Kini jumlah ibu yang menyusui anaknya semakin banyak, menurut data.Lebih dari delapan dari sepuluh wanita mengawali memberi makan bayi mereka dengan menyusuinya dibandingkan dengan enam dari sepuluh pada tahun 1990.
Proporsi tersebut bahkan lebih tinggi di kalangan wanita kelas menengah yang berpenghasilan cukup tinggi—lebih dari 90 persen wanita karier yang mempunyai peran profesional dan manajerial menyusui anak mereka sendiri.
Peningkatan tersebut merupakan hasil dari kampanye menyusui ‘breast is best’ yang dilaksanakan pemerintah secara besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir ini, yang mempromosikan bahwa ASI lebih sehat daripada susu formula.
Menyusui berarti menransfer imunitas sang ibu kepada si bayi, membantu melindungi si bayi dari infeksi dada dan telinga, eksim dan sakit perut (stomach bugs.)
Penelitian menunjukkan bahwa menyusui juga membantu perkembangan otak bayi dan mengurangi kemungkinan bayi mengalami kegemukan ketika mereka besar.
Data dari Pusat Informasi NHS menunjukkan bahwa 81 persen ibu-ibu di Inggris menyusui bayi mereka sekurangnya selama enam minggu pertama, naik dari 76 persen sebelumnya pada tahun 2005 dan 62 persen pada tahun 1990. Lebih dari 90 persen dari wanita karier yang mempunyai peran manajerial, seperti dokter, pengacara atau manajer senior di perusahaan, menyusui bayi mereka.
Angka ini berbanding dengan 74 persen pada wanita yang mempunyai pekerjaan manual dan rutin—seperti petugas kebersihan atau mereka yang bekerja di supermarket—dan 71 persen dari wanita yang tidak pernah bekerja sama sekali.
Ibu usia remaja juga paling sedikit menyusui dibandingkan dengan ibu yang berusia lebih tua.
 |
| Breast is best: The study comes days after hundreds breast fed their babies in a 'flashmob' awareness raising exercise at The Trafford Centre in Manchester |
Hanya 63 persen ibu berusia di bawah 16 tahun yang menyusui bayi mereka dibandingkan dengan 87 persen dari mereka yang berusia di atas 30.
Angka-angka di atas, yang berdasarkan sebuah survei terhadap 15.000 wanita, tidak menunjukkan berapa banyak wanita yang masih menyusui enam bulan setelah bayinya lahir—seperti yang dianjurkan oleh Departemen Kesehatan—tapi tampaknya cukup rendah.
Data tersebut juga menunjukkan bahwa jumlah ibu-ibu yang merokok selama masa hamil telah turun secara signifikan dalam lima
Hanya 12 persen ibu-ibu yang merokok selama masa kehamilan pada tahun 2010, turun dari 17 persen pada tahun 2005.
Jane Munro, dari Royal College of Midwives, mengatakan: ‘Pertambahan jumlah ibu-ibu yang mulai menyusui dan pengurangan jumlah ibu-ibu yang merokok sebelum dan selama kehamilan adalah khabar baik bagi kesehatan negara. Ini merupakan indikasi yang jelas dari keberhasilan kampanye kesehatan publik dalam bidang ini.
“Ini, akan tetapi, adalah hasil penemuan awal dan tidak memberi kita informasi penting tentang berapa lama wanita menyusui.’
Dia menambahkan: “Ini merupakan sebuah isu yang krusial karena kita tahu bahwa banyak wanita berhenti menyusui ketika mereka meninggalkan rumah sakit.’
Marianne Monie, dari kelompok pendukung Jaringan Menyusui, mengatakan: Menyusui bayi adalah sesuatu yang kita ketahui dekat dengan hati banyak ibu-ibu, dan banyak bayi mulai menyusui.
‘Survei terakhir dari tahun 2005 menunjukkan pada kita bahwa, menyedihkan, sebagian besar wanita yang berhenti menyusui dalam enam bulan pertama sebenarnya ingin menyusui lebih lama.
Miss Monie menambahkan: ‘Kami ingin menyaksikan wanita didukung sepenuhnya dengan bantuan ahli untuk membantu mereka menyusui bayi mereka selama mereka masih bersedia.
“Menyusui bayi tidak hanya bagus untuk si ibu dan bayinya tetapi bayi yang disusui akan lebih kebal terhadap penyakit dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula. Mendukung wanita menyusui bayi mereka juga bisa membantu NHS menghemat biaya kampanye mereka. (By SOPHIE BORLAND, Last updated at 9:15 AM on 22nd June 2011).
Posts
Post a Comment