Bagaimana Mengurangi Resiko Terkena Stroke

Red and white wine
iStock.com/TSchon

Kita semua sudah ketahui bahwa otak kita merupakan salah satu organ di dalam tubuh kita yang paling penting (otak mengontrol fungsi tubuh dan memori, bagaimanapun juga), namun jarang kita mengetahui betapa seriusnya stroke bisa jadi. Mungkin karena kebanyakan kita tidak benar-benar memahami apa sebenarnya kejadian ini. Kini waktunya untuk memperhatikan hal yang primer.

Menurut National Stroke Association, stroke terjadi ketika darah yang mengalir ke salah satu area otak terputus. Hal ini menyebabkan aliran oksigen terhenti, sehingga menyebabkan kematian sel. Tergantung dari bagian otak mana yang terkena pengaruh, seseorang boleh jadi akan kehilangan kontrol atas otot-otot tertentu dan boleh jadi akan mengalami kesulitan dalam mengingat sesuatu. Karena stroke merupakan penyebab kematian nomer 5 di AS, maka Anda harus melakukan segala sesuatu yang Anda bisa untuk mengurangi resiko Anda terkena stroke. Pastikan Anda mengikuti tips di bawah ini untuk mengurangi resiko Anda mengalami stroke.

1.Tingkatkan asupan buah-buahan dan sayur-sayuran

Menurut sebuah analisis, makan lebih banyak buah-buahan dan sayur-sayuran bisa mengurangi resiko terkena stroke. Analisis tersebut meliputi 20 penelitian berbeda, yang mengumpulkan data dari lebih dari 700.000 orang dan hampir 17.000 kasus stroke. Artikel tersebut menyebutkan bahwa untuk setiap 200 gram buah-buahan yang dimakan dalam sehari, resiko terkena stroke akan menurun sebesar32%. Untuk setiap 200 gram sayur-sayuran yang dimakan dalam sehari, bisa menurunkan resiko terkena stroke sebesar 11%. Temuan tersebut konsisten baik bagi wanita maupun pria dari segala umur. Dengan kata lain, makanlah.

2. Hindari makanan kaya kolesterol

National Stroke Association menyebutkan ahwa kolesterol tinggi bisa menyebabkan stroke. Ketika ada banyak zat lemak di dalam darah, bisa timbul plak di dalam arteri. Kita sering menghubungkan hal ini dengan serangan jantung, tapi juga hal ini bisa menimbulkan stroke. Untuk mengurangi zat lemak berbahaya di dalam darah, American Heart Association menganjurkan untuk menghindari makanan-makanan seperti produk-produk dairy yang penuh lemak (full-fat), daging merah, dan makanan-makanan yang kaya akan lemak jenuh, yang bisa menyebabkan level kolesterol tinggi di dalam tubuh. Genetika juga memainkan peran penting, jadi pastikan Anda menceritakan riwayat kolesterol tinggi di dalam keluarga Anda dengan dokter.

3. Bergeraklah

Kebanyakan kita menganggap olahraga sebagai sebuah cara untuk menjaga berat badan, tapi itu hanyalah salah satu bagian dari gambar. Mayo Clinic mengatakan berolahraga secara teratur bisa memberi manfaat kesehatan dengan cara membuat jantung menjadi lebih kuat. Dan untuk itu diperlukan latihan selama hingga tiga bulan, jadi hal ini perlu dijadikan kebiasaan. Usahakan melakukan aktivitas aerobik moderat selama 150 menit per minggu, ditambah beberapa latihan kekuatan.

Dari mana Anda harus mulai? Ini sebenarnya tergantung pada preferensi Anda. Jika Anda tidak suka lari, sebagai contoh, jangan coba berlatih marathon. Sebaliknya, fokus saja pada sesuatu yang benar-benar Anda nikmati. Mungkin itu tennis atau mungkin renang. Memilih sesuatu yang benar-benar Anda suka lakukan berarti lebih besar kemungkinannya Anda akan menjadikan itu kebiasaan.

4. Turunkan tekanan darah Anda

Dengan menurunkan tekanan darah tinggi, Anda bisa mengurangi resiko terkena stroke dan masalah-masalah yang mengancam kehidupan lainnya seperti gagal ginjal atau serangan jantung. Menurut National Stroke Association, tekanan darah tinggi menyebabkan jantung Anda bekerja lebih keras memompa darah ke seluruh tubuh Anda. Ketika ini terjadi, organ tubuh utama seperti otak menjadi rusak karena pembuluh darah melemah. Jika tekanan darah tinggi tidak diatur (regulated), maka resiko terkena stroke bisa meningkat sebanyak empat hingga enam kali lipat. Beberapa cara untuk menurunkan tekanan darah termasuk menjalani diet rendah lemak dan sodium dan membatasi asupan alkohol.

Anda harus selalu memulai dengan diet dan olahraga, yang sudah kita bicarakan di atas, tapi itu saja mungkin belum cukup bagi sebagian orang. Jika usaha-usaha untuk makan dengan benar dan berolahraga secara teratur tidak cukup membantu menurunkan tekanan darah Anda, maka saatnya membicarakan opsi lain dengan dokter. Dokter mungkin akan memberi resep obat-obatan untuk membantu, perhatikan opsi-opsi berbeda dan beberapa contoh masing-masing pada over at Healthline.

5. Jangan merokok

National Institute of Neurological Disorders and Stroke mengatakan bahwa merokok bisa meningkatkan peluang terkena stroke iskemik sebanyak dua kali lipat dan meningkatkan resiko terkena stroke hemoragik sebanyak empat kali lipat. Hal ini mungkin terjadi karena merokok bisa menimbulkan plak-plak pada arteri yang menyalurkan darah dari jantung ke otak. Jika aliran darah tersebut tersumbat, maka Anda akan mengalami bahaya. Bahkan meski Anda hanya merokok sekali-sekali saja, sebaiknya hentikan sama sekali. Dan bonusnya, Anda bisa menghemat uang.

6. Hindari alkohol

Meski ada cukup banyak perdebatan tentang bagaimana alkohol bisa memengaruhi kesehatan Anda selama bertahun-tahun, tapi tidak ada yang membantah bahwa minum alkohol berlebihan adalah sesuatu yang buruk. Salah satu meta-analisis tahun 2016, yang mencakup 27 penelitian, menemukan bahwa minum berlebihan ada berhubungan dengan meningkatnya resiko terkena stroke hemoragik dan stroke iskemik. Ini tidak berarti Anda tidak boleh minum segelas anggur sama sekali, tapi Anda harus memastikan bahwa Anda aman untuk itu. (By Sarah Kaye Santos)

https://www.cheatsheet.com/health-fitness/reduce-risk-suffering-stroke.html/6/

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger