Photo: European Comission/a> |
Seorang remaja Mesir memperhitungkan
bahwa metode yang dia temukan bisa menghasilkan biofuel senilai $78 juta per
tahun bagi negaranya.
Ide untuk menggunakan plastik sebagai biofuel bukanlah ide baru, namun Faiad, seorang murid Sekolah Bahasa Zahran di Alexandria, Mesir, telah menemukan sebuah katalis yang murah yang bisa membuat proses mengubah plastik menjadi biofuel tidak hanya murah, namun juga menguntungkan bagi negaranya. Konsumsi plastik Mesir diperkirakan mencapai total 1 juta ton per tahun, sehingga temuan Faiad tersebut bisa mengubah perekonomian negara tersebut, sekaligus menanggulangi masalah sampah plastik.
Faiad mengatakan bahwa katalis yang dia ciptakan, yang disebut aluminosilicate, bisa memecah sampah plastik dengan biaya murah sembari menghasilkan produk-produk gas seperti methane, propane, dan ethane, yang kemudian bisa diubah menjadi ethanol. Dia memperhitungkan temuannya tersebut
bisa menghasilkan sekitar 40.000 ton nafta pecah (cracked naphtha) dan 300.000 ton gas hidrokarbon per tahun dengan
biaya yang murah—setara $78 juta.
Remaja belia ini telah
memenangkan award atas temuannya
tersebut dalam Lomba Ilmuwan Muda Uni Eropa, dan dia kini sedang berusaha
mendapatkan hak patent atas idenya tersebut melalui Lembaga Paten Mesir.
Source: The Green Prophet
0 comments:
Post a Comment