laporan tersebut menggarisbawahi menjamurnya pengguna mobile broadband sebagai pemicu perkembangan Internet dunia [GALLO/GETTY] |
Hingga saat ini, 20,5 persen rumah tangga di
negara-negara berkembang mempunyai akses terhadap Internet, yang oleh ITU
merupakan target untuk dikembangkan hingga 40 persen pada tahun 2015.
Temuan tersebut merupakan bagian dari sebuah
laporan komprehensif yang dirilis oleh Komisi Broadband ITU bagi Perkembangan
Digital pada hari Senin lalu.
Laporan tentang “Keadaan Broadband pada tahun
2012” tersebut mengevaluasi perkembangan layanan broadband di seluruh dunia dan menelusuri sejauh mana target
yang ditetapkan oleh komisi tersebut telah tercapai dalam hal peningkatan
ketersediaan dan penggunaan broadband.
Lebih dari 170 negara dievaluasi dalam
laporan tersebut.
Laporan tersebut membuat peringkat negara-negara
berdasarkan rata-rata penggunaan Internet di negara yang bersangkutan. Islandia,
mencapai rata-rata 95 persen, yang merupakan pengguna Internet tertinggi di
dunia, sedangkan Timor Leste merupakan negara pengguna Internet terendah dengan
pengguna rata-rata hanya 0,9 persen.
AS berada pada peringkat ke-23 dunia dalam hal
persentase pengguna Internet perseorangan (individuals
online) pada tahun 2011.
Disebut-sebut bahwa pada tahun 2020, jumlah
sambungan Internet (connected devices)
akan jauh melampaui pengguna Internet individual (connected individuals) dengan rasio enam berbanding satu. Laporan
tersebut menemukan bahwa meski akses Internet dalam rumah tangga meningkat
cukup pesat, namun penggunaan Internet individual masih jauh tertinggal. ITU
mengatakan bahwa mobile broadband (layanan
Internet mobile) bisa menjadi platform
dalam hal peningkatan penggunaan Internet individual. Pada akhir tahun 2011,
menurut laporan tersebut, pelanggan mobile
broadband yang baru jumlahnya melampaui jumlah pengguna Internet sambungan
tetap (fixed connection) dengan
perbandingan dua melawan satu.
Laporan tersebut juga mencatat bahwa sebuah “pergeseran
yang kuat dalam hal penggunaan bahasa kini sedang terjadi dalam dunia online”. Jika rata-rata pertumbuhan yang
ada sekarang tetap berlanjut, maka jumlah pengguna yang mengakses Internet
dalam bahasa-bahasa lain selain bahasa Inggris (khususnya bahasa China) akan melampaui
jumlah pengguna yang menggunakan bahasa Inggris pada tahun 2015.
Partisipasi jaringan sosial juga diberi
peringkat, dengan Philipina berada pada peringkat pertama, dengan lebih dari 70
persen pengguna Internet aktif menggunakan situs-situs jejaring sosial. Indonesia
berada pada peringkat kedua dengan selisih yang tipis, dengan Malaysia, Brazil,
dan Rusia dalam jajaran lima besar. Rata-rata secara global sekitar 55 persen,
kata laporan tersebut.
ITU adalah lembaga primer PBB yang
berhubungan dengan teknologi informasi dan komunikasi. Selain mengumpulkan
data-data statistik dan mengeluarkan rekomendasi kebijakan, lembaga tersebut
juga memainkan peran penting dalam bidang koordinasi penggunaan spektrum radio
dan orbit satelit secara bersama-sama. Lembaga tersebut juga mengembangkan
standar-standar telekomunikasi internasional.
0 comments:
Post a Comment