9 Masalah Perkawinan yang Sebenarnya Baik bagi Suami-Istri


sad woman
Setiap perkawinan pasti mempunyai momen-momen yang uh-oh yang menimbulkan pertanyaan atas kecocokan Anda berdua  sebagai sebuah pasangan. Meski sebagian tingkah laku, seperti perselingkuhan, adalah ancaman yang nyata, namun banyak ancaman-ancaman lain yang sebenarnya bisa mempunyai dampak yang positif terhadap hubungan Anda. Di bawah ini, Sembilan tingkah laku perkawinan yang tampak tak menyenangkan namun sebenarnya bisa jadi baik, menurut para ahli. Plus, apa-apa yang perlu diperhatikan sehingga masalahnya tidak kebablasan. Photo by: Thinkstock
1. Anda berdua berfantasi tentang orang lain.
 “Fantasi merupakan aphrodisiac kuno,” kata Iris Krasnow, pengarang buku The Secret Lives of Wives: Women Share What It Really Takes to Stay Married. “Sebuah imajinasi yang hidup memungkinkan Anda untuk terbuka terhadap pasangan Anda secara fisik maupun secara emosional. Jadi berkhayal tentang tetangga yang seksi, misalnya, bisa memperbaiki perkawinan Anda-asalkan khayalan cabul itu hanya ada dalam pikiran Anda saja. Ini berarti Anda tidak boleh membawanya ke pembicaraan di tempat tidur; tidak ada di antara Anda yang perlu tahu dengan pasti siapa-atau apa-yang sedang ada dalam pikiran masing-masing. Dan jangan biarkan khayalan Anda itu merusak kemesraan yang Anda rasakan dengan pasangan Anda, kata Krasnov. “Bahayanya adalah ketika fantasi menjadi sebuah obsesi yang membayang-bayangi hubungan yang nyata.
Discover 10 marriage rules worth breaking.
2. Suami suka keluar rumah.
 “Pasangan yang menikah dan berbahagia memiliki kehidupan bersama yang aktif dan kehidupan sendiri-sendiri yang dinamis, kata Andrea Syrtash, ahli masalah hubungan dan pengarang buku Cheat on Your Husband (with Your Husband). “Minat dan hobi di luar perkawinan merupakan makanan bagi spirit seseorang dan membantu memecah hal-hal yang rutin.” Cathy* dari Chicago, IL, mengetahui hal ini langsung dari suami part-time-nya yang seorang musisi. “Dia pergi ‘berlatih’ main band, dan saya meletakkan itu dalam tanda petik karena kadang-kadang hal itu hanya merupakan alasan untuk minum-minum bir dengan rekan-rekannya,” Dahulunya Cathy merasa terganggu tapi sekarang tidak lagi. “Dia pulang tengah malam dan menjawab semua pertanyaan saya,” katanya, sambil menambahkan bahwa dia merasa lebih bahagia dan lebih tenang di keesokan harinya. Namun kebalikannya pula: “Ketika saya ingin melakukan sesuatu bersama teman-teman saya—khususnya sekarang ketika kami sudah punya bayi, dia bersedia melakukan apapun agar saya dapat melakukan itu,” katanya.
3. Anda sering bertengkar.
Berkelahi tidak mesti merupakan sebuah pertanda hubungan yang retak, kata Syrtash. “Itu berarti Anda cukup saling mempercayai untuk saling berbagi rasa,” katanya. Kuncinya adalah berkelahi dengan tanpa menyerang karakter pasangan Anda. Dan jika Anda mendengarkan dia baik-baik dan memecahkan kesalahpahaman, Anda bisa memperkokoh hubungan Anda. Bahkan perkelahian yang berulang-ulang sekalipun tidak perlu dikhawatirkan. “Pasangan cenderung mengulang-ulang argumennya,” kata Syrtash. “Ketahui masalah yang membuat Anda berkelahi ketika Anda tidak sedang ingin berkelahi. Cobalah, ‘Saya tahu kamu tidak suka cara saya membersihkan dapur, tapi dapur itu kelihatan bersih bagi saya setelah saya selesai membersihkannya. Bagaimana saya bisa membuat Anda merasa lebih baik tentang itu?' Dengar, dan kemudian sebutkan apa yang melecut Anda untuk berkelahi dan mengapa hal itu penting bagi Anda.” Satu hal: Jika Anda terus menerus bertengkar mengenai segala sesuatu yang tidak bisa Anda ubah satu sama lain, seperti kepribadian, maka Anda harus memutuskan apakah Anda bisa hidup bersama kepribadian pasangan Anda itu. 
Get past these common marital fights.
4. Suami membelanjakan banyak uang untuk hobinya.
 “Pergi berjudi ke Las Vegas ketika Anda tidak bisa membayar cicilan rumah tentu merupakan masalah besar,” kata Krasnov. “Namun jika rekening-rekening rumah tangga Anda bisa terbayar dan anak-anak Anda cukup mendapatkan perawatan, biarkanlah suami Anda menjadi anggota klub golf yang baru atau pergi berwisata memancing.” Pasangan perlu merasa seperti tumbuh secara individual, dan bersenang-senang sekali-sekali bisa memuaskan kebutuhan pribadi. “Ketika dua orang pasangan merasa bahagia ketika sedang berpisah, maka mereka akan lebih berhasil dalam mengarungi rumah tangga  secara bersama-sama,” kata Krasnov.
5. Suami menyukai pornografi.
