Dengan semakin berpengaruhnya jaringan media online dalam kehidupan sosial kita belakangan ini, maka kita harus
berhati-hati dalam menampilkan diri kita sendiri di Internet. Episode Upgrade Your Life kali ini membahas 5
jenis foto yang tidak boleh Anda muat secara online—dan apa sebabnya.
1. Jangan
mem-post-kan gambar yang menunjukkan
data pribadi.
Meski akun Twitter
Anda adalah akun privat dan Anda memonitor secara cermat siapa yang
melihat-lihat profil Facebook Anda, namun data personel yang terkandung dalam
foto yang Anda muat belum tentu aman. Orang lain dan hacker bukanlah satu-satunya ancaman; orang yang Anda kenal bisa
juga mencuri identitas Anda. Dan menurut sebuah studi yang dilakukan oleh
kelompok Riset dan Strategi Javelin (Javelin Strategy and Research), pencurian
identitas ini semakin hari semakin bertambah, berkat media jejaring sosial.
Menurut Survei Pemalsuan Identitas Javelin 2010, orang yang berusia antara 18
hingga 24 tahun cenderung melakukan pencurian
identitas seperti dari media jejaring sosial, tampaknya karena keterlibatan
mereka pada media ini demikian tingginya.
Pada tahun 2011, demografi ini telah bergeser ke kelompok
usia 25 hingga 34, yang sekarang merupakan korban paling rawan dari apa yang
disebut “penipuan bersahabat.” Orang Amerika yang lebih tua paling kecil
kemungkinan akan mengamankan akun media sosial mereka, yang dengan
demikian menempatkan mereka ke golongan
yang beresiko tinggi akan pencurian identitas oleh teman-teman dan kenalan
mereka.
* Jangan mem-post-kan komen yang mengandung informasi
apa saja mengenai identitas. Jangan menyebutkan identitas SIM, buku nikah, surat leasing, atau paspor. Anda mungkin mengatakan tentu tidak, itu
sudah jelas, tapi cobalah lakukan search image
dan Anda akan melihat banyak pasangan pengantin baru, remaja yang bangga karena
bisa menyetir, dan pelancong dunia yang mem-post-kan
gambar-gambar dokumen mereka yang beresolusi tinggi.
* Meski foto-foto Anda itu dalam setting private, tapi kemungkinan orang
yang bisa menyaksikannya lebih banyak dari perkiraan Anda. Dalam Facebook,
teman-temannya teman kita boleh jadi bisa melihat foto-foto yang di-tag pada kita, jika si pemilik foto
melakukan setting enabled. Setting foto pada Facebook terkenal kompleks, jadi
jaga kemungkinan terburuk dan lakukan untag
foto jika perlu.
2. Disable-kan location dan geotagging
Kamera kini semakin
canggih—bahkan kamera yang ada pada HP Anda. Ketika memotret gambar, banyak
kamera juga merekam informasi yang dinamakan data EXIF
atau metadata, seperti model dan merk
kamera, setting seperti kecepatan dan
bukaan (aperture), dan waktu ketika
foto tersebut diambil. Meski data-data seperti ini boleh jadi berguna, namun ketahuilah
pula bahwa foto-foto yang Anda muat kemungkinan mengandung data seperti ini. Mungkin isu yang terbesar menyangkut data foto yang tercantum adalah geotagging: di mana sebuah kamera dengan
GPS yang diaktifkan, kartu memori, atau kamera HP bisa menunjukkan lokasi yang
ada dalam metadata—bahkan tanpa
sepengetahuan Anda. Sebagian layanaan media jejaring sosial menghapuskan data
itu, tapi sebagian yang lain tetap mencantumkannya—yang berarti Anda telah
mencantumkan alamat tempat tinggal Anda secara online pada siapa saja yang bisa melihat data geotagging yang terkandung didalamnya.
Jika perangkat
kamera Anda menawarkankan geodata ini sebagai opsi default, maka Anda perlu men-disable-nya
pada bagian setting kamera tersebut.
Jika Anda bekerja dengan kamera yang point-and-shoot
atau DSLR, maka Anda bisa menemukan pengaturan ini di dalam menu setting pada kamera Anda tersebut—lihat
saja menu yang menyebutkan “geotagging,” “location” atau “geodata” dan pastikan
fitur ini tidak di-enabled.
Mematikan geotagging pada Android dan iPhone.
Untuk mematikan geotagging pada perangkat Android,
buka aplikasi kamera dan pastikan kotak “geo-tag photos” di dalam menu setting di-unchecked (tidak terconteng). Pada iPhone,
masuk ke ikon setting, klik
"location services" dari menu, cari "Camera" dan pindahkan slider-nya dari On ke Off.
3. Jangan
muat foto-foto yang membahayakan
Ketika popularitas
media jejaring sosial semakin meroket, para employers
semakin banyak yang mengandalkan web
untuk mencari calon-calon karyawan yang baru. Banyak perusahaan mencari informasi
tentang calon-calon karyawan yang akan mereka rekrut, atau tentang karyawan yang sudah mereka rekrut lewat web. Kini, perusahaan penelusuran
latar belakang (background
checking companies) seperti Social Intelligence Corp. telah
menanamkan modal dalam bidang penjaringan pekerjaan (job vetting) seperti ini. FTC baru-baru ini mengingatkan bahwa
perusahaan seperti itu bisa menyimpan dokumen rahasia yang sudah Anda hapus
selama 7 tahun. Dan karena 47% wall
Facebook mengandung konten yang bisa jadi sangat vulgar, maka fakta ini relevan
bagi kita semua.
* Tolak desakan
untuk mem-post-kan “foto bersama”
pada sebuah media jejaring sosial. Dan jangan muat foto-foto Anda sedang minum
dengan cangkir piala, meski yang Anda minum adalah air putih.
* Pilihlah foto profil yang Anda ingin orang menilai diri Anda secara profesional.
* Jika teman-teman Anda men-tag Anda
sebuah foto yang bisa membahayakan, sebuah foto yang menyangkut privasi (recent privacy overhaul) Anda bisa approve atau disapprove tag tersebut, untuk
mencegah foto tersebut muncul di halaman profil Anda. Ingatlah bahwa fitur ini
terbatas, jadi foto-foto tersebut masih bisa muncul di mana-mana.
4. Jangan
pasang foto dengan cropping yang
buruk
Meski tidak
termasuk resiko keamanan, tapi tidak perlu Anda memilih foto profil Facebook
yang di dalamnya ada gambar lengan atau bahu orang lain. Jika Anda ingin
menemui orang secara online pada
sebuah situs kencan atau jejaring sosial, usahakan membuat profil yang
menampilkan diri Anda tanpa ada gambar belahan tubuh orang lain di dalamnya.
Orang lain yang ada dalam gambar profil Anda bisa mengalihkan perhatian orang
yang melihat foto profil Anda tersebut—siapa itu? Di mana foto ini diambil?
Apakah dia bekas pacarmu? Tapi menampilkan foto profil yang berfokus pada Anda
adalah mudah, berkat adanya aplikasi-aplikasi gratis (free apps).
Perbaiki foto-foto
Anda dengan tool gratis ini.
Layanan editing
foto seperti Picnik, and DrPic, bisa membuat cropping sebuah foto snapshot. Tidak perlu menggunakan Microsoft Paint untuk mengedit
sebuah foto—jika Anda perlu mengutak-atik dengan sebuah foto, gunakan salah
satu dari tiga layanan ini.
Dan ambillah salah
satu yang penting—menurut data dari OKCupid (stats from OKCupid), salah satu situs kencan
yang paling terkenal, Anda jauh akan lebih menarik untuk diajak chatting jika Anda memajang foto Anda
sedang melakukan sesuatu yang menarik, seperti sedang bermain gitar atau sedang
melakukan scuba diving.
5. Jangan
gunakan foto profil dari webcam
Ada pelbagai jenis
kamera mulai dari yang hebat, yang murah, hingga yang mudah digunakan di
pasaran, yang lebih bagus daripada webcam
yang built in pada komputer Anda,
atau yang eksternal sekalipun. Bahkan kamera HP bisa mencapai 5 megapixels atau
lebih, yang bisa dengan mudah melebihi kualitas foto dari webcam, atau bahkan dari komputer yang baru. Karena webcam kebanyakan ditujukan untuk video,
maka kualitas gambarnya jadi menurun jika digunakan untuk mengambil foto diam.
Kamera FaceTime terbaru, yang ada dalam iPad 2, MacBook Air, dan perangkat lainnya adalah
salah satu contoh. Kamera-kamera ini mmebuat gambar hidup menjadi lebih hebat,
namun jika digunakan untuk memotret gambar diam, hasilnya akan buram dan kurang
tajam.
Bagaimana cara
memperbaiki foto diri.
Untuk mendapat foto
diri yang bagus, sebaiknya jangan gunakan
kamera jenis point-and-shoot,
kamera DSLR, atau HP. Karena Anda bisa mendapatkan tripod untuk masing-masing jenis kamera ini
(kunjungi GorillaMobile untuk HP), atur pengambilan foto dari
kejauhan sehingga frame dan gambarnya
bisa lebih bagus.
Untuk membuat foto
luar ruang yang menawan, hindarilah cahaya matahari tengah hari. Tapi potretlah
diri Anda—sebaiknya minta bantuan teman—di pagi hari atau di sore hari, saat di
mana para fotografer bisa menghasilkan foto dengan penyinaran terbaik. (By Taylor
Hatmaker, Tecca | Upgrade Your Life – Tue,
Sep 6, 2011)
0 comments:
Post a Comment