah kalender dan almanak bangsa Maya yang menentukan tanggal berdasarkan gerakan planet Venus.

"Dia mengambil posisi seolah-olah karyanya adalah bukti bahwa GMT konstan itu tidak diragukan lagi," kata Aldana dalam sebuah pernyataan. "Orang lain bahkan mempercayai karyanya lebih mendalam, sehingga timbul kesan bahwa GMT konstan itu tepat."

Namun menurut Aldana, bukti yang diajukan Lounsbury adalah jauh dari tak terbantahkan.

"Jika Tabel Venus tidak dapat digunakan untuk membuktikan FMT sebagaimana yang dikatakan Lounsbury, maka penerimaannya tergantung pada keandalan data pendukung," katanya. Bahwa data historis, katanya, adalah kurang dapat diandalkan dibandingkan dengan Tabel itu sendiri, menyebabkan argumen tentang GMT konstan jatuh "seperti tumpukan kartu."

Aldana tidak memiliki jawaban seperti apa konversi kalender yang benar, namun dia lebih memilih untuk fokus pada mengapa interpretasi yang ada saat ini mungkin salah. Sepertinya teoretikus dunia kiamat perlu mencari bentuk penanggalan kuno lainnya untuk memenuhi harapan-harapan apokaliptik mereka.(Stephanie Pappas; LiveScience Senior Writer; LiveScience.com  Tue Oct 19, 7:35 am ET/http://news.yahoo.com/s/livescience/20101019/sc_livescience/endoftheearthpostponed)

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger