Wanita Penyandang HIV dan Sebuah Kelahiran 'Ajaib' yang Sehat

A mom with HIV and a 'miracle' healthy birth


FORTUNATA KASEGE baru berusia 22 tahun ketika dia tiba di AS dari Tanzania 13 tahun yang lalu. Waktu itu dia adalah seorang pengantin baru yang tengah mengandung. Dia tahu hidupnya akan berubah. Tapi dia tidak tahu sejauh mana perubahan itu akan terjadi. Sebuah kunjungan ke klinik prenatal di Houston, Texas, menunjukkan bahwa dia terkena HIV positif.
“Saya ketakutan ketika itu,” katanya mengenang. “Saya merasa serba salah—dan rambut saya rontok. Dan kemudian saya mulai menangis. Saya memikirkan bayi saya yang belum lahir dan saya menangis untuknya. Bagaimana dia akan survive?
Tetapi itu adalah tahun 1997, dan wanita di Amerika Serikat ketika itu sudah bisa menggunakan obat yang bisa mencegah penularan dari ibu ke anak. “Perawat mengatakan pada kami bahwa tersedia perawatan untuk menjaga kami tetap sehat, dan bahwa kami bisa melindungi bayi kami yang belum lahir dari penularan HIV,” kata Kasege.
Perawatan tersebut telah menyelamatkan hidup Fortunata dan juga bayinya yang belum lahir. “Sulit bagi saya untuk mempercayai bahwa keajaiban seperti itu benar-benar terjadi,” katanya. “Pada waktu itu di Afrika, anak-anak yang lahir dari ibu yang terkena HIV juga ikut terkena HIV dan meninggal dunia beberapa tahun kemudian.”

Puteri Fortunata, Florida, dilahirkan dengan sehat—dengan status HIV negatif. Dia mengatakan Florida akan terlahir dengan HIV positif dan dia sendiri sudah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu seandainya mereka masih tinggal di Afrika, ketika itu. “Tidak banyak akses ke perawatan di sana. Mendapat status HIV positif berarti vonis mati untuk Anda. Hanya tinggal menunggu waktu.”
Sekarang ini, antara 225 sampai 370 bayi baru lahir tertular HIV di AS setiap tahunnya, menurut laporan CDC. Hal ini umumnya terjadi melalui transmisi ibu-ke-anak, baik selama masa kehamilan, lewat proses melahirkan atau dari penyusuan. Biasanya ini terjadi karena sang ibu tidak di-test sejak awal dalam masa kehamilannya atau tidak mendapat perawatan pencegahan sama sekali. Dan meskipun banyak wanita hamil di-screen untuk mendeteksi HIV, sebagain di-test terlalu lambat dalam masa kehamilannya untuk diberi perlakuan pencegahan menyeluruh, kata juru bicara CDC Nikki Mayes.
Tahun ini, sehubungan dengan hari AIDS Sedunia yang ke-22, dua program AIDS PBB ,UNICEF  dan UNAIDS mentargetkan akan memusnahkan sama sekali transmisi dari ibu-ke-anak pada tahun 2015.
“Sekitar 370.000 anak-anak dilahirkan dengan HIV setiap tahunnya. Keseluruhan infeksi ini bisa dicegah,” kata Michael Sidibe, direktur eksekutif, UNAIDS. “Kita harus menghentikan ibu-ibu dari menderita dan bayi-bayi dari terinfeksi HIV.”
Itu adalah target yang menurut beberapa ahli AIDS bisa dicapai.
“Kami punya bukti kuat bahwa pencegahan penularan dari ibu ke anak bisa dihentikan,” kata Dr. Margaret Chan, direktur jenderal WHO.
Jake Glaser dari Elizabeth Glaser Pediatric AIDS Foundation, yang mempunyai misi mencegah dan menghapus penularan AIDS pada anak-anak secara global, melaporkan kemajuannya. “10 tahun yang lalu, kami baru menjangkau 15 persen wanita yang memerlukan pertolongan guna untuk mencegah penularan virus dari ibu ke anak. Sekarang kami sudah menjangkau 45 persen. Bukankah itu menakjubkan?’ kata Glaser.

Senada, Dr. Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases pada National Institutes of Health mengatakan bahwa kemajuan tersebut menggembirakan tetapi akan memakan waktu lebih dari lima tahun lagi.
“Di negara ini, transmisi seperti itu sekarang menjadi semakin jarang, dan kita bisa mencegah hal itu lebih baik lagi dengan cara lebih meningkatkan pelaksanaan test HIV dan perawatan yang lebih layak bagi wanita hamil yang terinfeksi HIV,” kata Fauci.  “Secara global, jumlah anak-anak yang terinfeksi HIV baru turun sebanyak 24 persen selama lima tahun terakhir. Kita perlu meningkatkan capaian ini.
“Tampaknya transmisi HIV dari ibu ke anak belum akan terhapuskan sepenuhnya pada tahun 2015,” katanya, tapi dengan bantuan esensial yang ditawarkan pada wanita yang menyandang HIV dan bayi-bayi mereka dia “merasa yakin beban infeksi HIV pada anak-anak bisa ditekan.”
Sekarang Kasege dan puterinya sedang berusaha untuk mewujudkan hal itu. Sebagai duta untuk Yayasan AIDS Anak-Anak Elizabeth Glaser, dia dan puterinya bepergian ke seluruh negeri untuk berbagi kisah, menjadi penasehat untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan HIV/AIDS, dan bekerja untuk membasmi AIDS pada anak-anak.
“Saya pikir hal itu mungkin tercapai asalkan dananya dialokasikan pada tempat-tempat yang tepat,” kata Kasege. “Para pemimpin dunia perlu menempatkan hal itu sebagai prioritas dan mereka harus bertindak sesuai dengan yang mereka katakan. Jika hal itu bisa terjadi pada saya, tentu bisa terjadi pula pada ibu-ibu lainnya. Saya ketika itu sudah hamil lima bulan dan berhasil dicegah. Jadi target itu mungkin saja tercapai dan lima tahun adalah waktu yang lama.”

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger