Studi Terbaru tentang Kontaminan Lingkungan di dalam ASI

http://www.medindia.net/patients/patientinfo/breastfeed_direction.htm


Level kontaminan lingkungan yang terdapat di dalam tubuh seorang ibu menurun selama masa menyusui. Setelah setahun menyusui, level sejumlah kontaminan lingkungan yang terdapat di dalam ASI turun sebanyak 15 – 94 persen, menurut sebuah studi baru-baru ini di Institut Kesehatan Masyarakat, Norwegia. Sebelumnya ada sedikit studi mengenai topik ini.

ASI secara nutrisional adalah makanan terbaik bagi bayi dan mengandung semua unsur yang dibutuhkan bayi untuk pertumbuhannya dan perkembangannya yang optimal. Akan tetapi, ASI ternyata mengandung konsenstrasi kontaminan lingkungan yang meskipun dalam jumlah rendah namun bisa berbahaya. Kontaminan lingkungan adalah zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan yang berasal dari produk-produk industri dan manufaktur yang menyebar secara luas dalam lingkungan.

Kontaminan lingkungan memasuki tubuh melalui makanan dan sebagiannya diekskresikan melaui ASI. Level kontaminan yang terdapat dalam ASI menunjukkan level kontaminan yang terdapat di dalam tubuh sang ibu dan oleh karena itu penting untuk mengetahui level kontaminan dari ASI yang dikeluarkan sang ibu tersebut.

Wanita Norwegia termasuk wanita yang menyusui paling lama di dunia; sekitar 80 persen bayi mengkonsumsi ASI ketika mereka berusia enam bulan, dan tidak jarang ibu-ibu yang menyusui bayinya sampai mereka berusia delapanbelas bulan. Hal inilah yang dianggap sebagai alasan penting untuk meneliti kontaminan apa saja yang kemungkinan menulari bayi selama masa menyusui di Norwegia.

Departemen Kimia Analitis di Institut Kesehatan Norwegia baru-baru ini telah melakukan investigasi tentang bagaimana kandungan kontaminan lingkungan yang terdapat di dalam ASI berubah selama masa menyusui pada masing-masing ibu. Lebih dari 30 senyawa kontaminan yang diketahui seperti brominated flame retardants (retardan api yang mengandung bromine), PCBs, dan senyawa perfluorinated (perfluorinated compounds) telah diteliti.

Studi tersebut menunjukkan bahwa level dari hampir semua senyawa yang terdapat di dalam susu menurun seiring waktu, dan menyusut sebanyak 15-94 persen selama setahun masa menyusui. Hal ini harus dipertimbangkan ketika kita melakukan evaluasi manfaat dan kemungkinan resiko menyusui.

Dari studi-studi terdahulu kita ketahui bahwa level kontaminan lingkungan yang diketahui yang terdapat di dalam ASI dan darah telah menurun tajam dalam beberapa dekade terakhir ini. kecuali brominated flame retardants dan senyawa perfluorinated, yang baru mulai menurun pada pergantian abad ini.

Penurunan ini menunjukkan bahwa tindakan-tindakan yang diterapkan oleh dunia industri dan pemerintah untuk mengurangi penyebaran zat-zat tersebut ke dalam lingkungan sesungguhnya ditujukan agar masyarakat tidak menyerap kontaminan lingkungan sebanyak sebelumnya.

More information: C. Thomsen, LS Haug, H. Stigum, M. Frøshaug, SL Broadwell, G. Becher. "Changes in concentrations of perfluorinated compounds, polybrominated diphenyl ethers and polychlorinated biphenyls in breast milk during twelve months of lactation." Environmental Science and Technology, 44 (2010) 9550-9556

Provided by Norwegian Institute of Public Health

Source: http://www.physorg.com/news/2011-01-environmental-contaminants-breast.html

comment 0 comments:

Post a Comment

 
© Hasim's Space | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger