KEBIASAAN orang jaman dulu, mungkin karena buta huruf, jarang yang mencacat tanggal kelahiran anaknya. Biasanya, peristiwa kelahiran hanya dihubung-hubungkan dengan peristiwa alam atau peristiwa kemanusiaan lainnya. Misalnya, si Anu lahir tak lama setelah gunung Krakatau meletus. Si Una lahir seminggu sebelum pecah PKI. Atau si Ani lahir pas jaman krisis, waktu orang-orang makan sagu, misalnya. Tetangga saya ada yang dijuluki, yang kemudian melekat menjadi nama panggilan, Upik Sagu, karena dia lahir pas musimnya orang-orang makan sagu, jaman krisis. Sampai dia dewasa, bahkan tua, nama itu tetap melekat.
Masalah kemudian timbul ketika akan melakukan pencatatan, di kemudian hari. Pada jaman dulu, ada tanggal lahir yang disesuai-sesuaikan saja, karena terpaksa harus dicatat, misalnya pada waktu memasukkan si anak ke sekolah. Ada yang mencatatkan tanggal lahir anaknya lebih tua atau lebih muda dari umur yang sebenarnya, alias tidak tepat. Bahkan ada pula yang tanggal lahirnya dibuatkan oleh guru, dengan mengira-ngira tentu saja, karena terpaksa, mau masuk sekolah harus punya tanggal lahir.
Ketidakakuratan pencatatan tanggal lahir ini masih terasa efeknya sampai kini, terutama menyangkut orang-orang yang sudah tua. Kebanyakan usia orang-orang tua, terutama yang supertua, hanyalah perkiraan-perkiraan saja. Seperti yang diberitakan harian Lampung Post hari ini, ada seorang Mbah–Mbah Woyo–yang mengaku sudah berusia 158 tahun, menurut pengakuannya. “Setiap lebaran umur saya bertambah satu tahun, tho? Kalau berdasarkan itungan saya, berarti usia saya sekarang sudah 158 tahun”, kata Mbah Woyo yang mengaku memiliki 18 anak dan ratusan cucu ini. Baru-baru ini, petugas sensus mencatat umurnya 158 tahun, demikian berita Lampung Post hari ini.
Benarkah Mbah Woyo sudah berusia setua itu. Kalau benar, berarti dia adalah manusia tertua di dunia yang masih hidup sekarang ini. Dan kalau hal ini benar, berarti Mbah Woyo telah mengalahkan rekor manusia tertua yang masih hidup saat ini, yaitu Tomoji Tanabe, dari Jepang, yang berusia 112 tahun. Tomoji Tanabe adalah laki-laki tertua di dunia yang usianya bisa diverifikasi. Ada banyak orang yang mengaku usianya lebih tua dari Tomoji, tetapi hal itu ternyata hanya klaim semata tanpa disertai bukti yang meyakinkan.
Keakuratan data soal usia Mbah Woyo ini ternyata susah pula dilacak karena si Mbah ini sudah tidak hafal lagi dengan keturunannya. “Maklum, cucu si Mbah juga banyak yang sudah memiliki cucu”, kata Kiswati anak bungsu Mbah Woyo, yang berusia 58 tahun, seperti yang kutip Lampung Post.
Selanjutnya. menurut Lampung Post, prempuan asal Dusun Rejosari, Gondang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah ini, tak ingat lagi kapan dia pindah ke Lampung, tapi yang jelas, dari cerita beliau, pada jaman Belanda. Pada saat itu, dia sudah memiliki beberapa orang anak. “Salah satu anak yang saya bawa bernama Rosidi, anak ke lima. Tapi, sekarang, sudah almarhum”, ujarnya. Rosidi, menurut Mbah Woyo, meninggal dunia sekitar 10 tahun lalu, dalam usia 95 tahun.
Menurut Lampung Post, perempuan yang masih tampak sehat dan masih bisa ndondomi–menjahit dengan tangan–pakaian ini, mengaku mengetahui betul sejumlah peristiwa penting yang dialami bangsa ini, seperti jaman Belanda dan pendudukan Jepang.
Adalah menarik untuk mengkaji lebih lanjut soal kebenaran usia Mbah Woyo ini. Karena kalau Mbah Woyo ini benar 158 tahun, hal ini tentu saja akan menjadi berita dunia, sebuah rekor usia tertua yang baru. Kalau hal ini tidak diragukan lagi, apa salahnya kita menghubungi Gerontology Research Group yang bertugas mengusut usia-usia manusia tertua, atau Guinnes Book of Record, misalnya.
Tapi tampaknya tidak mudah untuk menelusuri kebenaran usia Mbah Woyo ini karena tidak ada data-data akurat mengenai keturunannya. Salah satu yang menimbulkan keraguan adalah fakta bahwa anak bungsunya berusia 58 tahun. Mungkinkah si Mbah melahirkan anak bungsunya pada usia 100 tahun?****
Surf Reports
The Peak Tuesday
Krui surfs were small this morning. When I arrrived at the beach at about...The Peak and the Leftover Wednesday
It was a lot of fun at The Peak this morning. The surf was big, clean, and...Krui Surfs Tuesday; The Peak and The Leftover
Small and two much wind. That’s probably the right description about Krui...The Peak Sunday
Krui surfs were small this morning. When I checked Krui Right at about...The Peak Friday
Small. That’s the right word to describe Krui Left and Krui Right this...The Peak Wednesday
Krui surfs were working this morning, but they were not fun enough. When I...
Meet People
Sherif Shaaban
You cannot bet someone’s nationality only by his name. I can’t either. ...Masao Kisaka
I have met quite some people who told me that they had read this blog...Gareth Todd
Gareth is one of the guys who stayed in Krui for more than one month....Kwok Cheung Choi
There must have been some Hong Kong tourist coming to krui before, but this...
Krui dan Sekitarnya
Semboyan yang Tidak Produktif
Ada satu yang menjadi unek-unek dan menganjal dalam pikiran saya sehubungan...Pemkab Pesisir Barat Harus Terbitkan Perda tentang Bangunan Pinggir Pantai
Wilayah pinggir pantai Krui dari pantai Labuhan Jukung hingga Walur...Penerbangan ke Krui Sibuk
Penerbangan perintis dari dan ke Krui dengan Susi Air kini tergolong sibuk....Melongok Pusat Penangkaran Penyu di Lampung Barat
PENYU terancam punah. Jumlahnya, dari waktu ke waktu, cenderung menyusut....'Si Bolang' di Labuhan Jukung
Ada yang beda di Pantai Labuhan Jukung pagi tadi. Biasanya pada hari Minggu...Pesisir Krui Nan Menawan
Normal 0 false false false EN-US ...Pejabat Eselon II Dilantik
Gubernur Lampung Sjahroedin Z.P. melantik 21 pejabat di...Pantai Tebakak
Pantai Tebakak atau orang Krui sering menyebutnya Tembakak adalah sebuah...Gua matu, Gua Mistis
Pengantar Gua Matu adalah sebuah gua yang terletak di desa Way Sindi,...Angin Kencang Nelayan Tak Berani Melaut
Hujan disertai angin kencang yang turun sejak pagi dini hari, Rabu, 9...Pembangunan Jangan Merusak Keindahan Alam
Jangan biarkan sawah yang indah ini menjadi tempat...Masyarakat Pesisir Krui Gelar Syukuran DOB KPB
Masyarakat pesisir Krui melakukan acara syukuran atas terbentuknya DOB...Festival Teluk Stabas XV
Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata...Selamat Datang Kabupaten Pesisir Barat
Peta Kabupaten Pesisir Barat Dengan disahkannya UU DOB pada sidang...Pemda Lampung Barat Bangun 'Cottage'
Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Dinas Pariwisata dan...Karnaval
Satu-satunya penanda peringatan HUT RI di Krui, Lampung Barat, yang harus...KPB? Tunggu Sebulan Lagi!
Anggota DPD RI Anang Prihantono, bupati Lampung Barat Mukhlis...Tahun Baru di Krui
Ribuan orang memadati lapangan sepakbola di pantai Labuhan Jukung, Krui,...Duku Krui
Duku adalah buah musiman utama lain dari Krui, Lampung Barat, selain...Cerita dari Pantai
Kalau Anda berdiri di pantai Krui dan memegang kamera, ada banyak objek...Membelah Ombak Di Ujung Karang
Peselancar membelah dan mencabik ombak adalah sebuah pemandangan yang ...
More about Krui
Hello Mister Surf Shop
Coming to Krui without a board? Or you just want to learn how to surf...More about Krui
By Brian Berg KRUI’s town beach is called Labuhan Jukung, where there...Flight to Krui Starts July 13, 2013
The first commercial flight from Bengkulu to Krui and from Krui to...This Boy Turned Docile before Drowning
Prolog: Seven teenage-boys from Liwa, the neighboring town of Krui, drowned...Flight from Bandarlampung to Krui Will Cost Rp.320,000
Cessna C208B Grand Caravan The regent of Lampung Barat District Mukhlis...Krui Is Now A New-Established County
Krui and all the area in its coastlines is now a new-established...Krui Airport To Open In 2013
Directorate General of Air Transportation is going to put Krui Airport in...Surfer Flown to Singapore after A Spinal Injury
Repro: Radar Lambar A Cassa King Oppayer (probably CASA King Air)...
Where to stay and eat
Labuhan Jukung Resort
Located right in front of the iconic Krui Left, this state-owned cottages...Pizza Burger
Fed up with Indo food (nasi goreng, sate, bakso, soto, mie ayam, etc.)?...Bakso Podomoro
Bakso or meatballs, or whatever you call it, is the most popular...Welcome to 'The Jack'
Fed up of food at the restaurant across the road? You can go to 'The Jack' at...
Krui and Around
The Daily Life in Krui
The daily life in the town center of Krui is about people...Sea Conservation Center
If you are interested in Nature Conservation of any kind, you can go to...Krui Surfs
If you like surfing as well as swimming, snorkeling, or enjoying...Beaches in Krui
Krui, South Sumatera, Indonesia, is blessed with many beautiful beaches....The Lady Who Photographs
In front of this lady is the surf. Five or six guys were in the water,...Bukit Barisan National Park
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (Southern Bukit Barisan National...Traditional Drag-Netting
Traditional drag-netting (‘pukat’ in Bahasa, ‘pukek’ in local...Krui South Sumatera Indonesia, the People and the Livelihood
Krui town center KRUI is a geographical name refers to a...Gunung Pugung
Gunung Pugung is the only mountain that can be seen from Krui beaches....The Shady Karang Nyimbur
Karang Nyimbur is less known in Indonesia compared to Tanjung Setia....Other than Surfing
There is a lot you can do other than surfing when you are in Krui. Below are...Ramadan in Krui
People gathering at the stand of es buah (chopped fruits with...The Mystic Cave of Matu
THE MATU CAVE or Gua Matu is a cave located in Way Sindi, Krui, Lampung...Firewood Women
Cooking with wood of course is an old habit, maybe just as old as...Rains in Krui
Rains can be heavy in Krui. And when they come, they hamper almost...Marching Contest
Marching contest is a yearly event held in order to commemorate...Here Comes the Carnival
Carnival is an extravagant parade held prior to Independence Day in...Hey, Can You See That? It's an ATM!
One of the flaw of tourism industry in Krui, South Sumatera, Indonesia was...Agreement between Honble Englisch East India Company with Pugung Residents
A friend of mine came to me the other day, asking whether I could translate an...
Post a Comment