Pornografi itu merupakan tebing yang licin, namun tidak serta merta berarti bencana, kata Susan Heitler, PhD, seorang psikolog dari Denver dan kreator situs kiat-kiat perkawinan PowerofTwoMarriage.com. Pasangan yang jujur mengenai ketertarikan mereka dalam bidang pornografi boleh jadi bisa memanfaatkan pornografi tersebut ke dalam kehidupan seks mereka. “Pertimbangkan menggunakan pornografi sebagai sebuah perangsang atau untuk memantapkan kegiatan rutin Anda,” kata Dr. Heitler. Pornografi akan lebih menjadi masalah jika digunakan secara diam-diam daripada jika digunakan bersama-sama dengan pasangan. Namun jika dia atau Anda menggunakan pornografi sekali-sekali ketika pasangan Anda sedang tidak ada, hal itu boleh-boleh saja.
Learn 10 ways to get in the mood.
6. Suami gila kerja.
Melissa* dari Ft. Lauderdale, FL, merasa frustrasi oleh jam kerja suaminya yang mencapai 60 jam seminggu. “Saya merasa seperti menjadi single mother bagi dua orang anak kami,” katanya. Namun, pada akhirnya, dia menyadari bahkan fungsi-fungsi di luar jam kerja adalah jalan bagi suaminya menuju peningkatan status di tempat kerja. “Suami saya harus merayu untuk memasarkan dirinya sendiri. Itu adalah jalannya untuk menunjukkan pada perusahaan tempat dia bekerja bahwa dia bersedia melakukan apa saja yang diperlukan,” katanya. Dia akhirnya menjadi manajer, dan Melissa mengatakan keuntungannya kemudian bukanlah hanya masalah finansial semata: “Karena suaminya tidak bisa menyaksikan kegiatan anak-anaknya dalam setiap minggu, maka dia meluangkan seluruh waktunya di akhir pekan untuk membangun kebersamaan dengan keluarga.” Jika suami Anda merupakan pekerja berat, maka ingatlah masa-masa ketika Anda pertama kali berkencan dahulu, kata Syrtash. Mungkin, minat dan gairahnya terhadap pekerjaan itulah yang membuat Anda dahulu tertarik padanya. Namun yang bisa jadi masalah adalah jika “pekerjaan selalu lebih diutamakan daripada menghadiri kegiatan anak-anak Anda di sekolah atau hari ulang tahun Anda, misalnya” kata Syrtash.
7. Anda berdua tertarik dengan orang lain melalui Internet.
Dengan adanya Faceook, Twitter, dan lainnya, kini lebih mudah untuk berkomunikasi dengan kawan-kawan lama, kata Krasnov. Namun pertemanan yang menggoda bisa jadi menyehatkan asalkan pertemanan itu tidak terjadi secara fisik, katanya dalam catatannya. “Harga diri Anda tentu melonjak ketika laki-laki yang bukan pasangan hidup Anda mengatakan bahwa Anda pintar, menginspirasi, dan cantik,’ katanya. Ketika wanita merasa senang, maka mereka akan menjadi ibu atau suami yang lebih baik. Tapi berhati-hatilah: Hubungan di dunia maya akan kehilangan innocence-nya jika seorang suami atau istri tergoda oleh orang lain. Dan obsesi itu bisa menyebabkan seseorang menyalahgunakan  dunia online. “Hindari memberi isyarat-isyarat seperti Anda mungkin akan dicerai,” kata Krasnow. “Menghantam suami di Internet karena Anda sedang merasa jengkel tidaklah dibenarkan. Mengirim foto-foto yang provokatif juga bukan merupakan ide bagus. 
Find out sneaky ways websites get you to spend more.
8. Anda terlalu lelah untuk berhubungan seks.
 “Kita semua overschedule,’ kata Syrtash. “Adalah sulit mencari waktu untuk segala sesuatunya, apalagi untuk bercinta. Namun semakin sedikit Anda melakukannya, semakin sedikit pula keinginan Anda untuk melakukannya: Jarang berhubungan badan bisa menyebabkan level testosterone turun pada masing-masing jenis kelamin, kata Syrtash. Daripada menunggu inspirasi untuk menyerang, buatlah jadwal berhubungan seks. Jadwal tersebut akan memberi Anda sesuatu untuk diantisipasi, kata Syrtash menjelaskan. Dan bersenang-senanglah! Alokasikan Selasa malam sebagai malam bercinta, kirim SMS nakal di siang harinya untuk membangkitkan gairah Anda.
9. Suami dekat dengan rekan kerja wanitanya.
Ingatlah bahwa kesuksesan suami Anda dalam pekerjaan boleh jadi merupakan hasil langsung dari kemampuannya dalam bekerja sama dengan orang lain. Nyatanya, “ stabilitas finansial dan status sosial Anda boleh jadi tergantung pada hubungan kerja yang spesifik ini,” kata dr. Heitler. Meski ada potensi bagi perasaan seksual untuk tumbuh pada laki-laki dan wanita yang bekerja bersama-sama, namun pasangan bisa mengatasi ancaman ini dengan cara berbicara secara terbuka tentang rasa takut itu. Jika suami Anda merasa terlalu dekat dengan istri kantornya itu, Dr. Heitler menyarankan Anda memintanya untuk menjaga percakapan di tempat kerja khusus tentang pekerjaan, tetap berada di ruang publik dan mengindari minuman beralkohol, yang bisa menimbulkan perbuatan yang tidak diinginkan. (By Woman's Day | Love + Sex – Wed, Jun 6, 2012 10:40 AM EDT)


Become a fan of Woman's Day on Facebook and Twitter.

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger