Hari Kamis, 12 Mei 2011, SMKN 1 Pesisir Tengah, Krui, Lampung Barat, melepas 113 siswa kelas 12-nya, dalam sebuah pesta perpisahan yang meriah. Siswa yang dilepas tersebut terdiri dari jurusan Mekanik Otomotif, Nautika Kapal Penangkap Ikan, Akuntansi, dan Administrasi Perkantoran. Dari lima Program Studi yang dikelola sekolah tersebut saat ini, satu di antaranya, yaitu Program Studi Budidaya Ikan tidak melepas siswanya karena Program Studi ini tidak memiliki siswa kelas III.
Acara yang dihadiri Bupati Lampung Barat beserta berbagai unsur Muspida tersebut berlangsung dalam cuaca cerah yang mendukung. Acara tersebut menampilkan beberapa atraksi seni, yaitu tari dan nyanyi. Tarian yang ditampilkan adalah Tari Sembah (Tari Sigegh Penguten) sebagai pembuka dan penyambut tamu dan Tari Bedana. Sedangkan nyanyian adalah nyanyian yang tampil adalah lagu-lagu perpisahan dan Mars SMK. Semua penampilan dilakukan oleh siswa-siswi sekolah ini.
Dalam kata sambutannya, kepala SMKN 1 Pesisir Tengah, Drs. Hatriopar, MM mengatakan, SMKN 1 Pesisir Tengah didirikan pada tahun 2003 dengan mengelola dua jurusan, yaitu Natutika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) dan Budidaya Ikan. Ketika awal dibuka, sekolah ini hanya memiliki sedikit murid. Kini jumlah murid sekolah ini sudah mencapai 579 orang. Minat memasuki sekolah ini meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan bertambahnya Program Studi dan iuran yang kian murah .
Termurah
Sementara, dalam pidatonya, Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri mengatakan bahwa pemerintah Lampung Barat kini menyelenggarakan program rintisan sekolah gratis untuk sekolah menengah. Untuk itu pemerintah kabupaten ini memberi subsidi bagi murid-murid sekolah menengah. “Subsidi untuk SMK lebih besar dari subsidi untuk SMA,’ kata Mukhlis. “Kalau subsidi untuk SMA jumlahnya hanya Rp. 600.000 pertahun, subsidi untuk SMK mencapai Rp.1.200.000.
Dalam pidatonya, Mukhlis Basri sempat menanyakan berapa jumlah iuran yang dibayar siswa SMKN 1 Pesisir Tengah per tahun dari atas panggung. Ketika kepala sekolah menjawab Rp.250.000, Mukhlis Basri langsung menyerukan betapa murahnya biaya sekolah di SMK tersebut. Dibandingkan dengan sekolah lain, menurut beliau, SMKN 1 Pesisir tengah adalah sekolah yang termurah di Lampung Barat.
Pada bagian lain, Mukhlis Basri menyinggung soal kerjasama link and match antara SMK dengan dunia industri. Menurut beliau, siswa SMK semestinya lebih siap memasuki dunia kerja daripada rekan-rekan mereka yang bukan dari SMK, karena SMK adalah sekolah yang menyiapkan siswanya untuk memasuki dunia kerja.
Selanjutnya, Mukhlis Basri memuji kerja sama yang telah terjalin antara SMKN 1 Pesisir Tengah dengan dunia industri selama ini.
Ke Jepang
Ikut menyampaikan pidato dalam acara tersebut adalah pimpinan PT Maryana Pratama, selaku perpanjangan tangan dari Koyo Corporation, Jepang. PT. Maryana Pratama adalah industri mitra SMKN 1 Pesisir Tengah.
Dalam kemitraan yang telah terjalin sejak beberapa tahun lalu tersebut, baik pihak PT Maryana Pratama yang bergerak di bidang pelayaran ini maupun pihak SMKN 1 Pesisir Tengah telah memetik hasil yang menguntungkan.
Pihak PT Maryana Pratama telah beberapa kali merekrut siswa lulusan SMKN 1 Pesisir Tengah untuk dididik di Jepang, disekolahkan hingga ke jenjang S1, dan kemudian dipekerjakan di perusahaan tersebut.
Tahun ini, PT Maryana Pratama kembali merekrut enam orang alumni SMKN 1 Pesisir Tengah untuk menempuh program yang sama.
Dalam pidatonya, pimpinan PT Maryana Pratama menyemangati siswa SMKN 1 Pesisir Tengah agar mempersiapkan diri dengan baik agar bisa lulus seleksi untuk rekrutmen tahun berikutnya.
Acara dianjutkan dengan penyerahan siswa berprestasi dari SMKN 1 Pesisir Tengah kepada PT. Maryana Pratama oleh Bupati Mukhlis Basri kepada wakil dari PT Maryana Pratama.
Sebagai penutup, Bupati Mukhlis Basri berkenan meletakkan batu bata pertama pembangunan masjid Bustanul ‘Ilmi milik sekolah ini. Sambil meletakkan batu bata pertama, Mukhlis basri berjanji akan membantu dana pembangunan masjid tersebut sebesar Rp.5.000.000.***
0 comments:
Post a Comment