Mengenal Lagu Lampung


Seperti Jawa, Sunda, Batak, orang Lampung, khususnya Lampung Pesisir, pun patut bangga akan musisi daerahnya. Seperti halnya Jawa, Sunda, Batak, dll. di Lampung pun banyak seniman daerah yang menciptakan dan menyanyikan lagu-lagu berbahasa daerah Lampung, terutama Lampung Pesisir. Namun tidak seperti Jawa, Sunda, Batak, lagu-lagu daerah Lampung tidak dikenal secara nasional, meski untuk ukuran Lampung sendiri lagu-lagu mereka cukup meledak.

Musik dan lagu Lampung, khususnya Lampung Pesisir, ada tiga jenis: Gitar Tunggal atau Peting Tunggal, Orkes Lampung, dan Dangdut Lampung. Musik dan lagu Lampung Gitar Tunggal, atau Peting Tunggal,  dan Orkes Lampung adalah kesenian khas Lampung, yang hanya terdapat di Lampung. Sedangkan Dangdut Lampung adalah musik dangdut pada galifnya, seperti dangdut yang dikenal secara nasional, hanya saja lagunya berbahasa Lampung. Saya secara pribadi tidak menyukai Dangdut Lampung ini karena tidak berbau khas Lampung, cuma lagunya saja yang berbahasa lampung, sedangkan musiknya adalah dangdut seperti yang kita kenal.

Musik dan lagu Gitar Tunggal, atau Peting Tunggal, hanya menggunakan gitar akuistik sebagai instrument musiknya. Tapi tampaknya gitar yang dimainkan bukanlah gitar akuistik biasa, tapi gitar yang badannya berbentuk seperti terong dibelah. Petikan gitar dan lolongan penyanyinya terdengar seperti puisi yang diberi musik. Mungkin ini adalah bentuk musikalisasi puisi dalam bahasa Lampung.

Orkes Lampung, sebagaimna orkes pada umumnya, menggunakan alat musik dalam kelompok kecil, dengan ciri khasnya pada tabuhan gendang. Sekilas Orkes Lampung terdengar seperti irama melayu, dan sedikit menyerupai dangdut. Tapi Orkes Lampung bukanlah orkes melayu atau dangdut. Orkes Lampung punya taste tersendiri yang berbeda dengan orkes melayu dan dangdut.

Sedangkan Dangdut Lampung adalah dangdut seperti yang sering Anda dengar, seperti yang saya katakan di atas, hanya bahasanya yang berbeda. Dangdut Lampung adalah dangdut yang berbahasa Lampung. Tidak ada yang khas dalam Dangdut Lampung, sehingga tidak menarik untuk diperbincangkan.     

Syair lagu-lagu lampung umumnya bercerita tentang cinta yang platonis dengan sentuhan yang puitis. Dan sebagian kecil berisi petuah-petuah atau nasehat untuk menjalankan kehidupan dengan layak, dengan bahasa yang sering vulgar. Beberapa lagu menyindir para pengangguran yang luntang-lantung setiap hari, tiada kerjaan, tapi karena menggunakan bahasa sehari-hari yang memang sudah sering diucapkan, tidak ada pengangguran yang merasa tersinggung. Mereka bahkan menyanyikannya dengan riang gembira, seperti menertawakan diri sendiri.

Lagu-lagu tentang cinta sangat-sangat platonis, low profile, sama sekali tidak menunjukkan hasrat ingin memiliki yang menggebu-gebu. Tidak ada kata-kata vulgar dalam syairnya, yang mengajak melakukan sentuhan secara fisik. Tidak ada kata seperti peluk, cium, belai seperti yang sering terdapat dalam syair lagu berbahasa Indonesia.
Beberapa syair lagu cinta bahkan sangat bijaksana, penting untuk diteladani oleh orang yang sedang bercinta. Beberapa syair lagu cinta berisikan ketegaran dan ketabahan hati orang yang ditinggalkan; kepasrahan, rasa tahu diri, dan tetap mendo’akan bekas kekasihnya agar mendapatkan kebahagiaan dengan yang lain. Tidak ada kata-kata meratapi, tidak ada sakit hati, tidak ada dendam. Sungguh sebuah penyelesaian cinta yang inspiratif.

Jka dipikirkan lebih dalam lagu-lagu Lampung, khususnya Peting Tunggal, dan Orkes Lampung adalah karya seni yang bernilai tinggi, yang bisa disejajarkan dengan karya musisi-musisi nasional, bahkan musisi dunia. Syair dan melodi lagu-lagu Lampung punya keistimewaan tersendiri yang tidak bisa dianggap remeh.

Sejarah Lagu Lampung mungkin berawal dari tahun 1970-an, ketika A. Roni HS menggebrak dunia permusikan Lampung dengan lagu Peting Tunggal-nya yang berjudul Mati Kajong. Kemudian menyusul sukses artis-artis lain seperti Arifin dan Latief M dengan Dangdut Lampung-nya.

Belakangan, muncul Hila Hambala yang berjaya dengan musik jenis Orkes Lampung. Hila Hambala sangat solid dan pantas disebut sebagai superstar Lagu Lampung mengingat banyak sekali lagu-lagu ciptaannya yang meledak di pasaran, seperti Andahmu, Dipulaju, Hanggum, dll.

Maraknya lagu Lampung tidak pula lepas dari sumbangsih para penyanyinya, seperti Hi Wastabagjaya, B.A., Nurbaiti, Shera Dhiba, Atiek Nurmala, Ely Martha, dll.

contoh lagu Lampung Peting Tunggal:

Di'ighak-ighak, Hila Hambala 

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger