Ketika
seseorang yang dekat dengan kita atau seorang public figure yang dicintai meninggal dunia secara tiba-tiba di
usia limapuluhan (atau lebih muda) akibat serangan jantung, tiba-tiba timbul
kesadaran kita akan bahaya penyakit jantung yang tidak terdiagnosis. Dan
sebenarnyalah, data statistik menunjukkan bahwa 50 persen dari mereka yang
tewas karena penyakit jantung koroner (coronary
artery disease (CAD)) mempunyai level kolesterol yang normal dan tidak
menunjukkan tanda-tanda gejala penyakit tersebut.
Namun
bagaimana cara mengetahui apakah Anda beresiko atau tidak, dan seberapa
burukkah resiko itu? Di bawah ini adalah lima test jantung terbaru yang
menunjukkan hasil yang mengesankan dalam mendeteksi penyakit jantung sejak dini
dan memprediksi resiko serangan jantung dan stroke di masa yang akan datang.
1.
Scan Kalsium Arteri Koroner (Coronary Artery Calcium Scan (CAC))
Kalsium
merupakan salah satu komponen di dalam plak yang terbentuk di dalam arteri
koroner, yang mempersempit dan membuat arteri koroner menjadi tersebut keras
dan menghambat aliran darah ke dan melalui jantung. Skor CAC nol dipandang
sebagai skor yang ideal; sedangkan skor di atas 400 menunjukkan adanya atherosclerosis yang parah. Meski scanning CAC masih merupakan metode test
jantung yang kurang dikenal, namun sebuah studi yang dimuat dalam New England Journal of Medicine beberapa
tahun yang lalu menentukan bahwa test CAC merupakan sebuah “prediktor yang
kuat” akan adanya serangan jantung dan penyakit jantung yang fatal. Para
peneliti mengikuti perkembangan hampir 7.000 orang, mengetest mereka dengan
CAC, kemudian mengkikuti mereka selama lebih dari tiga tahun, dan mengkorelasikan
data yang mereka peroleh dengan jumlah dari peristiwa-peristiwa koroner yang
fatal atau yang mengancam kehidupan. Ternyata mereka yang mendapatkan skor mulai dari
100 hingga 300 mempunyai kemungkinan lebih dari tujuh kali akan tewas akibat
serangan jantung atau akibat penyakit jantung lainnya dibandingkan dengan
mereka yang skor CAC-nya rendah, dan mereka yang skornya lebih dari 300 bahkan
lebih beresiko.
Cara
kerjanya:
Scan untuk mengetahui kalsium arteri koroner dilakukan melalui tomografi komputer,
atau yang dikenal sebagai CT scan
atau CAT scan. Sayangnya, scan CAC, seperti CT scan lainnya, bukannya tanpa rsiko. Penelitian yang dilakukan National Cancer Institute dan Columbia University menemukan bahwa
rata-rata range eksposur radiasi dari
test screening serupa itu setiap lima
tahun akan menyebabkan 42 kasus kanker tambahan di antara 100.000 orang pria
dan 62 kasus tambahan dalam 100.000 wanita. Sebagian dokter oleh karena itu
menasehati menunda scan CAC hingga
test-test lainnya dipandang tidak lagi aman.
Siapa
yang harus mendapatkannya: Asosiasi Jantung Amerika (The American Heart Association (AHA))
kini merekomendasikan test CAC bagi mereka yang berusia di atas 40 yang mempunyai
faktor-faktor resiko penyakit jantung. Penelitian terbaru juga menunjukkan
bahwa test CAC bermanfaat terutama sebagai sebuah insentif bagi perawatan. Dua
penelitian dari Kanada yang diterbitkan dalam tahun 2012 menemukan bahwa
mempunyai skor CAC yang lebih tinggi dari yang direkomendasikan bisa
meningkatkan kemungkinan seseorang untuk tergantung pada obat-obatan statin sebanyak dua kali lipat dan memotivasi
40 persen dari mereka yang diteliti
untuk menurunkan berat badan.
Apa
bedanya:
Skor CAC dianggap merupakan prediktor terkuat akan terjadinya event koroner di masa yang akan datang
pada orang-orang yang tidak menunjukkan gejala-gejala adanya penyakit tersebut,
menurut American Heart Association (AHA).
Sebuah studi yang dimuat dalam The Lancet
edisi bulan Agustus tahun 2011 menemukan bahwa CAC merupakan prediktor penyakit jantung yang lebih baik daripada alat ukur yang lain dan bisa
digunakan secara efektif untuk memutuskan siapa yang harus memakai obat-obatan statin dan siapa-siapa yang kiranya
kurang beruntung.
2. Corus CAD
Sebagai sebuah test genetik, yang berlawanan dengan pengukuran secara
fisik, Corus CAD mencari bukti-bukti terjadinya penyempitan atau penyumbatan di
dalam jantung koroner (coronary arteries)
pada level molekuler. Sampel-sampel darah diuji untuk memantau aktifitas dari
23 gen yang menunjukkan perubahan ketika terjadi penyumbatan di dalam arteri.
Test ini bersifat gender (gender specific),
yang memperhitungkan perbedaan-perbedaan dalam hal cara pria dan wanita
merespon penyakit jantung koroner yang obstruktif.
Bagaimana cara kerjanya: Sampel darah dikirm ke laboratorium khusus CardioDX, perusahaan
yang menciptakan Corus CAD. Hasilnya bisa diketahui dalam tempo 72 jam.
Siapa yang mesti mendapatkannya: Orang yang mengalami nyeri dada, keadaan mabuk (tightness), atau tekanan yang bisa mengisyaratkan
adanya jantung koroner yang menyempit. (Salah satu tanda yang disebut-sebut
menunjukkan terjadinya penyumbatan arteri adalah jika simptom-simptom tersebut meningkat
ketika sedang berolahraga atau bekerja fisik.) Napas yang pendek atau adanya
rasa lelah yang tidak bisa dijelaskan adalah tanda-tanda lainnya. Anda bukanlah
kandidat untuk menjalankan Corus CAD jika Anda pernah mengalami serangan
jantung sebelumnya atau prosedur bukaan arteri. Corus CAD tidak dianjurkan jika
Anda menderita diabetes, sedang mengkonsumsi steroids, sedang menjalani kemo,
atau sedang mengkonsumsi obat-obatan immunosuppressive.
Apa bedanya: Corus CAD bisa
mendeteksi penyakit jantung koroner multivessel pada orang-orang yang sedang
mengalami rasa sakit di dada yang tidak bisa dijelaskan namun dianggap beresiko
rendah. Corus CAD dipandang sebagai sebuah alternatif bagi uji imej perfusi
miokardial (myocardial perfusion image
testing (MPI)), yang menggunakan sebuah agen radioaktif untuk mengetest
penyumbatan dalam aliran darah kardiak, yang diikuti oleh angiogram. Sebagai
contoh, New England Journal of Medicine
baru-baru ini melaporkan bahwa dari 400 orang pasien yang menjalankan
angiografi invasif, 62 persen terbukti tidak mengalami penyumbatan obstruktif. Corus
CAD potensial digunakan pada kandidat yang dipilih secara efektif sebelum
melakukan angiogram invasif.
Biaya: Mendekati $1,200. Sebagian perusahaan asuransi menjamin Corus
CAD, tapi kebanyakan tidak. Tanyakan pada perusahaan asuransi Anda terlebih
dahulu. CardioDX menawarkan bantuan keuangan bagi mereka yang tidak mampu.
(
0 comments:
Post a Comment