/en.onsoftware.com |
Facebook, salah satu perusahaan yang berkembang dalam Internet terbuka, mengisyaratkan, pada hari Rabu kemarin, bahwa mereka tidak mendukung proposal kerja sama yang diajukan oleh Google dan Verizon yang oleh para pengamat disebut sebagai bisa menyebabkan paraprovider chip akses internet menyimpang dari azas keterbukaan yang selama ini ada.
Sementara itu, seorang eksekutif dari AT&T, salah satu dari perusahaan yang akan menikmati keuntungan dari regulasi yang banyak dikritik ini, menyebut proposal kerjasama tersbut sebagai sebuah “kerangka yag masuk akal.”
Kebanyakan perusahaan media membisu soal ini, tetapi dalam sebuah wawancara minggu ini, si raja media Barry Diller menyebut proposal itu sebagai memalukan.
Dan di luar lingkaran teknologi, kebanyakan orang masih belum memahami permasalahan yang sebenarnya.
Debat itu berkisar seputar netralitas jaringan, yang mana secara garis besar menyataka bahwa para pengguna internet harus mempunyai akses yang sama terhadap semua jenis informasi di internet, dan perusahaan-erusahaan yang menawarkan layanan internet tidak boleh memberikan prioritas kepada beberapa sumber-sumber atau tipe-tipe konten tertentu.
Dalam sebuah pernyataan kebijakan mereka pada hari Senin, Google dan Verizon mengusulkan agar para pembuat kebijakan menerapkan prinsip-prinsip netralitas tersebut terhadap konekdiwired saja tetapi tidak untuk koneksi wireless.
Dengan kata lain, dengan HP atau dengan akses sambungan lain, para carrier seperti Verizon dan AT&T bisa menarik biaya dari perusahaan konten untuk layanan yang lebih cepat terhadap konsumen, atau seperti yang dikhawatirkan beberapa analis, mereka bisa memblok layanan-layanan tertentu sehingga tidak bisa mencapai pelanggan secara bersama-sama.
Para penentang proposal kerjasama itu mengatakan bahwa dengan demikian Internet, secara tiba-tiba, tidak akan begitu terbuka lagi seperti dulu.
“Seluruh hidup kita berjalan melalui jaringan ini, secara terus menerus meningkat, dan jika Anda tidak bisa menghubungi boss Anda lagi atau tidak bisa lagi mendapatkan bahan kerja Anda dari jarak jauh, atau jika keadaannya terlalu lambat sehingga Anda tidak bisa menyelesaikan pekerjaan Anda sebelum Anda menyerah, dan pergi tidur, maka akan timbul masalah<’ kata Allen S. Hammond IV, direktur Broadband Institute of California at Santa Clara University School of Law. “Orang-orang harus memahami itulah yang sedang kita perdebatkan di sini,” katanya.
Kepututsan soal netralitas jaringan ada ditangan Federal Communications Commission dan para legislator, kampanye-kampanye sepenuh hati untuk melobi mereka sudah pula dijalankan oleh semua pihak. Proposal kerjasana Google-Verizon adalah sebenarnya sebuah usaha untuk membingkai perdebatan tersebut.
Hal itu telah menimbulkan banjir reaksi, yang kebanyakan adalah reaksi negatif, dari kelompok-kelompok perusahaan-perusahaan Web dan advokasi konsumen. Dalam situasi paling ekstrem yang digambarkan oleh para penentang, dua model Internet bisa muncul—satu yang bersifat publik seperti yang sudah dikenal sekarang ini, dan satu lagi berbentuk swasta dengan sambungan yang lebih cepat dan biaya yang lebih tinggi.
Google dan Verizon mempertahankan hak pengistimewaan (exemption) itu dengan mengatakan bahwa mereka memberikan fleksibilitas diinginkan oleh para carrier untuk menjamin infrastruktur Internet tetap sebagai “sebuah panggung inovasi”. Para carrier mengatakan mereka perlu diberi kesempatan untuk mengelola networks mereka tetap supaya fit dan bisa menghasilkan uang.
AT&T mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Rabu malam kemarin bahwa “persetujuan Verizon-Google menunjukkan bahwa masih ada kemungkinan untuk menjembatani perbedaan-perbedaan mengenai isu ini.
Kebanyakan dari perdebatan itu adalah menyangkut ide soal “jalur cepat” berbayar. Perusahaan-perusahaan konten, menurut teori, diharuskan membayar untuk mendapatkan akses yang disukai terhadap para pelanggan sebuah perusahaan carrier, sehingga beberapa situs Web atau layanan video service bisa melakukan loading lebih cepat daripada yang lainnya.
Akan ada perubahan besar dari level lapangan yang sekarang sedang dinikmati oleh perusahaan-peusahaan konten, kata Mr. Diller yang mengamati Expedia, Ticketmaster, Match.com dan situs-situs lain, bulan lalu. Ngomong-ngomong soal carrier telekomunikasi, katanya, “Mereka menginginkan agar bagi mereka yang mempunyai toaster diberi kesempatan untuk mencolokkannya ke listrik sendiri,” katanya.
Sambungan cepat cukup mudah dipahami dalam hubungannya dengan akses Internet secara wireless. Tetapi yang membingungkn banyak orang adalah isyarat dari Google dan Verizon bahwa layanan online di masa yang akan datang yang bukan merupakan bagian dari Internet publik harus juga dikecualikan dari aturan-aturan akses yang serupa.
Layanan-layanan ini akan “dibedakan dari layanan-layanan akses Internet broadband tradisional,” kata kedua perusahaan itu dalam sebuah blog bersama. “Adalah terlalu cepat untuk memprediksi bagaimana layanan-layanan baru ini akan berkembang, tetapi contoh-contohnya adalah termasuk layanan memonitor perawatan kesehatan, the smart grid, layanan-layanan pendidikan lanjutan atau option-option entertaintment dan games yang baru,” kata pernyataan itu.
Beberapa ahli dibuat bertanya-tanya seperti apa layanan ini nanti jadinya dan mengapa pengeculian seperti itu diperlukan.
“Broadband yang bukan Internet? Saya tidak tahu apa yang mereka maksudkan,” kata David A. Patterson, seorang professor ilmu komputer di University of California, Berkeley. “Mereka tampaknya punya sebuah ide mengenai sesuatu selain Internet publik sebagai salah satu cara untuk menyampaikan informasi, tetapi pada hakekatnya, supaya bernilai, informasi itu harus menuju banyak tempat, dan untuk sekarang ini, cara itu adalah packet-switched Internet,” katanya.
Josh Silver, chief executive dari kelompok nonprofit Free Press, mengatakan bahwa exemption itu ditujukan untuk “kabelisasi Internet,” yang dalam hal ini para pelanggan kabel harus membayar ekstra untuk mendapatkan layanan premium dan untuk mendapatkan layanan-layanan tertentu. Kelompok Mr. Silver sedang menyusun sebuah petisi terhadap FCC yang berjudul “Jangan Jadikan Google Jahat.”
Para investor di Silicon Valley telah menyampaikan kekhawatiran mereka bahwa aturan-aturan baru itu, jika disahkan, bisa menjadi penghalang inovasi, khususnya untuk para pemain pemula di bidang mobile Internet.
Internet wireless dengan cepat muncul sebagai platform teknologi yang dominan, kata Matt Cohler, seorang partner jendral pada Benchmark Capital, sebuah perusahaan ventura terkemukan di Silicon Valley yang telah berinvestasi dalam start-ups seperti Twitter. “Adalah sama pentingnya untuk mendapatkan perlindungan yang tepat bagi platform yang baru maupunplatform yang lama,” katanya.
Facebook mengeluarkan catatan serupa pada hari Rabu lalu, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mendukung prinsip-prinsip netralitas jaringan baik untuk jaringan wired maupun wireless.
“Mempertahankan Internet terbuka yang bisa diakses oleh para inovator—dengan tidak memandang ukuran dan kekayaan mereka—akan menciptakan sebuah pasar yang kompetitif dan bergairah di mana para konsumen mempunyai kontrol yang tinggi terhadap konten dan layanan-layanan yang disalurkan melalui koneksi Internet mereka,” demikian bunyi pernyataan Facebok.
Perusahaan-perusahaan teknologi seperti Amazon dan eBay juga menyampaikan perhatian mereka terhadap kompromi Google, tetapi kurang vokal.
Beberapa pemain pemula melihat ada kemungkinan keuntungan dalam akses yang berlapis. Danny Stein, pimpinan eMusic, sebuah layanan download musik, mengatakan perlu diadakan layanan Internet yang tetap terbuka dan netral, “tetapi itu tidak berarti tidak boleh ada pilihan premium untuk memenuhi tuntutan konsumen yang ingin mendapatkan pengalaman lain yang berbeda di luar pagar netralitas jaringan.
Bungkamnya perusahaan-perusahaan media besar seperti Comcast dan News Corporation terhadap isu ini tidak luput dari perhatian. Model-model bisnis tradisonal perusahaan media selama ini adalah sekitar mengontrol jalur ke pelanggan, dan mereka melihat ada keuntungan untuk tetap mempertahankan sebagian dari kontrol tersebut.
Mr. Diller menekankan bahwa proposal kerjsama Google-Verizon “tidak mempertahankan ‘netralitas jaringan,’ titik, atau sesuatu yang kira-kira seperti itu,” katanya. Ketika ditanya apakah pejabat media lainnya tetap bungkam karena mereka akan mendapatkan keuntungan dari Internet yang kurang terbuka, dia menjawab dengan serta merta, “Ya.” (yahoo.com)
0 comments:
Post a Comment