Film Indonesia, dari Percintaan hingga Horor

calvinms.web.id

Saya kira, puncak masa kejayaan film Indonesia itu ada pada era tahun 1970-an. Kala itu film Indonesia benar-benar berjaya menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Ribuan penonton berduyun-duyun menyerbu gedung bioskop, mulai dari kota hingga pelosok-pelosok desa. Khususnya di desa, tidak ada yang dinanti-nanti selain film Indonesia. Begitu malam tiba, film Indonesia berjaya. Gedung-gedung bioskop menjadi raja.

Ketika itu, produksi film Indonesia melimpah, dengan puncaknya pada tahun 1977, yaitu sebanyak 367 film. Hampir setiap film yang diprodukdi berjaya di gedung bioskop. Film percintaan, silat, hingga komedi semuanya diserbu penonton. Namun film percintaan nampak memimpin dengan bintang-bintang film kenamaan yang stereotype seperti Roy Martin, Robby Sugara, Yati Octavia, Yeny Rachman, dan Doris Callebaut yang ketika itu dikenal sebagai the Big Five. Kejayaan film percintaan ketika itu ditingkah oleh film musikal Rhoma Irama yang setiap kemunculannya selalu mencengangkan penonton dan masuk box office selama berminggu-minggu.

Pada akhir tahun 1970-an hingga awal tahun 1980-an yang berjaya adalah film-film percintaan remaja ala Rano Karno-Lydia Kandow, dengan meledaknya film Gita Cinta dari SMA pada tahun 1979. Jenis film percintaan remaja ini berjaya dengan bintang-bintang yang ketika itu juga remaja. Selain Rano Karno dan Lydia Kandow, tercatat pula Yessy Gusman, Herman Felani, Anita Carolina, Kiki Maria, dan lain-lain. Kejayaan film percintaan remaja ini ditingkahi oleh film-film komedi Warkop DKI dengan debutnya Mana Tahaan yang meledak dahsyat pada tahun 1977.  Awal tahun 1980-an adalah masa kejayaan film-film percintaan remaja dan komedi Warkop DKI.  

Mulai tengah tahun 1980-an film-film model Si Boy mengambil alih, dimulai dengan film Catatan Si Boy yang meledak pada tahun 1987. Film tersebut melejitkan bintang baru yang bernama Onky Alexander. Selanjutnya, Onky berjaya dengan film-film sekuel Catatan Si Boy. Onky bahkan sempat indentik dengan imej Si Boy. 

Dalam ketiga era tersebut film-fim horror selalu membayang-bayangi dengan malu-malu. Akhir tahun 1970-an, fim horror Pembalasan Guna-Guna Istri Muda meledak, dan sekaligus mengawali kejayaan film-film jenis ini. Menyusul, pada tengah tahun 1980-an, Suzanna mencatat sukses dengan film-film horror Nyi Blorong dan sekuelnya.

Kejayaan film-film horor terus berlanjut hingga tahun 1990-an hingga sekarang. Dan kini, era tahun 2000-an, fim horor semakin menunjukkan giginya. Khususnya dekade kedua di abad ke-21 ini, film-film horor benar-benar mendapat tempat di gedung bioskop. Dari empat layer yang disediakan sebuah gedung bioskop tidak kurang dari dua adalah film horror.

Kejayaan film horor yang penuh kontroversi ini tampaknya didukung pula oleh kontroversi bintang-bintang pemainnya. Seperti film Arwah Goyang Karawang yang sempat menimbulkan kontroversi akibat tentangan masyarakat Karawang sehingga kemudian film tersebut berganti judul menjadi Arwah Goyang Jupe-Depe.

Kontroversi seperti itu tampaknya justru menguntungkan bagi film yang bersangkutan. Terbukti film Arwah Goyang Karawang (Arwah Goyang Jupe-Depe) kini menduduki puncak box office.

Kontroversi tampaknya sudah menjadi bagian dari promosi film-film Indonesia dewasa ini. Tak heran, jika muncul berita heboh tentang para pemain film, hal itu kerap dihubungkan dengan film yang sedang mereka produksi, sebagai upaya untuk lebih memperkenalkan film tersebut.

Sampai di manakah kebenaran sinyalemen tersebut mungkin tidak mudah membuktikannya. Tapi, tak ayal, kontroversi seputar pemain, atau tentang film itu sendiri menumbuhkan rasa ingin tahu orang semakin besar, dan tentu saja, akhirnya menggiring mereka ke gedung bioskop.

Beberapa dari film terlaris di bawah ini pernah menuai kontroversi, baik mengenai film itu sendiri maupun pemainnya.

Data Jumlah Penonton Film hingga April 2011;


1. Arwah Goyang Karawang 698.960
2. Pocong Ngesot 353.506
3. Kalung Jelangkung 286.878
4. Love Story 283.337
5. Pelukan Janda Hantu Gerondong 251.100
6. Virgin 3: Satu Malam Mengubah Segalanya 225.582
7. Jenglot Pantai Selatan 155.477
8. Dedemit Gunung Kidul 147.218
9. Baik Baik Sayang 100.000
10. Rumah Tanpa Jendela 84.451


(data dari filmindonesia.or.id)

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger